Eps. 7

29 1 0
                                    


Good Reading^^

Para kelompok yang sudah melakukan presentasi diminta untuk segera kembali ke sekolah.

Mereka belum diizinkan untuk pulang. Menunggu kelompok lain yang belum menyelesaikan tugas presentasi. Meskipun tanpa diawasi oleh guru. Pak Rohmat menegaskan. Jika sekembalinya ia kesekolah dan melihat anggota kelompok yang tidak lengkap. Mereka akan dihukum melakukan P5 ulang, atau, tidak naik kelas.

Para siswa dan siswi menanggapinya dengan menye-menye. Muak. Tetapi menurut. Mereka bergegas kembali ke sekolah. Meskipun menyebalkan, siapa yang berani membantah kata-kata pak Romat?.

Sesampainya kembali disekolah. Leanna bergegas turun dari motor Gabriel dengan terburu-buru.
"Tolong bukain dong cepet! ".

" Mau kemana sih? ". Lengan Gabriel meraih pengait helm Leanna. Membantu melepasnya.

" Aku ada rapat osis nih". Leanna melirik arloji berwarna hitam elegan miliknya. 10 menit lagi rapatnya akan dimulai.

"Tunggu aku juga i... ". Ketika Gabriel membalikan badan setelah menaruh helm diatas motornya, Leanna sudah menghilang dari pandangannya. Ia menghela napas panjang. Menepuk dahi. " Ya ampunn".

***

Leanna berlari-lari kecil. Bergegas memasuki ruangan aula. Tempat dimana para osis beraktifitas.Ternyata masih banyak yang belum datang. Padahal ia sempat mengira sudah terlambat tadi. Tetapi ya sudah lah. Bagus ia datang tepat waktu.
"Hai Na.. ". Dari belakang, terdengar suara anak laki-laki yang begitu familiar ditelinga Leanna.

Ia pun refleks membalikan badan. Mencari asal sumber suara. Ternyata Willy.
" Eh Will". Balas Leanna.

"Ikut osis juga toh? ". Willy melangkah mendekati Leanna.

" Iyah nih, pengen punya kesibukan". Jawab Leanna seraya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Owalah,, btw, lo mau jadi apa? ".

" Sekretaris menarik sih". Leanna tersenyum tipis.

"Wahh cocok cocok". Willy mengangguk-anggukan kepalanya. " Bonus bisa pdkt sama Fadlan,, haha". Ia tertawa.

"Gw gak ada niatan begitu, gw bilang emang menarik, tapi belum tentu gw mau". Leanna tersenyum sinis seraya menggeleng pelan.

" Jiah ilahh..Fadlan pasti seneng nih dapet sekretaris cantik". Willy menggoda Leanna. Ia menyenggol bahu Leanna.

"Apaan sih Will, gak usah berlebihan deh". Leanna memajukan bibirnya.

Willy dan Leanna sudah saling mengenal sejak Mpls. Willy adalah sosok remaja yang friendly. Suka berteman dengan siapapun. Ia bahkan dengan mudahnya dekat dengan para guru. Tipe remaja yang tidak suka diam, dan menyukai kesibukan.

Karena mereka terlalu asyik mengobrol. Dan mengabaikan sekitar mereka. Tanpa mereka sadari, mereka menjadi bahan tontonan. Terlebih lagi mereka bercanda seraya bermain senggol-senggolan. Tertawa bersama.

Seakrab itu?. Siapapun yang melihatnya pasti menyangka mereka memiliki hubungan yang lebih dari sekedar teman. Lebih dari sahabat.

Dari jendela, Nagisa dan gengnya menatap tajam kearah Leanna. Mereka tidak
" Kemarin Gabriel, sekarang Willy". Ketus Nagisa.

"Tuh cewek pasang susuk kali ya". Cibir teman disebelahnya.

Nagisa melihat Gabriel sedang melangkah kearah pintu masuk aula. Ia tersenyum sinis. Lantas.
" Wahh gila so sweet banget.. ".

Teman-temannya menoleh seketika. Menatapnya dengan tatapan yang sulit dimengerti.

" Lo kenapa sih Sa? tadi lo marah-marah gak jelas sekarang malah bilang mereka... ".

Karena Kamu Mengubah Segalanya (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang