Good Reading^^"Gabriel, sakit!, ".
Gabriel teringat dengan jelas ekspresi wajah Leanna yang meringis kesakitan saat ia mencengkram tangannya tadi.
"Ini mie gorengnya kak, ". Teh Nia menyodorkan sepiring indomie kehadapan Gabriel yang sedang bengong memikirkan gadis merepotkan itu.
Teh Nia adalah seorang wanita muda yang menjaga kantin. Usianya terpaut sekitar 23 tahun. Memiliki paras cantik. Penampilannya selalu rapih dan wangi. Salah satu fans garis keras Gabriel.
"Kak, ini mie gorengnya!, ". Teh Nia mencubit pipi Gabriel karena gemas,
"Kok kamu bengong sih? mikirin siapa hm? jangan-jangan kamu mikirin cewek lain yah? ". Tebakan teh Nia tepat sasaran. Ia memasang wajah cemburu.
"Nggak! ,". Jawab Gabriel singkat seraya membalikan badan beranjak pergi. Ia malas meladeni. Lantas bergegas mencari tempat duduk bersama Aril.
Gabriel menatap seluruh kantin. Mencari meja kosong. Ia melihat Andre yang sedang bersama Nay dan Salsa.
"Sini!,". Dari kejauhan Andre melambaikan tangannya.
Gabriel mengangguk lantas berjalan menghampiri mereka. Aril mengikuti dari belakang. Mereka selalu terlihat bersama. Dimana ada Gabriel. Disitu ada Aril. Seperti Upin dan Ipin. Bedanya mereka bukan anak kembar. Mereka duduk disamping Andre, bersebrangan dengan Nay dan Salsa.
"Gabriel, sakit!, ".
Suara Leanna kembali terngiang-ngiang ditelinganya. Wajahnya yang meringis kesakitan. Matanya yang berkaca-kaca. Kembali terbayang diwajahnya.Ini adalah hari kedua dimana Gabriel mencoba menjauhi Leanna. Tidak menyentuh ataupun berbicara dengannya.
Jujur. Ia sudah tidak sanggup lagi. Sejak kemarin ia merasa ada sesuatu yang menarik dirinya untuk mendekati Leanna. Ingin rasanya Gabriel memeluknya. Mengelus rambutnya. Melihat wajahnya lebih dekat.
'ck! '. Gabriel berdecih. Ia tidak bisa seperti ini terus menerus.
"Mie goreng lu buat gw aja yak?, ". Andre berpura-pura merebut sepiring mie goreng milik Gabriel.
Habisnya sedari tadi Gabriel hanya diam. Melamun. Tatapan matanya kosong. Pikirannya menerawang jauh. Mie gorengnya hanya diaduk-aduk tidak jelas.
"Ambil aja gw gak nafsu!,". Jawab Gabriel dengan nada ketus seraya mendorong piring mie goreng dengan sedikit kasar.
Mereka refleks saling tatap. 'Si Aligator nerake kenapa? '. bertanya-tanya.
Aril hanya diam menatap teman disebelahnya itu. Ia tahu alasan kenapa Gabriel seperti ini. Gadis itu benar-benar membuatnya berubah.
Bodohnya Gabriel menuruti kata-katanya. Ia tidak melarang. Hanya memintanya berhati-hati. Aril hanya tidak ingin ia merasakan sakitnya patah hati. Tetapi. Jika Gabriel memang menyukainya. Maka ia harus siap menerima resiko. Dan kemungkinan yang terjadi dalam menjalani hubungan.
Aril mengingat ekspresi wajah Leanna yang meringis kesakitan pada saat Gabriel mengcengkram lengannya. Sepertinya ia merasakan rasa sakit yang sangat hebat dibagian lengannya. Dibalik merubah penampilannya menjadi gadis yang ceria dan periang. Pasti ada banyak hal yang disembunyikan olehnya.
Ia menghela napas. Mengusap wajahnya. Rasa bersalah menghantui dirinya.
"Sepertinya gadis itu sedang membutuhkanmu saat ini,". Aril menepuk pelan bahu Gabriel.
Gabriel refleks menoleh. Benarkah?. Senyum kembali mengembang diwajahnya.
"Aku serius". Aril tersenyum sinis,
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kamu Mengubah Segalanya (Revisi)
RomanceGood reading^^, sebelum itu: -Berisi tentang pertengkaran orang tua dan anak yang mungkin akan mengingatkan para pembaca pada trauma. -Bahasa kasar dan bebas. -Terdapat beberapa adegan kekerasan. Dan juga: -Bucin akut. -Mengandung adegan 18+ -Ag...