Eps. 6

15 1 0
                                    


Good Reading^^

"Maaf kan aku". Gabriel benar-benar tidak tahu harus apa. Sumpah demi apapun dia benar-benar lepas kendali. Tidak sadar.

Leanna hanya terdiam. Ia menutup wajahnya rapat-rapat dengan bantal. Perasaannya kembali kacau.

Gabriel mendekati Leanna perlahan. Ia menyatukan kembali satu persatu kancing seragam Leanna.
" Coba lihat". Gabriel menyingkirkan bantal yang menutupi wajah Leanna.

Leanna buang muka.

Terlihat beberapa jejak berwarna merah dileher dan dada Leanna. Ia pun melepas hoody nya. Lantas memakaikannya ke Leanna untuk menutupi jejak bekas berwarna merah itu.
"Maaf, aku benar-benar lepas kendali". Gabriel mengusap wajahnya. Menyesal.

" Tetapi terima kasih... ". Ucapnya seraya mengecup kening Leanna.

Leanna tidak mengerti. Benar-benar tidak mengerti perasaannya saat ini. Ingin rasanya menangis. Ia tentu saja marah. Sedih dan kecewa.

Tetapi jujur saja, meskipun begitu, ia merasa sangat bahagia.

***

Hari sudah malam. Susana rumah Gabriel gelap dan sunyi. Hanya terdengar suara jangkrik. Cukup menenangkan.

Gabriel sedang bersama Aril. Mereka duduk di atas bale yang terbuat dari bambu.

" Hah?! ". Aril terkejut mendengar cerita Gabriel mengenai kejadian dirumah Leanna tadi.

" Serius". Gabriel memelaskan wajahnya.

"Tidak habis pikir, bisa-bisa nya kau selemah itu dihadapan wanita?! ". Aril mengomel.

Gabriel hanya terdiam seraya menundukan kepalanya.

" Apakah kau benar-benar menyukai gadis itu? ". Tanya Aril. Ini adalah ke 50 kalinya Aril menanyakan hal yang sama. Gabriel muak dibuatnya.

" Aarrgghh!! aku tidak tahu, apa yang harus kulakukan". Gabriel kehilangan akal.

'Tuk! '. Aril mendaratkan pukulan dikepala Gabriel.
"Baka! ".

" Bagaimana jika kau mencoba untuk menjauhinya". Ucap Aril memecah keheningan.

"Aku sudah mencobanya, dan alhasil aku lepas kendali dihadapannya".

" Kali ini lakukan selama 3 hari".

"Satu hari saja aku tidak sanggup". Gabriel mengusap wajahnya. Mengeluh.

'Tuk! '. Aril kembali kendaratkan pukulan dikepala Gabriel.
"Baka! cobalah lagi! ".

" Baiklah, akan kucoba! ".

***

Keesokan harinya. Hari terakhir pelaksanaan P5. Mereka diberi tugas untuk mempresentasikan poster hasil karya mereka dihadapan masyarakat.

Kelompok Aril diminta mempresentasikan nya di Paud Ar-Rahman.

Jarak dari SMK Bhicis menuju Paud Ar-Rahman cukup jauh. Perlu membawa motor. Pak Rohmat menyarankan satu motor untuk dua orang. Aril bersama Andre. Salsa dan Nay. Sementara Leanna tidak membawa motor. Sayangnya, Reno berbeda kelompok dengannya.
" Ayo! ". Gabriel tiba-tiba muncul dihadapan Leanna.

Membuat Leanna tersadar dari lamunannya. Ia heran, Gabriel terlihat jutek. Berbeda dari biasanya.

Gabriel memberikan Leanna sebuah helm. Lantas Leanna meraih helm tersebut dari tangannya.
" Ini gimana sih? kok gak bisa?! ". Leanna kesal tidak bisa mengunci helm yang dipakainya.

" Bukan salah helm nya! ". Gabriel gemas. " Tapi kamu, pakai helm saja gak becus! ". Ia membantu mengaitkan helm Leanna. Seraya tersenyum sinis.

" Berisik! ". Leanna buang muka seraya melipat tangan didada. Ia memajukan bibirnya. Cemberut.

Karena Kamu Mengubah Segalanya (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang