Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sunghoon menutup buku biologinya sesaat ia melirik pesan gurunya dilayar ponsel yang menyuruhnya untuk dispen besok dari kelas untuk belajar fisika untuk Olimpiadenya minggu depan.
Ia keluar dari kelas sembari tersenyum pada semua orang yang ia temui, damai dikelas MIPA 5, tanpa menunggu sunoo sudah keluar dari kelasnya dan menghampiri sunghoon dengan tungkai kecilnya.
"Hai" sapa sunghoon.
"Haiii, nunggu lama?" Sunoo menggeleng, membuat senyum sunghoon kembali tampil.
"Syukurlah, jadi gimana bisnis kita?"
Sunghoon mengulum senyum mendengar pertanyaan sunoo, dipikir pikir sunoo sangat imut pantas jake suka tapi sunghoon heran kenapa bisa lelaki Se manis ini dihina satu sekolah.
"Masih mencari tau, kamu informannya kan?" Sunoo mengangguk sembari tertawa.
"Hahaha tapi dia tak menghampiri aku lagi hoon, tak tau deh kenapa, cemburu kali" sunghoon menaikkan salah satu alisnya, cemburu?.
"Cemburu? Maksudnya?" sunoo menatap sunghoon yang memasang wajah lugu, sungguh sunghoon bertanya soal ini padanya? Bukankah niat sunghoon nempel padanya karena ingin membuat jake cemburu? Kenapa sunghoon bodoh sekali.
[DOM]
Jake dengan motor mode berwarna merah Maroon bercampur hitam legam itu melewati kerumunan orang yang mendadak memberikan jalan padanya.
Toh, siapa yang tidak mengenali jake, si tampan yang memiliki senyuman cantik itu dapat melemahkan hati siapapun, dari perempuan maupun lelaki.
Ia bodoh di pelajaran, tapi tak bodoh dalam mengerti perasaan seseorang kecuali si ketos sialan itu.
Mengingat tingkah sunghoon dengan sunoo tadi pagi membuat jake kesal, kemarin baru saja menyatakan cinta padanya sekarang sudah dekat dengan yang lain.
"Memang buaya" gumamnya sedikit keras sampai membuat yeonjun yang baru memarkirkan motornya kebingungan.
"Lagi ngomongin diri sendiri?" Jake menoleh Keasal suara.
Lelaki dengan surai biru sebahu diikat satu, wajahnya sangat karismatik, jake hanya mengangkat bahunya sekilas ke arah alumni sekolahnya yang di do akibat ikut demo antar mahasiswa padahal saat itu yeonjun masih Sma.
Yeonjun merangkul pundak jake sampai masuk kedalam klub di dekat sana sebelum perlombaan balap liar dimulai.
"Kamu mau ikut?" Jake mengangguk sembari meraih minuman dari tangan yeonjun.
"Tumben, katanya mau jadi Playboy aja gamau jadi berandalan"
"Sekali aja, besok gak janji" jake tersenyum kecil, yeonjun tertawa garing sampai ingin memukul kepala jake.
"eh tapi" jake menghentikan aktivitasnya menatap yeonjun yang menggantung ucapannya sendiri. "Si sean bakal dateng malam ini"
mata jake berbinar, ia tak jadi mengambil coca cola dimeja memilih antusias bertanya pada yeonjun.