[🍰] Lentern night III

483 13 0
                                    


Note: jangan lupa untuk dibaca \( ̄▽ ̄;)/.

_____________

Mendengar penuturan Yan zhengming membuat gadis kecil Qian qiu kecewa. Namun dirinya mencoba tegar dihadapan Yan zhengming. "Baiklah Penatua Yan, qiu akan berusaha lulus seleksi dan bisa menjadi murid langsung dirimu. Jika begitu qiu akan pergi ke tempat seleksi. Sampai jumpa kembali Penatua Yan".

Yan zhengming mengangguk pelan kala melihat gadis kecil itu telah pergi. Setelah itu Yan zhengming menyusul arah Cheng qian yang sedang bersama Shui keng. Yan zhengming langsung memanggilnya yang hanya dibalas oleh tatapan dingin Cheng qian.

Yan zhengming: "Xiao-qian apa yang terjadi , mengapa kau neninggalkan ku tadi?". Seru Yan zhengming menghampiri Cheng qian yang masih mengabaikan nya. Merasa terabaikan, Yan zhengming merengut dengan kesal "xiao-qian ada apa?"

Cheng qian: "Tidak ada , kenapa Da-shixiong berada disini. Bukankah dirimu sedang mengurusi mengurusi calon murid baru, aku hanya memiliki satu murid langsung dan itu sudah sangat merepotkan. Jika ingin merekrut murid tolong jangan rekrut murid wanita, biarkan shi-mei yang mengurusi para wanita itu"

Seru Cheng qian tanpa menoleh, burung kecil yang berada di pundaknya beralih terbang menuju batu yang tergeletak. Shui keng memperhatikan atmosfer Da-shixiong dan San-shixiongnya yang makin lama makin terasa tidak nyaman. "Da-shixiong biarkan diriku yang mengurusi mereka lagipula aku kan wanita juga dan tidak mungkin merekrut murid laki-laki".

Mengerutkan keningnya, Yan zhengming tidak melihat shui keng namun cepat-cepat menutup paruh kecil milik shui keng dengan kesal. "tutup paruhmu. Jangan ikut campur urusan dewasa, kenapa kau masih disini? Pergilah dan temui calon murid barumu".

Shui keng yang merasa kesal menggigit jari Yan zhengming membuat sang korban meringis kesakitan. Tak hayalnya seekor burung, shui keng buru-buru melarikan diri dari amukan Da-shixiongnya. Ia tidak mau menjadi burung panggang untuk santapan Yan zhengming. Shui keng langsung mengepakkan sayapnya dan terbang menjauh menjadi titik kecil di langit.

Yan zhengming mendongak menatap langit yang cerah. Ia menghirup udara dan menutup mata perlahan. "xiao-qian, apakah kau marah padaku? " gumam Yan zhengming yang masih menutup matanya.

Tidak ada yang menjawab begitu pula pergerakan dari Cheng qian. Suara yang nyaris keluar dari bibir Yan zhengming berlalu dengan singkat. Udara dingin yang menyerang lekuk jarinya membuat Yan zhengming gemetar dengan sekilas. Bahkan Cheng qian yang berada di samping tak sedikit pun memperhatikannya.

Merasa tidak nyaman dengan suasana yang aneh Yan zhengming melirik arah Cheng qian dan memegang lengan nya. "kau marah karena tadi pagi? Bukan kah kau tau sendiri waktu kita sedikit tadi pagi dan harus terburu-buru. Jika kau masih marah katakan saja xiao-qian!".

Cheng qian tidak berani untuk menatapnya, jadi ia mengelak dengan sekuat tenaga untuk tidak terlihat aneh. Ia masih merasa kesal dan cemburu namun teringat karena ucapan Yan zhengming. Yan zhengming yang terprovokasi oleh tingkah lakunya menjadi jengkel. "xiao-qian katakan padaku apa yang kau inginkan sekarang!". Seru Yan zhengming menekan kan kalimatnya di hadapan Cheng qian.

Cheng qian memberanikan diri untuk menatap langsung Yan zhengming. Ia membuka mulutnya namun tidak tahu harus memulai darimana dan apa yang harus ia katakan. Tidak mungkin ia akan mengatakan secara langsung bahwa ia cemburu.

Hal-hal seperti itu sangat tidak lazim bagi Cheng qian yang dari dulu sangat jauh dari perasaan manusia. Bahkan tubuhnya yang terlihat hidup namun tidak memiliki kehangatan sekitar bagaikan mayad hidup. Cheng qian berjuang untuk mengatakan sesuatu yang membuat Yan zhengming menahan amarahnya.

Ia bahkan berpikir sedang berbicara dengan sebuah batu yang bahkan batu ini lebih menjengkelkan namun apa daya rasa sayangnya mengalahkan dirinya. Cheng qian tiba-tiba menjadi konyol karena diamnya, ia berpikir "apa-apaan ini, mengapa seperti aku lah yang terciduk selingkuh dari Da-shixiong". Cheng qian langsung memantapkan hatinya dan berkata "Da-shixiong, apa kau menyukai gadis itu?"

Seperti tersambar petir, Da-shixiong yang bermartabat sebagai pemimpin sekte tercengang karena Cheng qian. Ia langsung meraba dahi Cheng qian dan mengira ia sedang demam dan mengigau tentang hal aneh.

Cheng qian: "Da-shixiong aku tidak sakit, aku baik-baik saja. Katakan dulu apa yang aku tanyakan, apakah kau menyukai kecantikan?"

Desak Cheng qian menuntut jawaban dari Yan zhengming. Ia perlahan melemparkan tatapan dingin ke arah Yan zhengming yang masih tercengang karena Cheng qian. Sebelum Yan zhengming menjawab pertanyaan Cheng qian, ia sudah dikagetkan oleh suara seorang pria tua di belakangnya. Entah bagaimana pria tua itu benar-benar merasa telah salah waktu.

Ding zu: "penatua cheng, maaf Jika saya menganggu waktu anda tapi di luar seorang pemuda menerobos masuk dan ingin menemuimu!" seru Ding zu yang berbicara tanpa melihat ke arah mereka. Ia takut akan memicu kemarahan pemimpin sekte.

Yan zhengming yang segera sadar melepaskan tangan nya dari lengan Cheng qian. Ia memalingkan wajah tanpa menoleh ke arah Ding zu. Rasanya ia ingin sekali memukul sesuatu yang berguna agar kemarahan nya menjadi reda.

Yan zhengming:" Ding zu, lain kali jika kau ingin menemui siapa pun beritahu terlebih dahulu hmph. Xiao-qian aku akan mengurus sesuatu, kita akan menyelesaikan urusan kita nanti" seru Yan zhengming beranjak pergi dengan muram, ia pergi tanpa menoleh ke arah Cheng qian yang bahkan belum bereaksi dari sikap abnormal Da-shixiongnya.

Menoleh tanpa sadar, Cheng qian berkata kepada Ding zu "senior abaikan saja sikapnya. Ia mungkin sedang tidak berada di suasana hati yang baik. Lalu pemuda mana yang ingin menemuiku, dimana ia berada? "

Ding zu yang telah memahami sikap Yan zhengming mengangguk pelan. "penatua cheng terlalu sopan, saya yang tidak seberapa ini tidak mungkin merasa tersinggung dengan pemimpin sekte. Saya hanya merasa telah salah waktu untuk memberitahu anda".

Cheng qian: "baiklah, antarkan aku pada pemuda itu". Cheng qian berjalan terlebih dahulu, ia tidak mau membuang-buang tenaganya untuk membicarakan si merak narsis itu. Ketika Cheng qian tiba, ia melihat sesosok remaja yang memakai hanfu biru sedang duduk melamun. Bahkan auranya yang seperti remaja tampak seperti anak kecil bagi Cheng qian.

Cheng qian: "Nian dada, apa kau menerobos masuk sekte? " heran Cheng qian menatap remaja itu. Segera Nian dada yang merupakan murid langsung satu-satunya Cheng qian berdiri. Tampak senyum jenaka terpatri di wajahnya. Nian dada langsung menghampiri Cheng qian dengan semangat.

Nian dada: "Shi-fu bagaimana kabarmu, apakah dirimu dalam 10 tahun terakhir baik-baik saja? Aku tidak pernah melihat shi-fu dan shi-fu belum mengajari teknik pedang fu-yao. Lihat, aku kesini karena Er-shibo mengirim pesan ke lembah ming-ming." Nian dada berkata sambil mengeluh kepada Cheng qian tanpa henti. Bahkan suara nafasnya ketika berbicara tidak terdengar seakan-akan dia hidup tanpa bernafas.

*shi-bo: shixiong shifu

*ckckck cemburu nya Cheng qian membuat Yan zhengming pusing \( ̄▽ ̄;)/

*ckckck cemburu nya Cheng qian membuat Yan zhengming pusing \( ̄▽ ̄;)/

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fán fićtion The Revilazation Of Fuyao Sect [Liu Yao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang