Chapter 7 : Dia Kembali

641 157 123
                                    

* Blurb Blurb *

Menenangkan. Hari melelahkan Jeongyeon usai menjaga Dahyun di acara Fashion Week ditutup dengan berendam pada bathtub. Badannya terperosok ke dalam sedang kepala dan wajahnya juga ikut ditenggelamkan, menikmati kesunyian yang tercipta di dalam air.

Hingga sesuatu tertangkap oleh panca Indra Jeongyeon.

Plung..

Sebuah tutup botol terlempar dan mengapung tepat di atas wajahnya. Jeongyeon hanya memperhatikan, bagaimana bisa benda itu terlempar ke hadapannya?

Plung..

Kali ini benda yang tak asing, yang sering Jeongyeon pakai, putih, kecil yang lambat laun mulai tenggelam ke permukaan, handsfree-nya.

Ya tuhan, 3,5 juta gue! Batin Jeong histeris.

Buru-buru Jeongyeon mengangkat badannya. Menyeka air pada wajah serta mata, lalu menoleh ke sisi bathroom.

Seorang pria tersenyum tipis kepada Jeongyeon, tangan bersedekap, mata ambernya menatap datar seakan tidak mengharapkan agar Jeongyeon bangkit bersama badan setengah terbukanya.

"Annyeong, Jeongyeon-ssi? Oraemaniya, jal jinae?"

"Annyeong, Jeongyeon-ssi? Oraemaniya, jal jinae?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-ahjussi?"

"Badanmu terlihat lebih kurus, kau pasti tidak terlalu bahagia ya sekarang?"

"Wahh ahjussi~"

"Cukup. Jika kau bangkit dari bathtub, akan ku beri hadiah petir cloud to ground untuk melenyapkanmu."

Glek.

Jeongyeon menurut. Dia tetap stay di bathtub dan mengurungkan niatnya untuk menyapa sang malaikat maut dengan pelukan bahagia.

Sempat lupa, bagaimanapun yang namanya malaikat maut akan tetap menjadi malaikat maut. Menyeramkan.

"Cepat pakai bajumu, ada seseorang yang ingin bertemu." Dongwook mengintruksi. Tegas akan tetapi terdengar santai dari caranya berbicara.

"Nuga?" heran Jeongyeon.

"Kau akan segera tahu."

"Ani! Shireo! Setelah berbulan-bulan ngga keliatan, sekarang kau malah muncul di tempat yang ..."

Bergidik ngeri. Jeongyeon melirik bathroom yang kedap suara ini. Matanya berhenti pada Dongwook yang bersender di tembok menyaksikan kebingungan Jeongyeon seakan pemandangan ini adalah hal yang lumrah untuknya.

"Ahjussi~ Meskipun aku di badan pria, jiwaku masih ada sisi wanitanya, asal kau tau! Tidak seharusnya kau menyapaku di kamar mandi, aish jinjja!"

"Oke, anggaplah ini sebuah kesalahan kecil. Sekarang cepat pakai bajumu."

"Kecil, katamu? Yak ahjussi seharusnya kau minta ma—"

Hilang. Selalu saja menghilang. Lagi-lagi percakapan mereka berakhir dengan kepergian Dongwook yang lenyap bagai asap.

Bitter Sweet [2Yeon] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang