Bab. 10.

8 1 0
                                    

Gabriel yang sedari tadi duduk diAtas meja belakang Leanna menatap tajam kearah Wulan. Seringkali ia melihat Wulan menggoda sesama perempuan. Lesby. Lantas bergegas memeluk Leanna erat-erat. Menatapnya dengan tatapan. 'Ini punya gw, cari yang lain sana!'.

" Tenang aja riel, gw gak akan ambil Leanna kok,". Wulan menyengir. Dengan genitnya ia melirik Leanna,

"Kiw, kiw, cewek,". Goda Wulan.

Gabriel melotot. Andre yang iri melihat kebucinan Gabriel dan Leanna memeluk Salsa. Seketika Salsa melotot. Bak meteor yang menghujam bumi sebuah pukulan mendarat dikepala Andre.

"Sakit!, ". Andre mendengus sebal

"Jangan macem-macem!,". Ancam Salsa.

"Gagal bucin ygy,". Nay tertawa.

"Bacot jomblo!, ". Cibir Andre.

"Pacaran haram brader,". Sahut Nay.

Reno yang muak mendengarkan percakapan konyol mereka berpindah tempat duduk disamping Aril. Seperti biasa, Aril yang menganggap dirinya sebagai Kiyotaka Ayanokoji ini selalu bersikap dingin. Ekspresi datar tidak pernah luntur diwajahnya. Ia tidak tertarik bersosialisasi.

Wulan menarik-narik lengan Leanna. Leanna Refleks menoleh. Mendongakan kepalanya.
"Apa Lan? ".

"Bacaaa". Wulan memelaskan wajahnya.

Tangan Leanna membuka surat tersebut. Yang lain ikut mendekat. Penasaran dengan isinya. Gabriel bersungut-sungut dibuatnya. Tidak suka melihat Leanna bersentuhan dengan yang lain.

'Hai...

Aku minta maaf yah:)

Karena aku akan bersikap dingin,
Aku gak akan sesasik dan sebawel ini lagi,

Jangan lupa tersenyum yah,,
Aku pamit yah:)

Leanna menatap Wulan dengan tatapan terharu. Ia akan kehilangan Wulan yang receh dan selalu membuatnya tertawa.

"Aku pamit yah, udah gak kuat nih,". Wulan memelaskan wajahnya.

"Gak boleh! ". Ketus Gabriel. Meskipun Wulan selalu menggoda Leanna. Tetapi Wulan orang yang asik.

"Gak boleh, aku gak mau kamu pergi ". Leanna ikut menahan. Ia meraih kedua lengan Wulan.

"Aku udah gak kuat, Naa,". Wulan menggeliat. Benar-benar sudah tidak tahan,

"Kamu mau kemana? ". Nay ikut bersedih, ia tidak ingin teman terbaiknya pergi meninggalkannya.

"Jangan tinggalin kita Lan, ". Salsa memohon seraya menyatukan tangannya.

"Mau pipis,". Wulan menggigit bibir. Menahan.

"Lepasin,, udah gak tahan nih,".

Seketika Gabriel buang muka. 'Gw kira serius! '. Ia mendengus sebal.

Leanna refleks melepaskan tangan Wulan. Menghela napas. 'Syialan! '. Batinnya.

"Ingin ku berkata kasar!,". Andre menghentakan tangannya dimeja. Tidak habis pikir.

"Lo kalau mau pipis tinggal ketoilet dibawah anj.. ". Salsa tersenyum menahan emosi.

"Ngantri, ada bu Riyani". Wulan memelas, mentang-mentang guru memakai toilet seenak jidat.

"Yaudah berdua aja sana..,". Leanna ikut bersedih.

" Anjir suram,". Celetuk Andre.

"Gila kau,". Wulan terheran-heran.

"Ya udah pipis dimana aja,". Salsa dengan santainya berkata.

"Dibotol aqua ege". Sambung Nay.

"Jahat lo semua,". Wulan tersenyum seraya mengacungkan jari tengahnya. Fuck.

Karena Kamu Mengubah Segalanya (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang