🖱️24

12.3K 845 106
                                    

"Huh.. Berapa lama gue kejebak sama si Rayn nih? Kan nggak lucu kalau di grebek polisi ntar! Terus di nikahin paksa lagi! Amit-amit!"Sheila menggelengkan kepala nya brutal begitu membayangkan hal itu.

"Shei?"Rayn muncul dari balik pintu, Sheila sedikit terkejut, Namun ia bisa mengendalikan ekspresi nya.

"Oh? Udah balik, Ray."Itu hanya sekedar basa-basi.

"Iya, Nih, Buat Lo."

Minuman berwarna merah Rayn sodorkan pada nya, Jelas itu minuman beralkohol, Sheila menggapai gelas itu setengah hati.

Tring!

Benturan gelas terdengar, Kedua nya sontak bersorak."Cheers!"

Sheila menyesap minuman nya ragu, Berbagai spekulasi negatif berseliweran di otak nya.

"Apa Rayn ngasih obat perangsang?"

"Apa dia naro racun karena dendam gue selingkuhin?"

"Atau dia mau buat gue mabuk, Terus jual gue ke rumah bordil?"

"Shei!"Sheila mengerjap ketika mendengar seruan itu.

"Eh, Iya. Kenapa, Ray?"Tanya nya terkesiap.

"Kamu nggak papa? Kenapa melamun?"Rayn bertanya, Nada suara nya terdengar khawatir, Sheila sedikit tertegun mendengar nya.

"Dia..Khawatir sama gue?"Batin Sheila bertanya-tanya.

"Lo khawatir sama gue?"Tanya Sheila terus terang.

"Jelas iya, Gue nggak mau Lo kenapa-napa, Shei!"Rayn mencengkram bahu Sheila erat.

"Sshh.."Sheila meringis merasakan cengkraman itu. Hal itu membuat Rayn sadar, Sontak pria itu melepaskan cengkraman nya.

"S-sorry dear.."

"Gak papa, Gue paham, Lo khawatir."Kata Sheila seolah memaklumi, Berbeda dengan hati nya.

"Rayn bangsat! Sakit ege! Bohong banget gue bilang gak papa! Untung bahu gue gak copot!"Batin Sheila menjerit.

____________

"Rame.."Gumam Sheila, Kini ia sedang berada di restoran hotel itu, Bersama Rayn tentu nya.

"Ray, Kita pulang kapan?"

"Kenapa? Kamu nggak betah di sini? Ada yang kurang? Ngomong sayang."Rayn bertanya beruntun.

"Gak ada, Gue betah kok. Tapi, Keluarga gue pasti khawatir, Ray."Rayn terdiam mendengar nya, Wajah nya seolah kecewa.

"Kita bahas lagi nanti ya? Sekarang kita lagi kencan loh."Sekarang, Wajah Sheila nampak murung.

"Besok kita pulang."Tak tega melihat Sheila begitu, Rayn kembali bersuara, Sheila senang, Namun juga tak suka.

Karena, Itu arti nya ia akan tidur bersama Rayn, Malam ini!

"Semoga kagak di grebek orang dah."Batin Sheila.

_______________

"Duh.. gimana nih anjir? Yang bener aja gue tidur sama Rayn? Seranjang, Sekasur, Se- semua nya!"Batin Sheila.

Kini, Dua remaja berbeda gender itu nampak diam.

"Kenapa lagi, Hm?"Rayn yang berada di sisi kiri ranjang, Naik ke kasur, mendekati Sheila yang nampak termenung.

Elusan Rayn di pipi Sheila membuat nya tersadar, Ia menatap kikuk pria yang berstatus sebagai pacar nya itu.

"N-nggak, N-nggak papa. Ray nggak mau tidur? Duluan aja."Sheila berujar.

"Gue nggak bisa tidur, Kalau Lo aja ngelamun terus."

"Sini."Rayn mulai memposisikan diri nya berbaring, Sheila menatap nya bingung.

"Mau ngapain?"Tanya perempuan itu heran.

"Tidur, Gue bakal peluk Lo, Gak yah mikirin apa-apa lagi."Tubuh Sheila terasa kaku begitu Rayn menarik nya, Agar masuk ke pelukan tubuh kekar itu.

"Nyaman, Hangat. Nikmati dulu gak sih? Kesempatan di peluk cogan fiksi yang ganteng+kekar lagi."Batin Sheila, Perlahan, Ia memejamkan mata nya.

"Night, Pacar gue."Melihat mata Sheila sudah tertutup, Rayn mengecup bibir perempuan itu singkat.

_____________

TBC.

Vote, Follow, And coment. Thank you!

Jika mencari cerita transmigrasi lainnya, Silahkan pencet akun penulis ya!

Became Little BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang