🖱️19

15.5K 1.2K 240
                                    

"Kok kamu diem? Ini aku loh, Erlang. Kamu nggak mau peluk aku? Ini kita udah meet sayang."Mendengar itu, Sheila tau siapa pemuda sok akrab ini sekarang.

"Kamu malu peluk aku duluan?yaudah aku yang peluk kamu."Setelah berkata seperti itu, Erlang menarik Sheila yang masih berdiri di ambang pintu untuk masuk.

Ia langsung mengunci pintu dan memeluk Sheila.

Sheila? Ia hanya diam karena masih agak bingung dengan keadaan belum lagi pelukan yang ia dapat secara tiba-tiba.

"Aish, Anj! Gini amat dah nasib gue. maju dikit ada aja pacar, Mundur dikit ada selingkuhan."Batin Sheila.

"Lo kepala sekolah?"Tanya Sheila, meskipun ia sekolah di sini ia tidak tau bagaimana wajah kepala sekolah nya lagipula kan ia baru berada di tubuh Sheila.

"Bukan sayang, Sekolah ini kan punya aku jadi aku bebas mau di mana aja termasuk ruang kepala sekolah."Jawab Erlang enteng.

"Gue mau putus."Sheila benar-benar kerepotan jadi, Jika ia memutuskan Erlang beban nya akan sedikit berkurang kan?

"Nggak."mendadak suasana menjadi Suram.

Alarm bahaya berdering di kepala Sheila.

"Bisa nggak sih Lo nggak usah minta putus terus?!"Nampak Erlang menahan amarah nya, Bahkan kosakata nya pun berubah.

"Lah berarti si Sheila sering minta putus dong? Maybe dia stres karena terlalu banyak pacar sama selingkuhan."Batin Sheila.

"Dari pada ngomong putus terus mending kita jalan-jalan aja."Erlang menarik Sheila keluar dari ruangan itu.

"Di saat-saat gini gue berharap si Samuel ada nolongin gue eh dia nggak ada giliran nggak di harepin dia malah ada."Batin Sheila kesal.

______________

"Eh Jae- Jevan?"Sheila yang tengah berjalan bersama Erlang di taman kota berpapasan dengan Kembaran Jaemin, Jevan.

"Sheila? Apa kabar?"Tanya Jevan, Pemuda itu seolah-olah tidak melihat kehadiran Erlang yang berada tepat di samping Sheila.

"Baik nih, Kamu ngapain di sini?"Begini lah Sheila kosakata nya berubah seketika di depan cogan incaran nya.

"Lagi jalan-jalan aja nih, Mau jalan jalan berdua nggak?"Ajak Jevan.

Sheila? Jangan tanyakan perasaan nya, Ia sangat senang sekarang apalagi Jevan itu cogan incaran nya.

"Buta Lo? Dia lagi jalan bareng gue!"Erlang menyahut geram.

"Loh? Ada orang ya? Sorry gue kira tadi Sheila sendiri."Jevan berujar enteng.

Sheila sangat kagum dengan keberanian Jevan, Jangan kan bicara begitu pada Erlang menolak saja ia tak berani.

"Biar adil kita jalan bertiga aja gimana?"Sheila mengeluarkan pendapat nya.

"Nggak!"Erlang berujar tak terima, Jevan merusak waktu berdua nya dengan Sheila.

"Lo nggak usah sok akrab, Mending Lo pergi!"Sheila meringis pelan mendengar nada bicara Erlang yang semakin meninggi.

"Gue ngajak Sheila bukan Lo, Kenapa lo yang ribet."Jevan masih menanggapi ucapan bernada tinggi Erlang.

"Dia Pacar gue, Bangsat!!"Sentakan Erlang membuat semua orang yang berada di taman itu menatap ke arah mereka bertiga, Meskipun sedari awal mereka sudah menjadi pusat perhatian sebagian orang di taman.

"Cuma pacar doang kan? Lagian Gue juga selingkuhan nya, Gue juga berhak. Pacar sama selingkuhan itu sama aja, Beda nya kalau selingkuhan itu privat kalau pacar itu publik."Jevan tidak ingin kalah begitu saja.

"Lah kok udah jadi selingkuhan aja si Jevan? Bukan nya belum gue ajak selingkuh ya?"Batin Sheila bingung.

Menyadari mereka menjadi pusat perhatian, Sheila meringis malu terlebih orang-orang di taman yang awal nya fokus ke Jevan dan Erlang menatap nya.

"Anjirlah pasti mereka mikir gue playgirl nih pasti, Tapi kan nggak salah, Gue kan emang playgirl."Batin Sheila.

"SAYANG!!"Belum Selesai masalah ini sekarang masalah baru untuk Sheila datang lagi.

______________

"Lo nggak usah pegang-pegang pacar gue sialan!!"Marah Erlang menepis tangan Regan yang bertengger di bahu Sheila.

"Lo cuma pacar Sheila doang, Nggak usah sok keras! Gue calon tunangan nya!"Regan kembali merangkul Sheila.

"Ini lagi duduk anjir! Ngapain sih Regan ngerangkul segala."Batin Sheila kesal.

"Lo juga nggak usah sok keras kali. Gue calon suami nya, Dari pada Lo berdua yang cuma pacar sama calon tunangan nya!"Cemooh Jevan.

"Beh, Pedas ya."Batin Sheila.

Wajah Erlang merah padam sementara Regan justru tersenyum miring, Melihat senyuman Regan itu,  Sheila merasa curiga.

"Aish, Apalagi dah?!"Batin Sheila lelah.

"Calon suami..Calon suami..Udah pernah ngewe sama Sheila? Gue udah pernah loh."Regan berujar enteng.

Mendengar ucapan enteng Regan, Sekarang wajah Jevan ikut memerah, Entah karena marah atau hal lain.

"Regan bangsat! Ngapain sih ngungkit-ngungkit itu? Mana enteng banget lagi, Nggak punya malu nih cowok!"Batin Sheila geram.

____________

TBC.

Vote, Follow, And coment. Thank you!

Jika mencari cerita transmigrasi lainnya, Silahkan pencet akun penulis ya!

Became Little BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang