Date with my girl ( two )

38 1 0
                                    

" Kebahagiaan, kesedihan dan masalah akan datang tetapi mereka tak akan menetap. Hanya singgah saja "






Mereka menikmati makanan itu, sesekali melihat sekitar. Bagaimana indahnya malam ini mereka akan menyimpan dalam memori ingatan mereka masing-masing, dan tak akan pernah melupakan hari pertama mereka berkencan setelah resmi menjadi pasangan.

°°°°°°°

Sekitar 30 menit mereka menghabiskan seluruh makanan yang mereka pesan tadi, dengan sesekali mereka akan bertukar rasa makanan, walaupun nyatanya tak ada yang berbeda hanya yang membedakan adalah dari si daging tadi. Karena si gadis tidak begitu suka dengan daging babi dan prianya sangat menyukai, jadilah mereka menyempatkan menukar makanan mereka melalui sesuap sendok berisi nasi dan daging yang mereka makan. Romantis bukan, berharap selamanya mereka seperti itu.

Menepuk pelan Perutnya yang terasa begah karena kekenyangan, si gadis bergumam pelan yang hanya bisa terdengar oleh mereka berdua. " Uhhh kenyangnya diriku, aku suka banget makanannya sangat memuaskan. Wahh nanti kita akan datang lagi kan bub.?" Ucap si gadis diakhir pertanyaan kecil kepada prianya.

Mengangguk sekali kepada gadis nya dia menjawab bahwa nanti kita akan datang kesini sampai bosan, dan memesan aneka makanan disini. " Heumm, kita akan kesini nanti dan nanti sampai kau bosan, dan kita harus mencicipi semua masakan disini agar kau tidak terlalu bosan." Begitulah dan diakhiri senyum begitu menawan kepada gadisnya.

" Hari ini hari kencan kita yang pertama. Aku berharap semoga kaulah orang yang aku cintai sampai akhir nafasku. Hehe." Dengan tiba-tiba gadisnya berbicara dan diakhiri dengan kekehan kecil khas Anju.


Cantik. Hanya itu devinisi yang jaevan punya untuk menggambarkan gadisnya. Cantik dalam artian segalanya. Rupa, tingkah laku dan segalanya yang dimiliki gadisnya adalah cantik. Bukan sempurna yang akan dijabarkan jaevan karena dia tidak tahu masa depan kelak akan berakhir bagaimana, tapi dalam doa yang ia sematkan saat ke geraja adalah agar hanya ada kebahagiaan dalam hidup sang gadis ketika bersama nya. Mungkin dulu dia tidak mempercayai adanya tuhan, tapi disaat cahaya dan warna hidupnya datang. Perlahan namun dengan pasti dia percaya bahwa Tuhan tak akan pernah memberi kesedihan yang tak berkesudahan. Dia percaya bahwa Tuhan itu baik dan akan selalu seperti itu.

Berakhirlah malam itu, dengan pemandangan yang begitu indah dari bintang yang entah mereka pun tak tahu mengapa bintang sangat banyak hari ini, bahkan bulan bersinar dengan terangnya seakan mereka memang ingin menjadi saksi bagaimana Tuhan mempertemukan kedua insan ini dan bagaimana Tuhan memberikan kebahagiaan kecil kepada dua insan yang awam ini.

Setelah membayar bil dari keseluruhan yang mereka pesan, mereka keluar dari restoran tersebut dengan tangan yang bertautan sangat apik. Serta senyum yang tak pernah luntur meski ada kerecokan sedikit saat akan membayar tagihan makanan tadi. Sigadis mengotot ingin membayar makanannya sendiri sedang prianya tak ingin memberi kesan buruk dihari kencan pertama mereka. Maka diakhiri dengan mengalahnya sigadis karena dia berfikir ada benarnya juga jika mereka makan berdua yang membayar di pria. Sangat lucu jika kau membayar Masing-masing makanan yang dimakan hanya karena status, meski hanya sekedar teman jika yang kau ajak makan adalah perempuan apa kau tega dia membayar sendiri sedangkan yang mengajak adalah pria. Bukan karena manja atau apapun, wanita itu mampu dari segi manapun. Hanya saja dia akan menilai apakah kau layak dijadikan pasangan atau tidak. Mana ada wanita yang mau dengan laki-laki pelit, bahkan perhitungan dengan apa yang ia keluarkan. Memalukan.

°°°°°°°

Dengan berjalan kaki menelusuri setiap jalan dengan tautan tangan yang tak terlepas. Meski hari ini bukan Saturday night tapi mereka menikmati malam itu dengan hangat. Malam yang indah dan malam yang sangat hangat mereka habiskan dengan saling menyalurkan kasih sayang satu sama lain. Tak ada alasan untuk tak bahagia meski jauh di lubuk hati terdalam luka masa lalu Masi tercetak sangat jelas. Dia tak ingin mengingat lagi masa lalunya.

Dia akan menerima apa yang datang padanya masa kini, dia akan mencoba melupakan masa lalu yang memang masih sangat jelas tergambar di fikirannya dan dia akan menciptakan kebahagiaan yang tak berkesudahan untuk orang yang dengan lapang hati membuka perasaannya untuk menerima dan menyayanginya. Keluarga Agler dan orang yang akhir-akhir ini memenuhi fikiran dan hatinya. Raeyyandju gadisnya.

Biarlah masa lalu itu pudar dengan seiring waktu berjalan, biarlah masa lalu akan jadi kenangan, biarlah masa lalu jadi tumpukan jarum dalam jerami. Yang perlu kau tahu masa lalu jangan dijadikan kawan untuk menghancurkan kehidupanmu. Cukup terima dan tersenyum atas apa yang terjadi di masa lalu dan terbukalah untuk masa depanmu nanti. Begitu kata penafsir.

Inilah jaevan, seorang remaja yang beranjak dewasa dengan segala kepahitan hidup dan kegelapan hati. Dia bertahan untuk cintanya dan orang yang dikasihinya.

Dulu dia adalah Jaevan Altezza Belvaro dan sekarang dia akan sepenuhnya menerima jika dia adalah bagian dari keluarga yang selama ini dengan senang hati menerima dan menyayanginya. Inilah dia Jaevan Altezza Agler. Marga yang menyandang di akhir namanya adalah marga dari orang yang selama ini menyayangi dan merawatnya dengan penuh kasih sayang.

Abang, orang yang dianggap kembarannya dan seorang adik. Baginya sekarang itu adalah lebih dari cukup, apalagi dengan kedatangan gadisnya, Raeyyandju, seseorang yang sangat cukup melengkapi kekosongan hatinya selama ini.

" Mari berjanji, suatu saat jika dari kita akan pulang dahulu maka salah satunya harus ikhlas merelakan dan tak akan pernah menyalahkan apa yang menjadi sebab kita pergi." Ucap gadisnya sesaat setelah dia merenungkan apa yang sudah terjadi padanya, dengan melamunkam diri berfikir banyak hal yang terjadi padanya. Gadisnya berucap demikian, hal yang membuat cukup untuk berfikir seorang jaevan.

" Mengapa kau berkata seperti itu, aku tidak suka. Tak ada yang akan pergi dan tak akan ada yang meninggalkan, aku tak berjanji tapi akan aku buktikan." Dengan tersenyum jaevan menatap teduh binar kilau dari mata gadisnya itu. Ada sedikit perasaan mengganjal pada dirinya tapi dia harus menepuk perasaan itu jauh-jauh. Yang dia inginkan hanya kebahagiaan kali ini. Dia ingin egois.

Sesaat setelah berjalan dengan suasana damai dan angin yang sejuk, tibalah mereka dirumah agler. Memang tempat itu tidak terlalu jauh hanya sekitar satu kilo. Cukup bukan untuk berjalan menikmati indahnya malam yang bertabur Kilauan kejora itu. Menerangi keheningan malam dan akan menjadi saksi kebahagiaan orang-orang yang menikmati indahnya malam ini.

Setelah sampai, dia bergegas mengambil mobilnya untuk sekedar mengantar gadisnya untuk pulang kerumah. Jika bertanya mengapa tidak izin terlebih dahulu kepada keluarga agler, jawabannya adalah sang mommy dan papanya sedang menikmati waktu mereka berdua di sebuah negara. Swiss adalah tujuan mereka berdua, katanya mereka ingin menikmati masa tanpa anak terlebih dahulu. Yang artinya hanya ada seseorang didalam rumah besar itu dan beberapa maid yang sudah mempunyai rumah masing" di belakang kediaman rumah agler tersebut.


Dengan keheningan dan suasana yang sejuk, tibalah mereka dirumah keluarga nakayzo. Tidak pamit pula karena memang dia hanya berdua dengan sang adik cantiknya. Karena ayahnya sedang berada di kampung halaman alm. Mama nya. Sungguh dia sangat merindukan orang yang sudah mempertaruhkan nyawanya demi supaya dia terlahir kedunia. 3 tahun sudah orang terkasihnya pergi dengan membawa si bungsu keluarga Nakayzo itu.

Memeluk sebentar untuk menyalurkan rasa kasih, dan mencium dahi gadisnya untuk berpamitan hendak balik kerumahnya. Dia berjanji akan datang pagi-pagi untuk menjemputnya dan adik dari gadisnya untuk berangkat bersama ke fakultas dan mengantarkan adiknya yang memang masih duduk di bangku sekolah menengah akhir itu.

" Jaga dirimu, aku mencintaimu dan jangan lupa istirahat yang cukup, aku akan datang besok pagi supaya bisa mengantarkan adikmu yang katanya super banyak bicara itu. Selamat malam dan selamat tidur sayangku." Ucap jaevan lalu berbalik arah dan memasuki mobilnya. Setelah itu gadisnya melambaikan tangan dan memasuki rumah dengan senyum masih tercetak jelas dan  mendapat cibiran dari sang adik.

" Ckk sudah gila nenek lampir." Gerutu Sang adik tercintanya dengan gumaman rendah yang tak didengar sang kakak. Lalu dia melihat kakaknya memasuki kamar untuk istirahat. Dia pun memasuki kamarnya untuk istirahat karena besok adalah hari pertama dia sekolah di negara ini setelah kepulangannya dari Jepang.

°°°°°°°

Biarlah malam ini menjadi malam yang penuh dengan hiasan tawa dan senyum.
Karena kita tidak akan tahu masa yang akan datang, jadi nikmatilah waktumu sebelum apa yang akan menimpamu kelak, yang artinya entah itu kebahagiaan ataupun kesedihan.....

























...
Tbc-

Jaevan Altezza Belvaro || JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang