Good Reading^^Hari sudah pagi, waktu menunjukan pukul tujuh tiga puluh. Leanna membuka matanya perlahan. Kini ia sudah berada dirumah sakit. Pasti seseorang yang mengantarnya semalam adalah Gabriel. Tiba-tiba ia teringat Gabriel. Lantas ia memandangi tangannya seraya tersenyum tipis. Tangan yang digenggam dengan hangat oleh Gabriel. Aroma parfum Gabriel membekas disana. Membuat Leanna entah mengapa merindukannya. Jika tuhan mengizinkan, ia sangat ingin bertemu dengannya lagi.
'Cklek'. Suara knop pintu membuyarkan lamunan Leanna. Ternyata tante Fany, ia membawa sebuah nampan dengan semangkuk bubur, segelas air dan beberapa pil obat-obatan diatasnya.
"Good morning hany, how are you? ". Ia tersenyum menyapa Leanna."I am fine". Jawab Leanna dengan datar-datar saja.
" Kita sarapan dulu, yuk".
***
singkat cerita, setelah sebulan berada dirumah sakit, akhirnya dokter mengizinkan Leanna untuk pulang. Leanna ditawarkan untuk tinggal di Singapura bersama keluarga tante Fany. Tetapi ia menolaknya. Leanna mengatakan ingin menjaga ibunya. Sempat terheran. pada awalnya om Reza dan tante Fany tidak rela membiarkan Leanna. Pada akhirnya, karena Leanna kekeh, mereka pun menuruti kemauan Leanna. Asalkan Reno ikut tinggal untuk menjaga Leanna.
Om Reza dan tante Fany pun pergi kembali ke Singapura dengan penerbangan malam.
Reno memutuskan untuk tinggal dirumah yang berada tepat didepan rumah Leanna. Rumah itu merupakan penginggalan nenek mereka. Dulu, tante Fany, sebelum menikah dengan om Reza, tinggal dirumah itu. Leanna membantu Reno membersihkan seluruh rumah.
"Lebih baik lo tinggal disini, biar tenang"." Ah, nggak apa-apa biar gw tetap tinggal dirumah aja". Leanna menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal seraya tertawa kecil.
"Kalau ada apa-apa bilang, ok?! ". Reno kembali mengingatkan.
Leanna menganggukan kepalanya. " Kalau begitu lo gw tinggal dulu yah, udah malem nih, besok kita harus sekolah".
"Yoi". Sahut Reno singkat.
***
Leanna mengetuk pintu, tetapi tidak ada jawaban. Karena tidak dikunci, ia pun masuk begitu saja. Ia tersenyum miris begitu menginjakan kaki kedalam, bahkan noda darahnya saja, sang ibu tak sudi untuk membersihkannya.
" Ngapain lu disini?! ". Sang ibu tiba-tiba muncul begitu saja dihadapannya.Tanpa mengeluarkan sepatah kata sedikitpun Leanna melangkah menuju kamarnya. Ketika tangannya ingin menyentuh knop pintu sang ibu mencegahnya.
" Mau ngapain?! ".
Leanna hanya diam menatap ibu dengan tatapan kosong." Bersihin dulu tuh, darah bekas lu! ". Bentak Lionna seraya menunjuk lantai yang dipenuhi bercak darah.
Leanna tidak punya pilihan lain ia pun menurut. Tetapi Reno mencegahnya.
" Leanna! "." Ada apa Ren? ". Refleks. Leanna menoleh.
" Tidur! ". Titah Reno
" Gak boleh! bersihin dulu tuh darah bekas anjing! ". Lionna memotong pembicaraan, protes.
" Tcih, anjing kok ngomong anjing". Reno mendelikan matanya.
"Lu tuh masih kecil, gak usah ikut campur! ". Lionna melototi Reno.
" Leanna, tidur, biar gw panggil cleanning service buat bersihin semuanya! ". Titah Reno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kamu Mengubah Segalanya (Revisi)
RomanceGood reading^^, sebelum itu: -Berisi tentang pertengkaran orang tua dan anak yang mungkin akan mengingatkan para pembaca pada trauma. -Bahasa kasar dan bebas. -Terdapat beberapa adegan kekerasan. Dan juga: -Bucin akut. -Mengandung adegan 18+ -Ag...