CHP||021

2.2K 163 23
                                    

HAPPY READING


Pagi menyambut hari dan terlihat lelaki dengan handuk yang melilit pinggangnya dan  menampilkan dada telanjangnya juga otot kekar yang menggoda, rambut acak acakan yang nampak basah.

Felga, lelaki itu nampak santai dengan kesibukan paginya, memasak juga membuatkan susu hangat dan beberapa potong roti panggang yang telah diberi selai.

Jam pagi menunjukkan pukul 05.45 banyak waktu tentunya untuk keberangkatan mereka ke sekolah.

Felga telah terbangun cukup pagi dan mungkin dia berpikiran untuk sesekali menyiapkan semua yang biasa kakaknya siapkan. Begitu semuanya siap felga akan kembali keatas untuk berpakaian serta mengeringkan rambut basahnya yang acak acakan.

Tap tap tap

Terdengar suara langkah kaki menuruni anak tangga, dan terlihat pula sosok gadis dengan piyama serta pandangan sayunya.

"Elga?"

Felga mendongak melihat keberadaan kakaknya lalu tersenyum.

Alea menuruni anak tangga dengan keadaan yang masih mengantuk.
Felga berjalan kearah Kaka nya dan benar saja dugaannya, kakaknya hampir terjatuh disaat mencapai akhir anak tangga.

Felga merengkuh pinggang kakaknya Hingga membuat alea sadar.

"A-ah ya ampun seperti aku masih mengantuk" ucap alea

Felga melepaskan rengkuhannya dan tersenyum menatap alea.

"Aku sudah menyiapkan semuanya, sebaiknya kakak mandi saja dan bersiap lalu kita sarapan bersama"

Alea membelalakkan matanya "Sejak kapan kau bisa memasak?"

"... Aku belajar, aku tidak ingin terlalu merepotkan"

Alea terdiam lalu menggelengkan kepalanya "Jangan bilang gitu, Elga ga ngerepotin, beneren dah disiapin semuanya?"

Felga mengangguk

"Ah... Oke kakak mau mandi dan kita akan mencoba masakan Elga nanti sama sama ya" Ucap alea dan matanya sedikit mengintip kearah perut sixpack felga.

"Apakah dia benar berusia 16tahun? Yang benar saja" batin alea lalu dia tersadar saat felga juga menatapnya dengan tersenyum.. agak sus, pikiran negatif yang begitu meresahkan membuat alea refleks dengan cepat berbalik meninggalkan felga.

Felga menatap alea yang kembali menaiki tangga, terlihat sudut bibir yang sedikit menyeringai. Felga mengikuti kakaknya dari belakang dan ikut naik keatas.

BRAKK!

Alea menutup pintu kamarnya dengan cukup kencang. Dia menggerutu sendiri dan memaki dirinya yang ceroboh.

"Gila lu Lea, gitu doang salting? Bikin malu aja lu akhh!" Pekik alea sambil memukul kepalanya dengan gemas.

"Dah lah, cape gue, mending mandi gaguna bertingkah kek kurang belaian haihh"

🌸🌸🌸🌸

"Lho? Kok enak!?" Felga melihat ekspresi alea yang begitu lucu menurutnya, memangnya dia harus kaget begitu hanya karna masakannya?

"Kenapa?" Tanya felga

Alea menggeleng kepalanya "gapapa.. enak masakan Elga jadi agak kaget"

"Ga aneh kan rasanya?"

"Engga ko, beneren enak bet, jempol 10 ini mah" felga tertawa melihat tanggapan alea

"Kak nanti bareng ya? Sekalian temenin aku ke toko buku pas pulang sekolah" alea mengangguk

"Dengan begini aku bisa mengikis jarak mereka sedikit demi sedikit... Lelaki itu mencurigakan"

Setelah sarapan mereka berangkat ke sekolah, cukup pagi berangkat agar tidak terjebak macet.

Alea mematung dengan mulutnya yang ternganga "watehel!? Eh motor siapa ini!?"

Felga yang kini memasang helm menoleh kearah alea. "Punya Elga, ayo naik, kita bareng"

"Ehhh!?"

Felga menatap heran alea " kenapa?" Tanya felga

"Pake nanya lagi, dapet dari mana coba nih motor nya kek baru gitu, kamu kapan belinya"

"Kemaren"

"Gila enteng bet tuh monyong ngomongnya" batin alea

Alea teringat sesuatu "Oh jadi semalem kamu telat pulang gara gara beli motor itu?"

Felga terdiam, mendengar ucapan alea dia jadi teringat hal yang membuat perasaan nya terasa aneh, gadis itu.

"Kenapa? Kok diem?"

Felga menggeleng kan kepalanya "ga, ayo entar telat"

"Masih pagi bet ini elll"

"Tau, udah ayo" ucap felga sambil memasangkan helm dikepala alea.

"Bisa naik?" Tanya felga

Alea menganggukkan kepalanya

To be continued 🗿

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terjerat Dalam Sebuah Genggaman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang