Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRAK.
"AKHH"
pekik jake kesakitan, pasalnya saat jake baru saja memutar, pemuda asing yang bahkan tubuhnya itu belum jake lihat, dengan cepat menarik salah satu tangan jake dan mendorong tubuhnya ketembok sedangkan tangannya dipelintir dibelakang tubuhnya.
"s-sakittt woi brengsek!! S-sean gila" jake meronta kesakitan, ia rasa tangannya akan patah.
padahal pemuda asing itu, sean hanya mencengkram lengan jake, rasa sakit itu timbul karena jake yang terus bergerak dan meronta.
Sean menahan tengkuk jake hingga sang empu terdiam batu, sean menekan tengkuk jake hingga kepalanya menempel dengan tembok.
lalu apa yang sean lakukan?
ia menggesekan penisnya yang terbalut celana kain itu dengan bokong jake yang setengah menungging.
"y-yakk sialan!!" saat jake meronta kembali, tangannya kembali ngilu, ia menggunakan satu satunya tangan kirinya yang tadinya menahan tubuhnya dengan tembok sekarang berusaha mendorong pinggang sean.
Sean melonggarkan cengkramannya, namun dengan cepat menggapai kedua tangan jake dan mencengkramnya.
tenaga sean bukan main, rasanya tangan jake memanas sangking kuatnya ia mencengkram tangannya.
Sean tak menjawab, nafasnya memberat, gesekan pada area bawah mereka pun menjadi brutal.
"lagi?? Kau hanya bisa ngomong satu kalimat doang ya-ahh fuck!" saat jake menyindirkannya, sean sengaja menekan pinggulnya dengan penisnya yang sudah menegang itu, sementara tangannya turun menekan penis sean.
entah mengapa, penis terbalut celana itu seakan dapat menyobek celana jake, jake benar benar merasakan dibelahan pantatnya, apa sean sadar bahwa hole jake sudah basah?.
kepala jake sungguh pusing, akibat ia yang menggigit bibirnya untuk menahan suara, sean yang sadar pun memasukan dua jarinya kedalam mulut jake, menyuruhnya mengulum jarinya itu dengan benar.
"Mmpphhh" racau jake, ia mendorong jari sean itu dengan lidahnya yang malah menjadi memutar membuat sean sesekali membuat postur menggunting didalam sana.
jake tak tau apa handjob yang sean lakukan bisa membuat tubuhnya menggelinjang, kedua manik jake yang sayup itu jika sean melihatnya sungguh seperti hewan yang sedang birahi.
"MMPHH NGHH"
tubuh jake tersentak, ia mengeluarkan cairannya di tangan sean, namun jake mengedip kedipkan matanya beberapa kali.
aroma ini kan?. pikirannya terputus saat pintu uks diketuk dari luar.
TOK TOK TOK.
"seingatku aku tidak mengunci pintu tadi, HALO ADA ORANG DIDALAM??"
Kenop pintu itu terus menerus digerakkan, jake panik namun sean terlihat belum menyelesaikan aktivitasnya, tapi sebelum ia mengelap cairannya, sean menutup asal celana jake yang ia lepas paksa tadi.
namun itu tak berlangsung lama, jake menyampingkan rasa sakitnya dan buru buru hendak menggapai kaki jenjang sean yang sedang membuka pintu uks dan keluar melewati suster uks.
Jake buru buru keluar hendak menyusul sean namun terhalang celananya yang belum tersleting dengan benar.
"lho? kalian sedang apa disini? hei, kamu mau kemana??!" pekik suster itu kepada sean yang sudah jauh dari matanya.
kenapa langkahnya begitu lebar?? Jake memperhatikan punggung itu, jaket biru menutupi kepalanya, celana boxer, tubuhnya tegap mirip seperti punggung sean semalam.
itu jaket khusus klub basket, apa sean anggota basket disekolahnya?? tidak mungkin, pasti banyak yang mengenalnya.
Jake berjalan lesu menuju kelasnya, lalu membuka pintu kelas tanpa dosa, seluruh murid menatapnya terkejut sementara pak guru itu untungnya mengenal jake.
"apa kamu habis dipanggil ke ruang guru?"
Jake mengangguk saja, tanpa diberi perintah ia duduk kembali kekursinya disamping niki.
"woi, kau tak apa?" tanya niki khawatir, rambut jake berantakan, wajahnya terlihat frustasi, banyak liur disekitar bibirnya, seragamnya juga berantakan, dan ada samar basah diselangkangan celananya.
Niki menutup mulutnya terkejut dengan tebakan diotaknya.
"t-tak mungkin, k-kau co-
"tidak setan" niki menurunkan kembali tangannya.
"terus?? yah untungnya orang orang percaya sih kau abis pemotretan tapi masa konsepnya nakal seperti ini? Kau model sekolah bukan model porno kan? mana anak perempuan tadi hampir mimisan liat penampilan kau ini jake"
aduh, kepala jake seperti akan meledak, ia melipat kedua tangannya diatas meja dan menidurkan kepalanya dengan wajahnya menghadap kearah kursi sunoo, wah, lelaki manis itu kenapa terlihat sangat cantik hari ini??.
tiap hari juga cantik sih, pikir jake lalu tertawa kecil.
ternyata ia datang dikelas saat jam kelas akan berakhir, saat guru itu keluar, beberapa murid ada yang pergi kembali kekantin, sementara suno, pemuda itu seakan sedang menunggu kehadiran seseorang.
Jake penasaran siapa orang itu, tidak mungkin kan....
Sunoo melambaikan tangannya pada seseorang yang berada diambang pintu kelasnya, dan seorang itu membalas lambaian tangan sunoo.
"Sunghoon!!! sinii!! lihat aku bawa apa"
rasanya...
seperti hati jake ditusuk peniti berkali kali, niki dibelakangnya seakan sadar dengan apa yang jake lihat, ia tertawa terbahak bahak begitupun jisung yang datang menyusul mereka dari kelas sebelah.
Sunghoon bahkan duduk dimeja depan sunoo namun menghadap belakang, lihat keduanya seakan tak menyadari ada tatapan api yang jake keluarkan.
Jake merasa hari ini seperti hari terburuknya, video yang membuat dirinya terancam, apa yang sean lakukan pada dirinya, dan apa yang ia lihat sekarang.
"AJAHHAHHAHA udah lah jake, mending kekantin. ngeliat dua orang pacaran bikin mata katarak, kalo dua orang lagi ngewe iyanya" mulut jisung itu sangat keras, sampai sunghoon dan sunoo terkadang mengecilkan suara mereka dan beberapa kali melirik jake dan teman teman.
Jisung dan niki hendak pergi, jake lelah sebenarnya, ia ingin tidur namun percuma kehadiran sunghoon membuatnya ingin mencabik mulut yang berani beraninya memanggil sunoo miliknya itu dengan suara yang sok diimutkan.
saat ketiga pemuda itu melewati sunghoon, langkah jake terhenti, ia menatap punggung sunghoon sembari memperjelas indra penciumannya.
satu langkah, dua langkah ia mendekati sunghoon dari belakang, sampai sunoo mengalihkan atensinya dari buku kepada jake yang makin berjalan kearah sunghoon.
Jake menundukan kepalanya, ia mencium aroma parfum seragam sunghoon dengan sangat jelas.
sangat serupa dengan aroma yang dikeluarkan sean.
saat sunghoon sadar ada seseorang yang mengendusnya ia perlahan menolehkan kepalanya.