BAB 15 : Tetap Bersama

860 76 1
                                    

Pov Sky

aku menatap Phay, dia adalah masa depanku,aku sangat mencintainya.

dia meneriamaku apa danya meski masa laluku yang sangat kelam, namun dia mau menerimaku dengan cinta dan kasihnya padaku, Tuhan jangan kau ambil dia dariku, aku tidak ingin kehilanganya.

jika dia adalah pena izinkanlah aku menjadi kertas untuknya menuangkan semua tintanya.

"aw"teriak Phay

aku langsung menghampiri Phay dan melihat tangannya yang terluka karena tidak sengaja terkena kawat pengikat sapu.

"Phi Phay kau tidak apa apa? kita ke rumah sakit, tidak tidak darahnya sangat banyak, Phi Phay kita ke klinik dekat sini, tidak tidak kita obati di dalam"ucapku panik

"Sky,Sky,Sky"

"Iya Phi"

"kau tenang ya Phi tidak apa apa"ucap Phay lembut.

aku langsung memeluk Phaywin

"Kau tenang ya, Phi tidak apa apa oke, tenang tenang" ucap Phay menenangkanku

setelah itu aku mengobati luka Phay di kamarnya "Phi Phay, apa kau akan meninggalkanku?"

"apa yang kau katakan Sky, siapa yang akan meninggalkanmu?"ucap Phay bingung

"aku takut kau akan terpengaruh terhadap ancaman yang sering terjadi belakangan ini"

"Sky, itu adalah masa lalu dan aku adalah masa depanmu, jadi jangan berfikir kau bisa meninggalkanku ya"ucap Phay sembari mengelus rambutku dan kemudian mencium keningku

apa yang harus aku lakukan Tuhan, ancaman itu terus saja menghantuiku, meskipun Phay tidak terpengaruh akan hal itu tapi apakah dia akan tetap diam tanpa mencari tau siapa dalang sebenarnya.

keesokan harinya aku kembali mendapatkan kiriman pesan dari nomor tak di kenal dan nomor itu mengrimkan video saat aku di perkosa dan itu membuatku sangat takut.

"apa ini??"

Rain mengambil hanphoneku dan terkejut melihat video itu "kurang ajar berani sekali dia mengirim ini"

setelah perkuliahan selesai Park sudah datang menungguku

"Khun Sky, Khun Rain, anda di tunggu oleh Khun Phaywin dan Khun Phayu di apartemenya"

kami pun pergi ke apartemen Phaywin dan Phayu

sesampainya di sana aku mendengar percakapan Phaywin dan Phayu

"Phayu aku tidak akan tinggal diam melihat kekasihku di sakiti seperti ini"

"Phay, apa yang akan kau lakukan?"

"aku akan mencari tau siapa dalang di balik semua ini dan kau Phayu kau bisa menolongku?

"tentu saja, kau adalah adiku sudah sewajarnya aku membantumu"

mendengar mereka seperti ini membuatku semakin takut apa yang akan terjadi jika mereka tau siapa mantanku sebenarnya.

"Phi Phay"

mendengar suaraku Phaywin mengampiriku "Sky kau tidak apa apa kan, tidak ada luka atau apapun?"

"aku tidak apa apa Phi kau tenang saja"

Phayu dan Rain meninggalkanku dan Phaywin di apartemen.

"Phi Phay, ada yang ingin aku tunjukan padamu"

"jika kau ingin aku melihat video saat kau di perkosa,maka lupakan, aku sudah melihatnya"ucap Phay kesal

"maafkan aku Phi Phay"

Phay memelukku "kau tidak salah, justru kau adalah korban,, Phi janji,Phi akan selalu bersamamu, tidak akan meninggalkanmu"

seminggu kemudian Phaywin mengajakku pergi ke acara pameran motor,sesampainya di sana aku sangat terkejut melihat banyak pengawal.

"selamat malam Khun Sky"ucap salah satu pengawal

"selamat malam"

"Khun Sky tidak perlu kahawatir, aku akan menjaga Khun selama acara berlangsung"ucap Pengawal itu

"Phy Phay bolehkah aku berkeliling sekitar sini?

"tentu saja boleh"ucap Phaywin sembari mengelus rambutku

"terimakasih"

"kau jaga kekasihku baik baik , jika terjadi sesuatu padanya maka kau yang akan aku bunuh"ucap Phay tegas

pengawal itu hanya mengangguk, aku berkeliling melihat motor motor keren yang terparkir dengan rapinya tanpa sengaja aku menabrak seorang pria.

"maafkan aku Khun Sky maafkan aku, aku tidak sengaja"ucap Pria itu dengan nada takut

"tidak apa apa Phi"

"kalau begitu aku pergi dulu, kau lanjutkanlah melihat paamerannya.

setelah puas berkeliling aku berniat menemui Phay, namun langahku terhenti melihat laki laki yang bersamanya.

"apa hubungan Phi Phay dengannya?"

bersambung

Terimakasih

Jangan Lupa Dukung Terus Nayanayuki

dengan cara Like, dan Share

Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang