Awas aja, jangan lupa untuk meletakkan vote dan komen.
Thanks buat kalian yang udah mau mampir dan meninggalkan jejak😽
JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR SEBELUM MEMBACA!
I love you❤️
🐾Happy reading guys🐾
..........
Ayu melihat pantulan dirinya di cermin, perfect! Itulah satu kata yang menggambarkan dirinya sekarang. Pagi ini dia sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Seperti biasa, dia selalu tampil cantik mengenakan seragam sekolah. Sepertinya apapun yang dikenakan oleh gadis bermarga Albert itu emang selalu cocok dan pas ditubuhnya. Walaupun dingin Ayu itu sangat menarik jika dipandang. Dan itu bikin kaum Adam banyak sekali yang berbondong-bondong untuk mendapatkan hatinya.
Tapi tak ada satu pun yang mampu untuk menjerat apalagi mendapatkan hati Ayu. Hatinya masih kosong dan belum dihuni oleh siapapun. Tidak ada satu pun pemenang dari orang-orang yang mengejarnya, semuanya tak mampu mengambil hati gadis angkuh ini.
Apa iya?
Lalu bagaimana dengan gadis kekanakan yang akhir-akhir ini selalu menggangu hari-hari Ayu. Dia seperti hantu saja, setiap hari selalu hadir dalam kehidupannya. Seperti bayangan kemanapun gadis itu selalu mengikutinya.
Ayu masih memperhatikan wajahnya, sudah 15 menit gadis itu dari tadi berdiri depan cermin. Entah apa yang dia lakukan padahal dirinya sudah rapih. Tapi dia masih betah berdiri depan cermin dan tidak melakukan apapun. Yang Ayu lakukan hanya melihat wajahnya sendiri.
Helaan nafas terdengar dari bibir mungil itu, sepertinya gadis dingin sedang banyak pikiran. Ayu mengepalkan tangan, merasa kesal atas apa yang dia lakukan. Kemarin kenapa dia meminta Dara untuk berjanji tidak meninggalkannya? Itu sama saja menyuruh Dara untuk menetap.
Apa yang ada dipikiran Ayu? Ayu tidak menyangka dia akan mengatakan hal demikian. Rungsing sendiri, pusing sendiri dan kesal sendiri.
Kenapa setiap kali bersama Dara, Ayu tidak bisa mengendalikan diri. Menciumnya, menyentuhnya, bahkan Ayu sampai memberikan tanda keunguan dileher gadis bocil itu. Tanpa Ayu sadari yang telah dia lakukan kepada Dara itu sudah keterlaluan dan terlalu jauh Ayu melangkah. Menginginkan Dara menjadi miliknya? Ayu benar-benar sudah tidak waras.
Masa sih dia jatuh cinta sama Dara?
Ish, membayangkan saja Ayu meringis. Meringis jika benar dia jatuh cinta kepada gadis kekanakan itu dan bagaimana nanti jika mereka berpacaran? Pasti hidup Ayu tidak akan pernah tenang memiliki kekasih yang manjanya ampun-ampunan dan selalu bertingkah kekanakan. Dan hari-hari Ayu akan selalu diganggu oleh cucunguk cilik itu.
Memalukan!
Itu akan sangat memalukan! Dimana dulu Ayu menolak Dara mentah-mentah mengatakan bahwa dia tidak akan pernah jatuh cinta apalagi suka kepada Dara. Memberikan syarat dimana menyuruh Dara untuk ikut olimpiade, karena dia tau Dara tidak akan pernah mampu. Dan pastinya Ayu merasa senang, because Dara tidak lolos seleksi. Setelah itu Ayu akan menghina gadis itu karena kebodohannya.
Tapi sekarang?
Ahhh! Gagal sudah semuanya kalo Ayu memiliki perasaan kepada Dara. Dia seperti terjebak dalam permainan yang telah dia buat sendiri.
Nggak!
Gila aja! Mana mungkin Ayu berpacaran apalagi kalo sampe mencintai Dara.
Apa sih Al yang ada dipikiran Lo! Batin Ayu ngedumel.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR AYU {GL}
Novela JuvenilSelamat membaca cerita DEAR AYU : Ayu Laswarawati Albert dan Pelangi Aldara Silvana. ⚠️gxg area, 🔞++, area vulgar mengandung unsur umpatan dan bahasa kasar. Jadi tolong bijak dalam membaca. Ayu Laswarawati Albert. Siswi yang terkenal pendiam dan pi...