MY CHILDISH GIRL {CHAPTER 20}

3.3K 256 21
                                    

Awas aja, jangan lupa untuk meletakkan vote dan komen.

Thanks buat kalian yang udah mau mampir dan meninggalkan jejak😽

JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA!

I love you❤️

🐾Happy reading guys🐾

..........

Sekarang waktu istirahat untuk anak SMA Nusa Bangsa, setelah melaksanakan pelajaran yang menjajah otak mereka akhirnya semua murid bisa mengisi perut yang udah keroncongan. Bagaikan surga bagi setiap murid mendengar suara bel. Mereka langsung berlarian menuju kantin terburu-buru karena siapa cepat dia lah yang bakalan cepat mendapatkan makanan dan pasti semuanya tidak ingin mengantri panjang.

Kantin emang selalu dipenuhi oleh bebek-bebek kelaparan setiap jam istirahat. Dan selalu ramai bahkan harus mengantri panjang untuk mendapatkan makanan, murid ada ribuan bahkan jutaan tapi kantin hanya ada 10 stan. Gimana nggak ngantri coba? Iya maklum namanya juga anak negeri:)

Beda sama anak swasta yang punya kantin elite, kalo setiap pesen tinggal duduk aja nanti juga di anterin ke meja masing-masing. Kalo anak negeri? Jangan ditanya mereka mah gak sabaran jadinya pada rusuh pas beli makan dan berangsur harus ngantri yang bikin tukang dagangnya pusing sendiri akibat teriakkan dari setiap siswa-siswi yang pesen makan.

Ayu menghela nafas melihat antrian yang sangat panjang, disetiap stan pasti bakalan ngantri. Dan itu ngebuat Nona Albert males banget kalo harus berdesakan sama anak-anak lain. Padahal Ayu ini kaya raya, tajir melintir tak kintir-kintir tapi kenapa mau masuk negeri? Hanya Ayu yang tau jawabannya:)

Baru juga menginjakkan kaki di kantin, kantin sudah penuh sekali padahal baru juga bel. Heran apa mereka langsung keluar kelas pas bel? Bener-bener kelaparan kek nya tuh para bocah.

"Teh Ayu mau Mumun pesenin aja nggak?" Tanya Alvi yang melihat Ayu lagi liatin anak-anak ngantri begitu rusuh.

Ayu melihat Alvi yang sedang tersenyum sama dia, "Emangnya nanti Lo gak kerepotan?"

"Lo kayak sama siapa aja! Kita ini kan sahabat sehidup semati." Senyum Reva merangkul Ayu sambil memainkan alisnya.

"Ogah gue bersahabat sama Lo!" Umpat Ayu memutarkan bola mata, juteknya.

"Bisa aja kali tuh matanya kanjeng Sultan." Cetus Reva mencolek dagu Ayu.

"Udah sana pesen! Gue titip." Ucap Ayu, dia mengeluarkan uang berwarna merah 5 lembar diberikan sama Alvi.

"Ini kebanyakan atuh teh, paling juga habis seratus ribu juga nggak." Cetus Alvi menerima uang Ayu.

"Pesen, pesanan Lo juga. Kalian boleh makan apa aja terserah."

"Ih seriusan ini teh?" Tanya Alvi sumringah, Reva sama merekahnya saat Ayu mengatakan hal itu.

"Hem..." Gumam Ayu berlalu pergi, dia ingin duduk sekalian mencari tempat untuk mereka sebelum kehabisan sama yang lain.

"Wih gila sih, kanjeng sultan emang bener-bener baik." Celetuk Reva, dia mengambil selembar uang ditangan Alvi dan berlari ke arah stan makanan favoritnya.

Alvi tersenyum senang, karena Ayu itu sebenarnya baik banget. Bukan maksud Ayu baik dan kaya raya mereka mau sahabatan sama tuh kanjeng ageng cuma karena emang mereka ingin aja. Dan bukan juga karena Ayu itu populer, mungkin kalo kebanyakan anak yang lain bersahabat sama Ayu ingin memanfaatkan gadis itu, tapi itu tidak berlaku buat Alvi, Reva dan Agatha. Karena mereka tulus ingin bersahabat sama manusia yang terkenal dengan aura dinginnya.

DEAR AYU {GL}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang