🖱️20

12.1K 833 4
                                    

'"Nggak usah sombong Lo, Gue juga bisa lakuin itu!"Sheila mendengus mendengar ucapan Erlang.

Jevan diam dengan perasaan campur aduk, Ia tak terima dengan ucapan Regan yang memang benar, Tapi yang Erlang kata kan juga benar, Sehingga membuat amarah nya sedikit berkurang.

Sret!

Sheila terlonjak kaget begitu diri nya di tarik pergi oleh seseorang secara tiba-tiba namun ia tidak berontak karena ia juga bersyukur karena bisa pergi dari Regan, Erlang dan Jevan.

"BANGSAT!!"Suara teriakan penuh amarah Regan terdengar, Sheila merinding seketika.

Ia menoleh ke belakang dan mendapati mereka mengejar nya, Habis lah Sheila jika ia tertangkap. Meski ia tidak tau apa yang akan terjadi tapi ia yakin kalau itu bukan hal yang baik.

"Habis dah gue kalau ke tangkap, Nih cowok juga kenceng banget anjir lari nya, Nggak tau apa gue capek."batin Sheila kesal.

Pemuda berhoddie itu menghentikan lari nya dan menoleh ke belakang, melihat Regan dan yang lain nya masih berada agak jauh ia segera mengangkat Sheila agar bisa cepat pergi dari sana.

"Eh?"Sheila kaget namun ia tak keberatan, Ini lebih baik dari pada tadi.

______________

"L-loh?"Sheila kaget saat orang yang menolong nya ralat membawa nya lari itu ternyata Zergan, Saudara kembar Regan.

"Zer? Kok Lo bisa tau?"Meski kaget, Sheila tak dapat menahan rasa penasaran nya kenapa Zergan bisa tau dia di sini.

"Nggak penting, Yang penting sekarang lo udah jauh dari mereka kan?"Kata pemuda itu.

"Iya sih, Ini kita mau kemana?"Tanya Sheila karena jalan yang mereka lalui ini jelas bukan jalan menuju rumah nya.

"Gue udah bantuin Lo pergi dari mereka, Dan imbalan nya Lo harus sama Gue."Zergan berujar.

Sheila mematung seketika, Harus nya ia sadar kalau tidak ada yang gratis di dunia ini termasuk kebaikan seseorang.

"Ini mah nggak ada beda nya, Lepas dari kandang harimau masuk ke kandang serigala, Kontol!"Batin nya mengumpat.

_______________

"SIALAN!!"Teriakan Regan kembali terdengar. Pemuda itu sangat emosi, Apalagi ia tau kalau yang membawa Sheila tadi adalah saudara kembar nya sendiri.

"Nggak ada guna nya lo marah-marah kayak orang gila, Lebih penting lagi cari Sheila dari pada teriak-teriak nggak jelas."Ujar Jevan tenang meski ia juga sangat emosi tapi tidak ada guna nya ia mengamuk seperti orang gila.

"Ini semua gara-gara Lo berdua! Coba aja Lo berdua nggak ganggu gue sama Sheila, Pasti dia nggak hilang kayak sekarang!!"Marah Erlang, Emosi Erlang sering di uras hari ini.

Regan terlihat sudah agak tenang, Ia terdiam seperti memikirkan sesuatu.

"Zergan nggak mungkin bawa Sheila di sekitaran sini, Gue yakin dia bakal bawa Sheila sejauh mungkin dari kita."Regan membuka suara.

"Buat sekarang gue rasa kita harus kerja sama biar Sheila cepat ketemu."Sambung nya.

Erlang hanya diam mendengarkan, Ia akan melakukan apapun agar Sheila kembali pada nya, Dan ia rasa Jevan juga tak masalah jika mereka berkerja sama sebentar hanya untuk Sheila.

Ia mengacak rambut nya Frustasi. Harus nya hari ini Erlang bermanja-manja pada Sheila guna melepas status hubungan virtual sekaligus rindu mereka, Tapi naas semua rencana yang ia susun itu hancur dalam sekejap.

"Sialan, Awas lo Zergan!!"

_____________

"Gue kira Lo mau gue pergi jauh kemana, Ini mah nggak jauh."Ujar Sheila saat menyadari ia masih berada di Indonesia namun kota nya berbeda dengan tempat tinggal nya.

Zergan menoleh mendengar ucapan Sheila.

"Cuma semalam, Besok kita bakal pergi dari Indonesia."Kata nya sembari menarik tangan Sheila masuk ke gedung besar nan mewah itu.

"Nyesel gue ngomong gitu, Padahal kan gue nggak berharap pergi dari Indonesia walaupun para pacar gue tuh gila tapi kan ganteng banget sayang kalau di tinggal."Batin Sheila.

Memang benar kata pepatah, Penyesalan selalu datang di akhir.

_________________

TBC.

Vote, Follow, And coment. Thank you!

Jika mencari cerita transmigrasi lainnya, Silahkan pencet akun penulis ya!

Became Little BitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang