Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
huft.
jake menghembuskan asap nikotin itu hingga menggempul diatas kepalanya, diarea belakang sekolah ini, keadaannya saat ini dengan pikiran yang bekecamuk dikepalanya.
apa ia harus merelakan dirinya menjadi seorang submisive?.
dengan cepat jake menggeleng kepalanya, ia kembali menyesap batang rokok yang ia apit.
terdengar langkah kaki yang mendekat, jake abai. ia pikir itu adalah teman temannya dalam kutip beomgyu, jisung dan niki. karena pikirnya hanya mereka yang tau tempat kesukaan jake selain rooftop caffe disebrang sekolah.
COGIL (4)
jisung : @.jake dimana
tempat biasa : nitip rokok :
niki : ya
jake menaruh lagi ponselnya kedalam saku celana, ia pikir teman temannya sudah datang, sebelum rokok diantara jari tangannya itu direbut paksa oleh oknum yang tak jake sangka.
"sialan, bagaimana kalian tau aku disi— mphhh"
jake terkejut, sunghoon dengan tiba tiba menarik tengkuknya, mempertemukan belah bibir masing masing, sementara satu tangannya lagi menarik pinggang jake hingga tubuh keduanya menempel.
putung rokok yang sean ambil paksa itu, sean menyesapnya, menghembuskan asap rokok itu sembari melihat kembarannya sedang melahap habir bibir kekasih mereka.
"Mpphhbbsb s-sialan" wajah jake memerah padam, sunghoon masih setia menatap bibir manis bercampur rasa nikotin itu dan terdapat benang saliva diantara keduanya.
"hei, aku mau juga" sean tanpa banyak basa basi pun merebut tubuh jake dari kembarannya, memeluk pinggangnya dan mencumbui bibir yang menjadi candunya itu, jake pasrah, tenaga sean bukan main, ia membalas lumatan sean dengan sangat berantakan, ia benar benar tak bisa mengimbangi sean yang sebentar lagi mungkin akan memakan habis bibirnya itu.
sean melepaskan pangutannya sesaat untuk menyesap rokok yang masih ada diantara jarinya, sebelum menghembuskan asapnya itu, ia kembali mencumbui bibir jake yang baru beberapa detik meraup nafas sebanyak banyaknya, bahkan terlihat asap asap kecil keluar dari pangutan keduanya.
jake memukul bahu sean, sungguh ini rasanya tak mengenakan, asap itu seperti masuk kedalam pangutannya.
"UHUK UHUK" jake memukul dadanya beberapa kali, baru kali ini ia membenci asap rokok.
"kalo kau merokok lagi, aku akan menciummu selama 24 jam tanpa henti"
sialan, bisa bisanya sean mengatakan itu dengan wajah kelewat tampan. jake menutup mulutnya dengan punggung tangannya itu, wajahnya memerah padam.
"iya, aku tak suka bibir manisku itu jadi rasa nikotin" saut sunghoon.
"b-brengsek, siapa yang memberitau kalian aku disini!?"