10. look like someone?

43 6 0
                                    

Rara sadar diperhatikan secara intens oleh Rizqi membuat dia salah tingkah mengotak-atik ponselnya.

"Sunyi nih"kode Rizqi membuat Rara semakin ketar ketir.

Rara yang merasa posisinya terancam berusaha mencari akal untuk menghindar.

"Kak"

"Apa hm?" Rizqi mengsejajarkan wajahnya dengan Rara.

Rara membelalakkan mata dan susah paya menelan Salivanya.

"K-kenapa gerhana bulan warnanya merah?" Tanya Rara secara spontan.

"Karena kalau kuning rasa pisang" Rizqi mengelus surai rara.

"Loh-loh kok arahnya jadi ke pisang sih, aaaaa takut banget!!!" Batin Rara.

"Lo suka pisang?" Rizqi sengaja bertanya seperti itu, karena senang melihat wajah panik Rara.

"Ha?" Karena Rara semakin panik, Rara pun berusaha bergeser dari posisinya yang begitu dekat dengan Rizqi.

Rizqi pun membekap pinggul rara dengan satu tangan dan menariknya kembali dekat. "I know what's in your brain" Ucap Rizqi terkekeh.

"Aaaaaa maluuuuu" Rara rasanya ingin menghilang karena Rizqi mengetahui arah pikirannya.

"Cape banget" Rizqi merebahkan tubuhnya, menjadikan pangkuan Rara sebagai bantalan.

Walaupun rizqi menatap Rara dari bawah, menurut Rizqi cantiknya Rara tak berkurang satupun.

Rara memberanikan diri untuk melihat kebawah, terpampang jelas senyum Rizqi  dihiasi dimple khasnya.

Jantung Rara semakin jedag-jedug karuang.

"Sekali-sekali manjain pacar lah, kayak gini" ucap Rizqi mengambil satu tangan Rara dan dielus ke surainya.

"Cepetan! Kalo ga gue cium nih" mendengar itu membuat Rara dengan  cepat mengusap surai Rizqi.

"Nah gitu dong" Rizqi memejamkan matanya menikmati usapan Rara.

Dalam hati Rizqi senantiasa berdoa agar javero dan Olivia berlama-lamaan diluar sana.

🐤🐤🐤

Karena sudah tau sebentar lagi mereka mendekati rumah, javero dengan sendirinya melepas dekapan dan duduk seperti biasa.

Selang beberapa menit mereka pun tiba didepan teras, mereka mendapati pemandangan bucin Rizqi dan rara.

“loh ra kalian kok ga masuk?” Tanya Olivia.

“kan kunci di lo olaf” jawab rizqi.

“bacot! gue olivia” jawab Olivia ketus karena tak suka dipanggil seperti itu.

“becet gewe elevea” goda rizqi menirukan gaya bicara Olivia.

“ni kunci gue colokin ke mata lo ye!!!” bentak Olivia.

Rizqi berjalan mendekati Rizqi dan menarik kerah Rizqi untuk bangun karena masih asik tidur dipangkuan Rara. "Bangun" ucap javero.

Wajah Rizqi tak terima seperti benang kusut. "Yaelah japelo"

Baru saja ingin membalas Olivia javero lebih dulu membekap mulut rizqi “diem”

“ra gue mau lanjut ke rs dulu, lo mau ikut?”

“ha?siapa dirs?”Tanya rara panik.

“leo teman gue” rara membekap mulutnya karena kaget “astaga, yaudah ayo”

“ikut” rizqi menahan lengan rara.

“gue juga, pakai mobil jangan motor”
Olivia menatap javero “katanya sakit perut”

JAVERO MAXIME - OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang