CHP||006

6K 509 5
                                    


HAPPY READING


Alea dan Axel sekarang berada di taman samping rumah alea, mengobrol untuk menghilangkan rindu, tentunya tingkah absurd alea yang tampak tidak terduga oleh Axel dan juga sebaliknya.

"Eh kok kamu ngerti bahasa Indonesia? Kamu bule kw ya" ucap Axel dengan tampang polosnya sambil menoel Noel pipi  chubby alea.

Alea Sendiri hanya diam dan menyandarkan kepala nya dipundak Axel, Axel yang tak mendapat balasan pun mencubit pipi alea hingga terdengar ringisan.

"Sakit!" Kesal alea sambil menjambak rambut Axel.

"Eh maaf aduhh yang, udah udah entar rontok" alea menghentikan tingkah kesal nya dan menatap Axel dengan mata melotot namun Axel malah gemas melihat alea dan memeluknya.

"Jangan gemes gemes gini dong lu aelah"  alea yang bingung mendengar ocehan  Axel pun hanya menghembuskan napasnya dengan kesal.

"Aku gatau kalau kamu bakal nyebelin  kek gini" alea mengelus kepala Axel untuk menenangkan rasa kesal

"Hemm.. kamu ga gatel kan di sana?" Tanya Axel dengan nada hati hati agar alea tidak tersinggung

Alea mengangguk angguk "Lingkungan nya bersih terbebas dari bakteri jadi aman"

Axel berdecak melihat balasan alea " maksud aku, kamu ga selingkuh kan?, Biasanya cewe kalau ngeliat yang ganteng pasti melet melet matanya, apalagi diluar negri banyak yang ganteng gitu yekan?"  Alea melepaskan pelukan Axel dan menatap Axel dengan tatapan aneh.

"Kamu berpikiran begitu sama aku? Hanya karena hubungan LDR dan alasan aku gapernah ngirim foto wajah aku dan kamu nyimpulin aku selingkuh? Dangkal bet otak mu yang" balasan alea membuat Axel garuk garuk kepala karna sepertinya dia salah bicara, perdebatan di awal pertemuan? Axel tidak menginginkannya.

Alea bersandar di pohon rindang, menghembuskan nafasnya yang nampak lelah "kamu sendiri gimana?" Tanya balik alea membuat Axel terdiam.

"Kenapa?  kamu selalu bilang gapernah punya hubungan sama cewe lain, dan insting perempuan ku justru menolak buat percaya, jadi yang salah aku atau kamu yang berbohong? " Axel yang melihat senyuman bercampur tuduhan alea membuatnya tidak suka.

Axel menggeleng geleng kepala "ga , gapernah."

"Aku juga engga, kalau ga percaya tanya aja adek aku" Axel diam mendengar ucapan alea.

'huhh untung saja kelontean alea bisa disembunyikan Jan sampai Axel tau' batin alea bersuara dengan resah meskipun ekspresi nya terlihat santai

"Hum iya aku percaya, meskipun kamu bohong aku juga percaya" ucap Axel sambil mengelus rambut alea, alea merasa rona pipinya keluar karna perlakuan Axel.

Axel terkekeh melihat pipi alea yang nampak menunjukkan rona.

Axel memeluk alea kembali "aku bener bener ganyangka kamu bakalan samperin aku buat ngasih surprise, kamu tau? Ini hadiah anniversary yang paling indah"  alea tersenyum mendengarkan penuturan kekasihnya.

" happy anniversary my dear" ucap Axel seraya mencium dahi alea.

" Yeah "

Axel tertawa sangking senangnya dan dia teringat sesuatu   "Malam mingguan yuk yang,  kita jajan pentol dipasar malam" ucap Axel dan dibalas tatapan sumringah alea.

"Pentol itu apa? Malam mingguan ? Maksud kamu pesta!? Pasar malam gimana maksudnya?" Tanya alea dengan nada sumringah membuat Axel tercengang dan menutup mulutnya.

Terjerat Dalam Sebuah Genggaman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang