Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BUAG
Jake memukul wajah sunghoon dititik yang sama dan melayangkannya berkali kali, anehnya, sunghoon tak melawan sedikitpun, membiarkan jake melakukan apapun walau darah sudah keluar dari hidungnya.
"a-anjing jake berhenti!" Niki dengan tenaganya menarik tubuh jake, sedangkan jisung panik ia sedang mengancam anak anak kelasnya agar tak mengadu kepada guru.
Niki menoleh sesaat untuk melihat wajah sunoo yang terkejut dengan apa yang jake lakukan, ah dia tak mau sunoo melihat ini.
dengan sekali gerakan jake dijauhkan paksa dari sunghoon oleh niki.
Jake kalap, nafasnya memburu cepat, ia mengusak surainya frustasi.
"arghh" geramnya kesal, bukan hanya ia memukul sunghoon karena wanginya seperti sean namun sekaligus kesal dengan ketua osis yang tanpa alasan membuat moodnya hancur, perasaan cemas akan foto foto vulgarnya itu.
Entahlah, jake memerlukan pelampiasan saat ini.
Jake berdiri, entah kebetulan atau apa, guru mapelnya sudah berdiri dibelakangnya.
[DOM]
Jake jelas dipanggil keruang guru, diberi hukuman, diceramahi dan disuruh meminta maaf dengan sunghoon.
masuk kuping kanan keluar kuping kiri, semua yang diocehkan miss yeri, dan sekarang orang tuanya dipanggil kesekolah.
sial, tapi jake tak terlalu memedulikannya, ia berdiri didepan pintu uks, ia mengintip dicelah pintu, melihat sunghoon yang meringis sembari lukanya diobati suster uks.
Jake masuk, mengalihkan atensi keduanya.
suster uks itu merollingkan matanya malas melihat kehadiran jake.
"baru sejam yang lalu miss bertemu kamu? sekarang bertemu lagi? habis berantem lagi" suster itu merapikan kotak p3k disamping sunghoon lalu meninggalkan keduanya.
ah, jake merinding mengingat ditempat ini sean menemuinya tadi.
"maaf" ujarnya, tidak tulus, seragam dan rambut yang berantakan, kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana, ditambah kedua matanya yang tak mau bertemu dengan sunghoon.
"tidak"
Jake menoleh kaget melihat sunghoon yang membalasnya dengan senyuman khasnya itu, yang malah terlihat menyebalkan.
"pardon?"
"kamu keliatan tak niat" sunghoon mengambil jas seragamnya dan niat ingin pergi melewati jake, namun jake dengan cepat cepat menahannya lengannya.
"maaf, aku tak sengaja" ujarnya, dengan tangannya mencengkram seragam sunghoon dan pandangannya yang terus mengarah ke hal lain.
Seperti anak kecil.
"kalo ngomong, ditatap orangnya" ujar sunghoon yang berusaha menahan senyum gemasnya.
"ck" jake menatap sunghoon dengan malas, "maaf"
Sunghoon tak menjawab, ia memberikan ponselnya pada jake, membuatnya menaikan kedua alisnya bingung.
"masukin nomormu, baruku berikan maaf"
Jake mendengus kesal, ia meraih ponsel sunghoon, mengetikan nomornya disana, lalu meninggalkan sunghoon yang tersenyum memandangi layar ponselnya.
"Sialan, terus gimana ortu kamu?? siapa yang dateng?" tanya jisung, ia sangat kenal bagaimana keluarga jake.
"tak bisa dateng, digantiin supir kali" jawab jake malas, sembari menghisap rokoknya, untungnya sunghoon sudah memaafkan jake dan bilang bahwa perbuatan jake adalah ketidak sengajaan.
mereka berada dicaffe dekat sekolah, di rooftop gedung sembari melihat anak anak sekolahnya yang pulang melewati jalan itu.
kedua mata jake menangkap sesuatu yang menarik, pakaian olahraga itu, dengan jaket biru, dan jersey basket yang senada warnanya.
"Sunghoon masuk klub basket?" tanya jake tiba tiba.
"kayaknya tidak" jawab niki.
"tau dari mana??"
Niki berdecak kesal, "aku anak basket bodoh, aku hafal muka anak anaknya"
"Kamu anak basket?"
"iya jake, emang niki lagi bolos aja" sambar beomgyu karena niki yang malas menjawab pertanyaan jake.
"bolosnya berapa bulan?"
"gak tau, nunggu dikeluarin aja keknya"
"terus, sunghoon masuk klub apa?"
"etdah, demen sama sunghoon?? nanyain mulu, sekalian aja tanya sunghoon mau nikah pake adat apa" sambar jisung kesal.
"iya jake, emang kenapa?" tanya beomgyu, jake terdiam, padahal karena suatu hal ia menanyakan itu.
"bukan masalah besar, jawab aja"
"Sunghoon anak olim, selain osis dia hanya masuk klub sains sisanya dia sibuk buat lomba dan lomba. btw, sunghoon payah banget dalam olahraga" jelas niki sembari memainkan ponselnya.
Jisung tanpa sadar mulutnya terbuka, "wah gila, ternyata secret admirer sunghoon disirkel kita"
"bacot"
"kok kamu tau nik?" tanya beomgyu, belum sempat niki menjawab. Beomgyu sudah menjawab pertanyaannya sendiri.
"ohiya kamu dulu osis"
payah olahraga? monolog jake dalam hati.
Jake berdiri dari duduknya dan turun dari rooftop gedung caffe itu, setelah membayar pesanan teman temannya ia pergi dari sana.
"penasaran amat jakeu"
"ada yang lagi diincer kali" sambar beomgyu.
"bisa jadi" niki menaruh ponselnya, "katanya ada murid pindahan dari amrik"
Jisung tertarik sama gosip gosip kayak gini.
"keren amat, tau dari mana?"
"grub basket, dia udah masuk dari kemaren kemaren sih. terus baru mulai latihan basket" jisung mengangguk anggukan kepalanya sok paham.
"oohh, ganteng tidak??" tanya beomgyu dengan wajah antusiasnya.
Jisung reflek melemparkan tasnya pada wajah beomgyu.