Tiba di kamar, Nayeon lantas merebahkan tubuhnya di kasur, hal tersebut mengundang tanda tanya untuk Jeongyeon. Bingung dengan maksud Nayeon yang menganggu waktu rapatnya bersama ketiga maknae.
Tanpa penjelasan Nayeon juga malah sibuk sendiri bersama ponselnya, sedang menghubungi eommanya karena sangat rindu dengan Kyungyeon.
Hampir 10 menitan Nayeon bercengkrama. Banyak menanyakan seputar keadaan Kyungyeon, tingkat kerewelan bocah itu dan segala hal selagi dirinya tidak bisa mengurus karena kesibukan.
Eomma menjelaskan, Kyungyeon aman dan baik-baik saja sekarang.
"Uuu sayang, besok ya eomma main habis pulang jadwal," kata Nayeon sambil menatap lekat sosok di layar.
"Euh euh." geliat balita itu, antusias seakan paham dengan ucapan Nayeon. Pipi gembulnya yang bergerak sinkron dengan bibir menambah kegemasan untuk sang ibu.
"Kamu kalo capek ngga usah ke sini, istirahat aja di dorm," celetuk eomma Nayeon.
"Mana Je? Apa dia ngga kangen sama anaknya?"
Jeongyeon yang ditegur gitu lekas mendekat ke arah ranjang, duduk di samping Nayeon dan melongokkan wajahnya ke kamera.
"Ne eommeonim? Aigo uri saekki," sapa Jeongyeon.
"Mwo!"
"Uri saekki."
"Saekki, katamu?"
"Eo, wae? Kyungyeon kan juga a-anakku."
"Ah."
Tersenyum malu, Nayeon menunduk wajahnya yang merah bagai tomat. Saekki bisa berarti anak atau juga berkonotasi negatif bagi orang korea. Nayeon kira pria ini sedang memaki anaknya, ternyata Nayeon salah.
Sepenuhnya Nayeon menyerahkan handphone yang dipegang ke Jeongyeon. Membiarkan pria itu berbincang dengan sang eomma sedangkan dirinya sendiri leluasa memeluk tubuh Jeongyeon.
Meraba, tangan Nayeon menelusur pada abs Jeongyeon di luar kaos sontak membuat sang empu tidak fokus antara handphone dan aktivitas Nayeon.
"Yaudah mama mau tidurin Kyungyeon dlu, kalian jaga kesehatan ya."
"Ne eomma!"
"N-ne e-eommeonim," sahut Jeongyeon dengan suara tertahan.
Merinding, bulu kuduk Jeongyeon berdiri atas sentuhan Nayeon yang sangat terasa pada kulit tubuhnya.
Entah sudah berapa kali Nayeon bermain pada area perut suaminya itu. Bodohnya Jeongyeonpun tak berani protes, hanya bisa meneguk saliva yang serat pada kerongkongan. Keringat dingin sudah mengucur deras dari keningnya tanpa sadar.
Usai Videocall itu terputus Jeongyeon bernafas dengan berat. Matanya berlabuh memandangi tangan Nayeon di tubuhnya yang bergerak lebih aktif dan terasa seperti usapan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bitter Sweet [2Yeon] ✓
FanfictionSekuel dari 49 Days. Ini adalah kisah Pahit dan Manis hidup baru Yoo Jeongyeon sebagai Jeongyoon si ketua mafia yang memiliki sikap dingin, datar dan acuh atas segala hal, harus tetap mempertahankan identitasnya tanpa boleh diketahui dunia. Sedangka...