Chapter 9 : Tenang, Jangan Khawatir

733 158 93
                                    

Hah~

Kali kelima, Nayeon menyentak nafas yang terasa berat. Menatap lurus pada cermin di hadapan yang mana terpantul wajah cantiknya sekaligus punggung dari staff Make-up Artist yang keluar ruangan usai mendandani.

Seharusnya ini menjadi hari yang menyenangkan, mengingat, hari ini adalah hari yang selalu Nayeon tunggu; comebacknya sebagai penyanyi plus debut soloist.

Namun suka cita suasana itu berubah saat kemarin malam Nayeon mendapati sebuah Message.

Dalam hitungan detik, Nayeon merasa bergetar pada tubuhnya, dingin, cemas ketika membaca pesan itu lagi dan lagi.

Tiap-tiap kata yang tersurat sudah bisa dipastikan sebuah ancaman untuk Nayeon, bahkan lebih buruk dari sekedar ancaman biasa.

Akan tetapi, Nayeonpun tidak bisa bercerita ke siapapun, termasuk kepada fake husband, member atau managernya sekalipun.

Jadilah Nayeon memendamnya sendiri.

"Lima menit lagi? Arasseo, nanti akan ku sampaikan~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lima menit lagi? Arasseo, nanti akan ku sampaikan~"

Temaram, Nayeon mendengar suara Jeongyeon yang sedang berbincang dengan salah seorang kru di luar.

Nampaknya baru selesai mengurusi segala hal yang menyangkut perform dan ingin kembali mengecek keadaan istrinya.

"Kenapa?" tanya Nayeon basa-basi pas Jeongyeon masuk ke ruangan. Segera ponsel itu Nayeon sembunyikan.

"It's time." Jeongyeon menjawab, menutup pintu kemudian menghampiri Nayeon di meja rias. Kakinya berjongkok di samping Nayeon sedangkan matanya sibuk memperhatikan gadis itu secara menyeluruh.

"Cantik, lucu," puji Jeongyeon.

"Makasih."

". . Bajumu."

Mata Nayeon berputar jenuh. "Ini tuh karena orang yang make juga cantik dan lucu jadinya pas."

"Idih huwekk."

"Hahaha."

Satu poin lagi yang membuat Nayeon yakin jika pria itu adalah Jeongyeon, yakni ledekannya yang khas.

Dari dulu saat Nayeon mulai bertingkah -narsistik pada diri sendiri- Jeongyeon yang kebetulan dengar pasti akan langsung berpura-pura mual, menatap seolah jijik lewat ekspresinya.

Tak jarang bahkan Jeongyeon sering menampik kepercayaan diri Nayeon dan menghakimi gadis itu sampai dongkol ke ubun-ubun.

Misalnya dengan berkata; eonni apa kau tahu Mort? Kau tidak lebih cantik dari Mort, percayalah.

"Hey." Nayeon mengubah posisi duduknya. Agak sedikit menyamping untuk berhadapan dengan Jeongyeon. Senyum kelincinya terekspos.

"Aku keliatan seksi ga? Ini baju yang lumayan terbuka loh."

Bitter Sweet [2Yeon] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang