15. The crazier

18 0 0
                                    

______________________

Don't forget to comment and like
Thank you
♡ HAPPY READING ♡
____________________________

Entah sejak kapan javero disana, Rara berharap javero tidak mendengar percakapan mereka. Rara kemudian memberi isyarat pada Rizqi untuk diam karena Rizqi Duduk membelakangi keberadaan javero. Rizqi kebingungan mengangkat keningnya "ha?"


Rara hanya diam kemudian menunduk berpura-pura mencari sesuatu di kotak obat.

Rizqi berbalik kebelakang ternyata gapura kecamatan sedang berdiri menatap mereka dengan kening mengerut.

"Kenapa diem? Gue topik utama?" Tanya javero dengan tegas menatap Rizqi dan Rara bergantian.

Rizqi menggeleng kaku kemudian menghampiri javero dan menggandeng lengannya "yaelah e-enggak kok boss, tadi nih calon dokter pribadi gue nyaranin kita minum vitamin soalnya musim flu. Lo mau gak? Biar kita berbagi"

"Gue sehat gak butuh itu" ucap javero menggeleng.

Rizqi menarik lengan javero kedalam kamarnya, sedangkan tangan satunya berada di belakang punggung seraya mengebas-ngebaskan memberi sinyal untuk pacarnya agar segera pergi dari sana.

"Gak usah nempel-nempel" ucap javero menyadarkan rizqi yang tengah menggandeng.

Kemudian javero melanjutkan mengamati setiap sudut kamar Rizqi.

Rizqi langsung melepaskan dekapannya "maaf japelo, btw Lo nyari apa"

"Lo nyimpen rokok dimana?" Tanya javero.

"Haelahh kere banget lo" ucap rizqi setelah meninju lengan javero.

Javero memasang wajah jijik menatap Rizqi dengan mata sinis "Dih gak kebalik? itu kan rokok gue!" Javero menampar tengkuk Rizqi dengan sangat kasar.

Pekik rizqi kemudian tersenyum kaku seraya mengusap tengkuknya. "Maap brader noh ada di dekat jendela"

Javero berjalan kearah jendela kamar Rizqi yang lumayan panjang dan lebar kemudian duduk ditengah jendela menatap keluar.

Rizqi duduk di sofa yang berada tepat di samping jendela kemudian menatap javero "Lo beneran pacaran sama Olivia? kapan jadiannya?"

Javero menarik korek kemudian membakar rokok yang ada di sudut bibirnya, setelah berhasil di nyalakan sekali menghisapnya javero melayangkan asap miliknya ke luar jendela. "Tadi" jawabnya singkat kemudian melanjutkan kegiatannya sambil menatap ke atas lantai dua satu kamar yang lampunya masih menyala.

"Lebih spesifik dong japelo gue penasaran!" Ucap Rizqi.

"Kita udah jadian tapi resminya di gue aja soalnya Olivia belum nerima" ucap javero.

Perkataan javero membuat otak Rizqi terkecoh "hah? Itu yang lo maksud jadian?"

Javero menghembuskan asap tebal ke wajah Rizqi kemudian menampar nya "Itu namanya Jadian tapi masuk daftar tunggu bego"

"Njirrrr sakit jav" Rizqi mengusap pipinya akibat hantaman tangan kekar Javero.

"The point is gue bakal berusaha semaksimal mungkin biar gue sama Olivia officialy bareng bila perlu officialy langsung akad nikah" ucap javero membuatnya sedikit tersenyum tipis membayangkan jika itu menjadi kenyataan.

Rizqi terkekeh geli.

"Gue serius satt!" Umpat javero karena ucapannya dianggap candaan oleh Rizki.

"Haelahh palingan love booming" Rizqi sengaja menggoda javero untuk melihat reaksinya.

JAVERO MAXIME - OngoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang