Good Reading^^"Eh,, kakak sudah pulang... ". Lionna beranjak turun dari motor. " Padahal mamah niatnya mau jemput tadi". Ucapnya dengan lembut.
Reno menatap Leanna dengan tatapan penuh tanda tanya. Leanna hanya tersenyum kecil seraya mengangkat bahu. Ia lantas menghampiri ibunya. Bersalaman.
"Kakak Annaaa... ". Azzam, adik laki-laki Leanna berlari-lari dari dalam rumah menghampiri dan memeluk Leanna.
Azzam terlihat imut dengan pipinya yang chuby. Matanya berbentuk cembung. Kulitnya putih. Persis seperti orang china.
" Kakak, kakak Anna bawa pelmen gagang tidak? ". Azzam teringat janji Leanna yang mau membawakannya permen.
" Bawa dong! ". Leanna tertawa kecil. Menunjukan beberapa bungkus permen ditangannya.
" Hoyeee makaciii". Azzam kegirangan.
"Ganti baju gih, jangan lupa makan, mamah mau berangkat kerja dulu yah, jaga adik kamu baik-baik". Pesan Lionna.
Inilah alasan kenapa Leanna memilih bertahan hidup dan tinggal bersama ibunya. Ia tahu bahwa ibunya sebenarnya adalah wanita yang baik.
***
Sementara itu. Gabriel dan Aril pulang dengan berjalan kaki. Gang rumah Gabriel dan Aril dengan Leanna saling berhadapan. Rumah mereka tidak jauh dari sekolah.
Aril teringat sikap aneh Gabriel terhadap Leanna tadi. Ia pun mengintrogasi Gabriel. Ada apa dengan Gabriel sebenarnya.
" Gabriel! "." Nani? ". Gabriel refleks menoleh dan menghentikan langkahnya.
" Ada apa denganmu? ". Tanya Ariel.
" Huh?, aku?, baik-baik saja". Jawab Gabriel.
"Bukan itu!". Aril mendengus sebal. " Kenapa kau bersikap seperti anak kecil tadi? ".
"Kapan? ". Gabriel tersenyum sinis.
" Gak boleh!. Kamu punya aku!. Kamu gak boleh disentuh cowok lain! ". Ariel mengulangi kata-kata Gabriel dan mengikuti nada bicaranya. Agar ia ingat.
Gabriel seketika terdiam.
" Ada apa denganmu? ". Aril menyeringai.
" Entahlah, perasaan itu datang begitu saja setiap kali aku bersamanya". Gabriel memegang dadanya. Bahkan disaat ia hanya sekedar mengingat wajah gadis itu jantungnya berdegup kencang. Ia bisa merasakannya. Bahkan mendengarnya.
"Apakah kau benar-benar menyukai gadis itu? ". Tanya Aril.
" Aku tidak tahu". Gabriel buang muka. Menyembunyikan wajahnya yang sedang memerah.
"Aku sudah tahu, wajahmu sudah mengatakannya". Aril mengejutkan Gabriel. Dengan tiba-tiba muncul dihadapannya.
" Ya, Leanna memang gadis yang menarik, kepribadiannya berbeda dengan gadis yang lain". Aril menepuk pelan bahu Gabriel.
"Aku tidak melarangmu untuk menyukai siapapun, tetapi wanita bagaikan bunga mawar, aku tidak ingin kau merasakan sakitnya patah hati, jadi berhati-hatilah". Sambung Aril.
Gabriel hanya mengangguk. Kata-kata Aril memang benar. Tetapi, Leanna. Membuatnya ingin selalu mendekatinya. Memeluk tubuhnya dan mengelus-ngelus rambutnya yang hitam legam nan panjang itu.
Suaranya selalu terngiang-ngiang di telinganya. Senyumnya selalu terbayang dimatanya.
Perasaan apa ini?. Gabriel tidak menginginkannya. Tetapi perasaan itu datang begitu saja. Semakin ia ingin melupakannya. Semakin pula perasaan itu menguasai hatinya. Membuatnya resah. Tetapi juga memberikan kehangatan dan rasa nyaman dihatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Kamu Mengubah Segalanya (Revisi)
RomanceGood reading^^, sebelum itu: -Berisi tentang pertengkaran orang tua dan anak yang mungkin akan mengingatkan para pembaca pada trauma. -Bahasa kasar dan bebas. -Terdapat beberapa adegan kekerasan. Dan juga: -Bucin akut. -Mengandung adegan 18+ -Ag...