" Takdir akan terus berjalan sebagaimana mestinya ketika nafas Masih dimiliki raga, gunakanlah takdirmu sebaik mungkin agar hidup sedikit mudah "
Kegelapan sudah terganti dengan cahaya yang artinya pagi pun sudah tiba. Ah tidak-tidak ini bukan pagi lagi bahkan jam sudah menunjukkan pukul 11 siang dan mereka satu persatu baru membuka mata indah mereka. Diawali dari Raeyyandju si gadis mungil yang cantik dan manis itu pergi ke arah dapur setelah membersihkan diri terlebih dahulu lalu disusul yang lain ke arah meja makan untuk memulai sarapan pagi yang tertunda karena bangun sudah sangat siang.
" Kalian juga baru bangun? Gue kira gue doang tadi yang belom bangun, si epan Napa juga lu baru bangun jam segini? Biasanya lu meski tidur jam 4 dini subuh aja bangunnya mesti jam 7." Begini sekali sikap si sulung keluarga agler ini, tidak ingatkah tadi malam dirinya membuat mereka ketakutan.
" Apasi monyet, duduk aja lu kita makan, Masi sakit hati gue sama lu, gini banget punya kakak modelan lu, bisa mati berdiri gue lama" mana Masi muda lagi." - Sewot Deviano.
" Udah" nanti dulu aja kalian gelud, gue laper." - Raeyyandju.
Ketika yang lain membuka suara hanya Jaevan saja yang enggan membuka suara, karena dirasa diapun tak mempunyai pembalasan percakapan dan pembahasan yang akan di ucapkan. Merekapun menikmati makanann masing" yang sudah tersedia apik di atas meja dan sudah dimasak pagi tadi oleh bibi kepala juru masak di rumah keluarga agler, dengan fasilitas penghangat dibawah piring atau mangkok makannya agar makanan tetap hangat.
Setelah dirasa perut sudah kenyang dan begah mereka berkumpul bersama di gazebo belakang rumah, dengan pemandangan seperti hutan tersebut karena di desain sedemikian rupa agar nyaman untuk singgah ketika dirasa tubuh sudah lelah. Tempat itu bersebelahan dengan taman bunga mawar milik Jaevan menjadikan paket lengkap untuk mata jika ingin menikmati indahnya sore ataupun pagi. Tapi ini sudah siang :). Tak masalah karena ini sangat sejuk meski panas menerpa.
" Bunga mawar itu siapa si yang tanam, bagus banget banyak warnanya tapi mengapa tak ada yang putih, kan bagus." Tiba-tiba saja Raeyyandju berucap karena dirasa suasana sangat sepi karena tidak ada yang membuka obrolan.
" Tuh si tembok beton yang tanam, gue heran laki kok suka mawar mana banyak warna item sama merah darah. Kek vampir aja si epan." Celetuk Deviano dengan berbaring terlentang dan menutup mata menikmati angin sepoi".
" oh benarkah kau yang tanam? Wah indah sekali aku suka, tapi mengapa tidak ada yang putih? Padahal aku suka sekali mawar putih." - Anju.
" Kau tak tahu? Dia tak suka mawar warna putih, Jan nanya kenapa gue juga gatau." Balas Deviano.
" Lu tuh nyaut Mulu dari tadi, heran gue yang ditanya siapa yang jawab siapa. Diem napa lu." Sewot markkah pada adiknya karena dia jengah sendiri, siapa yang ditanya siapa yang selalu balas. Tapi dia ga heran si kan di jaevan orang yang pelit bicara jika tidak perlu.
Selalu saja seperti ini adik kakak itu. Jika jauh saling bertanya jika sudah dekat akan terus beradu argumen yang mana terkadang tidak ada yang mau mengalah salah satunya.
" Kau ingin mawar putih?." Tiba-tiba Jaevan membalas setelah diam dari awal pembicaraan.
" Hemm boleh, tapi buat apa aku sekarang, mengapa kau bertanya? Lagian aku tadi hanya menanyakan mengapa tidak ada warna putih sedangkan disana warnanya ada banyak, ada hitam, merah pekat, ada juga mawar warna hijau, orange dan peach. Bukankah bagus jika ditambah putih." Raeyyandju
" Semua bunga yang aku tanam ada maknanya, kau tahu warna orange itu warna Bunga mawar orange merupakan simbol dari semangat seseorang dan juga kehangatan cinta orang yang menerimanya itu, itu aku tujukan untuk diriku sendiri
Terhadap keluarga yang menerima kehidupanku sekarang. Mawar hijau dimaknai dengan keharmonisan, kesuburan, serta kesejahteraan, itu untuk keluarga agler juga. Mawar peach bermakna kerendahan hati, ketulusan, dan rasa syukur itu untuk rasa terima kasihku ke papa sama mommy Deviano. Sedang warna merah pekat itu memberikan makna keinginan untuk melestarikan cinta yang dalam, aku menanamnya untukmu, karena dulu saat menanam aku berfikir kau akan kembali. Dann....Mawar hitam itu untuk digunakan sebagai simbol kematian dan duka mendalam yang dialami. Itu untukku, aku tidak ingin menjelaskan pasti kau tahu." - tutur jaevan menjelaskan dengan panjang lebar." WAAAAHHHHh. Kau dengar bang. Ini adalah rekor dan aku baru mendengarnya." - Deviano.
" Yah kau benar no, aku sempat kaget tadi mendengarnya, mungkin sariawan di mulutnya sudah hilang." - Markkah.
" Memangnya kenapa?." Raeyyandju." Kau tau? Dia tidak pernah berbicara panjang lebar seperti tadi, bahkan berbicara dengan papa dan mommy pun dia hanya membalas seadanya, tapi dia tadi menjelaskan secara rinci dan mengungkapkan isi hatinya dari makna bunga tadi, aku sangat kaget dibuatnya apakah kekuatan cinta sebesar itu. Btw makasih banget untuk maknanya ke kami :) ." - Deviano.
" Kalian berlebihan. " - Jaevan.
Bukan tanpa sebab Deviano berbicara seperti ini, memang terdengar sangat alay tapi karena yang ia tahu selama ini hidup dengan Jaevan, laki" itu tidak pernah berbicara panjang lebar dan rinci, meskipun menjelaskan makalah dikelas saat sekolah menengah keatas pun dia hanya menjabarkan poin"nya saja. Tumbuh berdua, sekamar berdua meski berbeda ranjang dan kemana mana selalu berdua membuat Deviano kaget.
Tak terkecuali Markkah, meski dia jarang berinteraksi dengan Jaevan tapi dia selalu memantau kedua adiknya itu meskipun pada saat mereka berdekatan ataupun saat markkah masih berada satu negara tapi tak dalam keadaan bersama mereka. Karena Markkah itu sangat menyayangi semua adiknya.
Tak ada alasan penting mengapa Jaevan jadi pendiam padahal dahulu dia adalah anak yang sangat ceria sampai" orang tuanya kerap menegurnya jika dia sudah bertingkah. Tentang Anju, dia adalah gadis yang sudah menemani masa kecil Jaevan dari umur 4 tahun karena memang dahulu mereka adalah tetangga, dan bertemu dengan seorang anak bernama Deviano Elvyn Agler itu menjadikan 3 sahabat sampai kapanpun.
Pada saat sedang dalam keadaan bingung dan sedikit kaget tiba-tiba saja ada suara melengking dan disusul dengan suara geram dari seseorang yang datang, membuat suasana yang tadi sepi menjadikan riuh.
" ABANG MARKKAHHHHH..."
" Jangan tereak" Napa si, suara lu tuh kek Toa tau gak."
Dua gadis tadi malah bersiteru tak jelas dan menyalahkan satu sama lain dengan argumen masing".
" Hei sayang, pa kabar nih? Long time no see yah." Jawab markkah seraya memeluk salah satu dari dua gadis tadi yang datang.
" IHHH nyebelin gak, yang manggil siapa, yang dipeluk siapa?." Ucap salah satu gadis yang paling muda itu.
" Hehehe, sini" Abang peluk, sensi bener si calon adek ipar satu ini hemm....rindu yah sama Abang." Markkah.
" Hemm aku rindu karena Abang jarang maen kerumah, kakak sendiri gak pernah mau diajak main apalagi ada waktu denganku. Aku sedih sekali." Ucap gadis yang paling muda dengan tiba tiba raut wajahnya menjadi agak sendu.
" Hei maafkan kakak. Kakak sibuk dengan kuliah akhir, nanti kalau kakak tidak sibuk lagi kita akan keluar main, apa mau ke rumah nenek di Thai?." Balas salah satu gadis yang bisa dibilang kakak dari si gadis paling muda tadi.
" Hahahaha benar itu, kau jangan sedih yah nanti kita main bertiga, aku akan mengajak adik sepupu ku juga untuk menemanimu biar tidak sendiri ketika aku sedang bersama kakakmu hmm." - Markkah.
" Ya Ya Ya... Terus saja manjakan si manja ini, gara" kau manjakan dia seperti ini dia jadi gadis manja dan cerewet."
" Sudah. Kalian melupakan ada mahluk lain disini hah. Dasar kalian, kau juga gadis kecil cerewet sekali." Tiba" Deviano menyahut dengan sinis.
Gadis berdua tadi menoleh ke arah Deviano, Jaevan dan Raeyyandju itu. Dan mereka nyengir kuda karena lupa jika mereka bukan bertiga disini, setelah itu salah satu gadis tadi bertanya siapakah gadis manis yang duduk disebelah jaevan.
" Eoh, kakak siapa? Aku tidak pernah melihat kakak. Emmm apa kakak pacar bang Jaevan?." Celetuk gadis paling muda.
" Hehehe, kenalkan aku Hwazie Raeyyandju Nakayzo, panggil saja Anju." Balas Anju dengan tersenyum sangat manis.
Sebelumnya aku minta maaf kalau ceritanya jelek dan terimakasih kepada pembaca, beri aku vote yah biar semangat.
Makasih see you di next capt.
°°°°°°°Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaevan Altezza Belvaro || Jaemren
Teen FictionTentang bagaimana hidup jaevan si yatim piatu yang diangkat anak oleh keluarga agler dan dianggap kembaran dari anak kedua mereka. Tentang bagaimana kisah jaevan dengan cintanya. Dan sampai mana dia harus menjadi kuat, apakah dia harus menjadi kuat...