BAB 4 : Mencoba

1.7K 133 1
                                    

Pov Sky

melihat Phay yang berteriak sontak membuatku ketakutan,Phay yang berusaha menahan hasratnya untuk menyentuhku membuatku kasihan padanya,namun aku tidak berani mendekat dan hanya bisa melihatnya dari kejauhan.

Phay meminum 1 botol air mineral yang ada di dalam kulkas,setelah beberapa menit kami hanya saling diam tanpa berkata sepatah katapun.

"maafkan aku" ucap Phay pelan

"em,tidak apa apa Phi"ucapku pelan

"aku tidak bermaksud menyakitimu, entah kenapa saat pertama kali aku melihatmu,hasrat ingin memilikimu selalu muncul" ucap Phay kebingungan

perlahan Phay menghampiriku dan memegang tanganku sembari berkata "izinkan aku menjagamu Sky"

"tapi Phi,kita baru 2 kali bertemu dan aku belum mengenalmu" ucapku ketakutan.

"namaku Phaywin dan aku saudara kembar Phayu" ucap Phay sembari memegang tanganku

aku hanya bisa tersenyum tipis mendengar perkataan Phay

apakah aku bisa mencoba membuka hatiku lagi untuknya dan apakah dia tidak akan menyakitiku seperti yang sudah sudah,terlintas di kepalaku saat mantanku menyiksaku dan itu membuatku kembali histeris.

"tidaaaak,jangan aku mohon jangan"teriakku sembari memegang kepalaku dan menangis

melihatku histeris membuat Phay ketakutan dan langsung memelukku sembari berkata "maafkan aku,aku tidak bermaksud menakutimu,aku mohon maafkan aku"

pelukannya yang hangat membuatku nyaman,apa yang harus aku lakukan Tuhan,haruskah aku mencoba membuka hatiku kembali untuknya dan melupakan semua masa laluku yang kelam.

apakah dia akan meninggalkanku jika dia tau masa laluku yang kelam dan apakah dia akan menerimaku sepenuhnya tanpa menyiksaku seperti yang sudah sudah.

Phay terus memeluku hingga aku merasa tenang,dia berfikir bahwa perbuatanya tadi membuatku takut,Phay merasa bersalah dan terus menenangkanku

"aku mohon maafkan aku,aku tidak bermaksud membuatmu takut,aku janji tidak akan melakukanya lagi,aku janji"ucap Phay sembari mengelus dan mencium rambutku dengan lembutnya.

aku yang masih tidak percaya jika Phay benar benar menyukaiku,hatiku masih bimbang antara menerimanya atau menjauh darinya, aku akui saat dia memelukku membuaku sangat nyaman namun aku belum berani membuka hatiku untuknya,biarlah semua ini mengalir apa adanya .

setelah aku merasa tenangpun dia terus menemaniku sampai aku tertidur.

keesokan paginya saatku terbangun aku melihatnya tertidur di sofa dekat ranjangku,dia tidak menyentuhku sama sekali justru dia menemaniku dan tidak menyakitiku.

Oh Tuhan apakah kau mengirimnya untukku agar aku bisa menghilangkan semua traumaku,aku memanggilnya dengan lembut "Phi Phay...".

dia kemudian langsung terbangun dan menghampiriku "kau sudah bangun,bagaimana perasaanmu"ucapnya sembari memegang tanganku dengan lembut.

"tidak apa apa,aku sudah merasa lebih baik sekarang, terimakasih Phi sudah menemaniku"ucapku sembari tersenyum kecil

"tidak apa apa,justru aku yang harusnya meminta maaf padamu,karena perbuatanku semalam membuatku takut"ucap Phay merasa bersalah.

"tidak apa apa Phi itu bukan salahmu.."ucapku sembari menunduk

"ada apa? apa kau ingin mengatakan sesuatu"ucap Phay sembari mengelus pipiku dengan lembut dan kemudian memeluku.

"tidak ,"ucapku sembari tersenym kecil

"kau tenang saja,aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti semalam lagi dan jika aku melakukanya,kau boleh langsung membunuhku"ucap Phay tegas

aku hanya diam mendengar perkataan Phay.

setelah sarapan Phay mengantarku ke kampus,sesampainya di kampus Rain menghampiriku dan Phay

"selamat pagi Phi Phay"ucap Rain

"selamat pagi Rain,aku hanya mengantar Sky,kalau begitu aku pergi dulu"ucap Phay sembari bergegas pergi.

aku menatap kepergianya.

"Sky,kau tidak apa apa?" tanya Rain cemas

"aku tidak apa apa,kau tenang saja,ayo kita ke kelas.

bersambung

terimakasih

jangan lupa dukung Nayanayuki

Second LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang