🖱️18

17.5K 1.3K 271
                                    

"Argh mati gara-gara sesak nafas nih gue!"Batin Sheila.

Berada di antara Lucas, Lucifer dan Samuel benar-benar membuat nya sesak.

Aura mereka seakan mencekik nya, Sheila sesak di buat nya.

Sheila bingung hilang kemana para pegawai kantin, Kalau murid lain tentu di kelas.

Di tengah hening nya suasana gebrakan meja terdengar.

Brak!

Gebrakan meja membuat Sheila tersentak, Raut terkejut amat kentara di wajah nya.

Elusan lembut terasa di kepala nya, Lucas mengelus kepala nya. Dalam hati, Sheila merutuk melihat Lucas yang nampak santai berselingkuh dengan nya, Di depan Samuel!

“Please lah Lucas, Kalau mau nyari masalah jangan bawa gue, Gue belum cukup mental, Hiks.”Batin nya menangis.

Sheila menoleh ke arah Samuel yang tadi mengebrak meja, Samuel menatap nya dengan ekspresi menyesal karena telah membuat Sheila kaget.

"Sorry Babe, Gue nggak bermaksud buat Baby Shei kaget."Sheila hanya mengangguk menangapi ucapan Samuel.

"Gue butuh penjelasan, Sheila!"Setelah berkata begitu Samuel menepis kasar tangan Lucas yang masih bertengger di kepala Sheila kemudian mengajak Sheila Pergi.

"Gue kira udah selesai ternyata nggak."Batin Sheila lelah.

"Sialan!"Lucifer mendesis tak terima, Ia bangkit hendak mengejar Sheila namun Lucas menahan nya.

"Jangan bikin Sheila kena masalah lagi."Dengan enggan Lucifer kembali duduk di kursi kantin dengan tatapan menyiratkan kekesalan.

“Sialan!”Batin nya mengumpat keras.

______________

"Kasih ke gue hp Lo sekarang, Sheila!"Titah Samuel.

"Buat Apa?"Sheila merasa was-was, Ia khawatir jika Samuel tau kalau ia punya banyak selingkuhan. Tapi di banding itu, Ia lebih khawatir Samuel memergoki perpustakaan wattpad nya!

“Abis gue.”Batin perempuan itu.

"Kasih ke gue, Sheila."Sheila dapat merasakan amarah tertahan dari suara Samuel.

Karena tak mau Samuel habis kesabaran dan terjadi hal yang tak di ingin kan, Akhir nya dengan berat hati, Ia memberikan ponselnya.

"Cuma segini?"Tanya Samuel.

"Aku cuma bawa dua hari ini, Serius deh."Jawab Sheila merasa gugup.

Samuel mulai memeriksa ponsel pertama Sheila.

"Dah lah, Pasrah."Batin Sheila.

Sheila menghela nafas lega saat Samuel meletakan ponsel nya yang pertama, Tidak ada reaksi dari Samuel itu artinya ponsel itu aman.

Namun ia masih saja khawatir karena Samuel mulai memeriksa ponsel nya yang terakhir.

"Plis lah jangan sampai si Samuel buka wattpad gue.."Batin Sheila resah.

Terhitung sekitar 4 hari ia mendownload wattpad namun bacaan nya sudah 4.000 lebih dan rata-rata isi perpustakaan Sheila itu bergenre 21+

Sheila terkesiap saat Samuel meletakan ponselnya dan menatap nya dengan tatapan seolah menggoda nya.

“Sial, Perasaan gue gak enak, Bangsat!”Batin nya mengumpat begitu melihat tatapan itu.

Ah Ia tau sekarang, Pasti Samuel sudah melihat Wattpad nya itu.

"Ah, Sial!"Batin Sheila, Ia merasa sangat malu.

Netra nya berkeliaran kemana saja asal tidak menatap Samuel.

"Kamu ngapain ngoleksi buku itu hm?Kan bisa praktek langsung, Kalau kamu pengen buku kayak yang di perpus kamu itu ngomong aja sama aku nanti aku beliin sekalian sama kaset nya nanti."Sheila benar-benar malu mendengar ucapan Samuel.

"Jadi gimana mau praktekin yang kamu baca nggak?mau di mana?hotel?Apart?Mansion?atau di sini?"Pertanyaan Samuel benar-benar membuat Sheila rasa nya ingin menghilang seketika.

Tak kuat akan godaan Samuel, Sheila pergi dari sana secepat mungkin.

“Samuel sialan!”Batin nya menjerit.

______________

"Gue malu banget njir!"Kesal Sheila yang tengah di perpustakaan.

"PANGGILAN KEPADA SHEILA VANADYA HAWTHORNS UNTUK SEGERA MENUJU KE RUANGAN KEPALA SEKOLAH!"Suara itu menggema.

Sheila terdiam, Memikirkan kenapa ia di panggil ke ruangan kepala sekolah?Perasaan ia tidak membuat ulah.

"Mending gue pergi sekarang deh nanti si kepala sekolah marah marah lagi."Sheila bangkit dari duduk nya dan keluar dari perpustakaan.

______________

"Tumben sepi.."Gumam Sheila bingung ini adalah jam istirahat harus nya ramai kan?

Tak ambil pusing ia terus berjalan menuju ruang kepala sekolah.

15 menit berlalu, Sheila sampai di depan ruangan kepala sekolah.

"Sepi banget njir gue nggak liat satu orang pun lewat."Gumam nya menatap sekitar ruangan kepala sekolah.

"Udah lah mending gue masuk aja deh mana tau orang-orang di dalem kan?Ya mungkin aja."Ruangan kepala sekolah itu sangat luas, Jadi bisa saja semua orang berada di sana kan.

Sheila membuka pintu dengan tampang santai.

"Hi Babe.."Sapaan itu sukses membuat raut wajah Sheila berubah drastis.

“Oke, Abis tiga iblis yang nyebelin nya nauzubillah itu, Sekarang muncul iblis yang lain lagi?Kapan gue hidup tenang nya?”Batin Sheila meratap.

Run, Sheila! Run!

________

TBC.

Vote, Follow, And coment. Thank you!

Jika mencari cerita transmigrasi lainnya, Silahkan pencet akun penulis ya!

Became Little BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang