Eps. 11.

16 1 0
                                    


Good Reading^^

Dimalam hari. Seperti biasa Gabriel dan Aril menyempatkan waktu bermain diluar rumah. Lebih tepatnya didepan rumah Gabriel yang berhadapan dengan rumah Aril, terdapat sebuah bale yang terbuat dari bambu. Mereka biasa duduk duduk seraya mengobrol dan meracau tidak jelas.

Malam ini, Aril sibuk dengan game online. Sementara Gabriel menonton anime bergenre romansa. Dianime tersebut ada scene dimana tokoh cewek cemburu kepada game online yang membuat perhatian sang kekasih teralihkan. Gabriel berhalusinasi. Andaikan saja Leanna bisa bersikap manja padanya.

Ia menghela napas. Tertawa kecil. Mentertawakan kebodohannya sendiri. Gadis dingin seperti Leanna mana mungkin bisa bersikap manja. Ia menoleh ke arah Aril yang tengah sibuk melawan player musuh seraya berkata kasar. Seluruh isi kebun binatang disebutkan olehnya. Gabriel menyengir usil. Daripada repot-repot mengharapkan yang tidak pasti. Lebih baik mempraktikannya secara langsung.

"Sayang kamu lagi apa sih? ,". Gabriel dengan sok imutnya menggoda Aril.

Aril tidak menoleh sama sekali.

"Aku dicuekin nih?, ". Gabriel memajukan bibirnya seraya melipat tangannya didada. Buang muka.

Aril masih tetap tidak menoleh.

"Sayang! kamu itu apa-apaan sih?!, ". Gabriel semakin meracau tidak jelas.

Aril menoleh sekilas. Mengernyitkan dahi. ' Sayang? lo masih waras? '. Ia bertanya-tanya dalam hatinya. Lantas kembali fokus memainkan game.

"Kamu itu pacaran sama game atau aku sih?! ,". Lengan Gabriel meraih kepala Aril dan mengarahkan agar menatap matanya.

Aril yang terkejut dengan kelakuan konyol temannya itu jarinya tidak sengaja menyentuh tanda panah kekuar dilayar ponselnya. Secara otomatis membuatnya keluar dari arena.

Ia menepis lengan Gabriel. Menatapnya tajam. Marah besar. Seakan akan ingin menelannya hidup-hidup. Setelah ini saat ia login kembali akunnya akan terkena afk. Gabriel menutup mulutnya. 'Omagaa'. 

"BAJINGAN!,". Aura dinginnya keluar.

Gabriel memalingkah wajahnya. Berpura-pura tidak melihat.

***

Sementara itu. Ditengah malam yang sunyi. Menyisakan suara jangkrik. Sekali dua suara knalpot motor lewat memecah keheningan. Memekakan telinga.

Disaat semua orang sudah terlelap tidur dibuai mimpi. Leanna masih terbangun diantara sepi. Hanya pikiran yang ramai. Iseng. Ia membuka aplikasi whats app. Melihat status teman-teman sekontaknya. Leanna menghentikan jarinya ketika melihat status saudara tirinya. Ia tersenyum miris. Melihat video betapa bahagia ayahnya tertawa hingga terbahak-bahak menonton bola bersama pacar saudara tirinya itu. Mereka terlihat sangat akrab.

Memikirkan betapa ringan sang ayah tertawa. Seolah-olah tidak ada satupun hal yang dikhawatirkan olehnya. Bagaimana dengan dirinya?.

Leanna meluarkan pisau cater dari sakunya. Melukai dirin sendiri adalah satu-satunya cara untuk menangkan diri.

'Ayahku membanciku'.
Ia menyayat ibu jarinya. Membiarkan darahnya mengalir begitu saja. Wajahnya tetap datar. Mengingat fakta bahwa ayahnya menyayanginya hanyalah sebuah kebohongan. Beliau selalu mencari cara untuk menyingkirkan Leanna dari kehidupannya.

'Ayahku membuat aku dibenci oleh ibuku sendiri'. Pernikahan yang berakhir menyedihkan. Leanna sendiri tidak tahu apa yang terjadi. Mereka hanya membenci satu sama lain. Menyalahkan satu sama lain. Saling mengadu domba. Saling menjadikan kambing hitam didalam cerita masing-masing.

'Ayahku membuatku hidup seperti Anjing'.
Saat sd Leanna tinggal bersama sang nenek. Beliau sangat baik dan penyayang. Tetapi. Roni, adik dari ayah Leanna. Ia adalah seorang pria kejam yang memperlakukan Leanna seperti seekor anjing yang harus menurut jika tidak menurut akan disiksa bahkan dibuang.

Karena Kamu Mengubah Segalanya (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang