23 5 0
                                    

Tidak ada yang memulai pembicaraan, keadaan hening sampai keduanya di depan kamar Ellys.
Disana sudah ada Diana yang mondar-mandir khawatir.

"Putri, dari mana saja? Kenapa bisa seperti ini?" khwatir Diana menghampiri Eugene dan Ellys.

"A-ak-ku.. " ucap Ellys terbata sambil menunduk, tangannya yang masih mengalun di leher Eugene.

Eugene hanya diam. Melihat Diana sekilas, dengan cepat Diana mengerti maksud tatapan kakak dari nonanya. Segera membukakan pintu kamar Ellys.

Eugene berjalan masuk mendudukkan tubuh adiknya di atas tempat tidur Queen size.

"Kakak.. Makasih sudah–"

"Lagi, kau melakukan hal bodoh. Konyol" setelah mengatakan itu Eugene berlalu.

Diana yang tak ikut masuk ke kamar Ellys, manatap kepergian Eugene. Setelah Eugene benar-benar menghilang, ia baru memasuki kamar Ellys.

"Nona, kemana saja. Aku khwatir sekali.. " ucap Diana sambil menatap dengan cemas

Ellys hanya menatap Diana, memperhatikan raut wajahnya khawatir dari pelayannya, yang ia anggap sebagai teman karena Dianalah yang selalu berada di sisinya serta orang terpercaya yang Aeris punya di dunia novel ini.

".. Maaf nona putri, saya.. Karena terlalu khawatir mencari putri.. Sayapun menemui tuan Luke untuk ikut mencari keberadaan nona" cicit Diana takut.

"Hhah~ sebenarnya aku ingin sekali marah, aku yang notabenenya ingin tidak bertemu malah justru begini

".. Tidak apa Diana, kamu sudah melakukan hal yang benar"

Diana mengangkat wajahnya, menatap Ellys.

"Aah, iya Diana. Apakah kamu mengenal orang yang bernama Bonnie?"

"Maksudnya putri, Duke Charles Bonnie Clyde?"

"Apa?"

"Ah waktu saya menemui tuan Luke, di sana ada Duke Charles"

Tak lama datanglah dokter pribadi Marioland mengobati luka Ellys.






✚ ✚ ✚











Eugene yang kembali ke ruangannya, dengan menghempaskan tubuh nya secara kasar di kursi. Terdapat banyak sekali tumpukan dokumen di sana.

Punggungnya ia sandarkan, memejamkan matanya. mengingat kejadian saat Diana memberikan kabar kalau Ellys adiknya menghilang.





FLASHBACK ON




Di ruangan yang penuh dokumen, tempat kerja dari Luke Eugene Marioland. Di sana, dia tidak sendiri. Di temani oleh laki-laki tinggi berpostur yang sama dengannya. Keduanya sedang duduk saling berhadapan.

"Telah ku sediakan ruangan untuk kau bersama dengan putri Anat" ucap laki di hadapan Eugene, tanpa mengalihkan tatapannya pada tumpukan dokumen di hadapan temannya itu.

"Thanks Bonnie. Tapi ku harap bantuanmu tidak berujung dengan kegagalan. Mengingat kau juga tertarik dengan putri Anastashia" tegas Eugene

"Cih, aku ingin bersaing secara sehat tuan Luke Eugene Marioland"

"Berhenti menyebutkan namaku dengan lengkap Duke Charles Bonnie Clyde" ucap Eugene dengan penekanan saat menyebutkan nama sang lawan.

Bonnie yang seketika tertawa mengejek
"Pft, mendengar kau mengatakan embel Duke di awal namaku.. Terdengar begitu menjijikan"

Eugene hanya bisa menahan amarahnya kesal saat teman sekaligus bisa di katakan rivalnya mengejeknya secara terang-terangan.






BRAK!







"Maafkan saya tuan Luke. Saya begitu lancang. Tapi putri Leia menghilang dari taman, sepeninggal saya menemui tuan Mouk menyajikan menu makanan putri" ucap Diana panjang lebar dengan menunduk 90°

Bonnie melirik sekilas Eugene, kemudian berdiri dari duduknya. "Aku pergi" ucapnya dengan memunggungi Eugene.

"Apa maksudmu dengan menghilang Diana" ucap Eugene penuh dengan penekanan di setiap kalimatnya.

"Maafkan saya tuan, saya benar-benar lalai"

"Ck, untuk apa aku mempekerjakan orang yang tidak becus sepertimu di sekitarnya" ucap Eugene sambil berlalu.

Saat keluar, Eugene berucap tampa membalikkan tubuhnya.
"cari putri sekarang juga!" ucapnya pada pengawal yang menjaga di depan ruangannya.

"Baik tuan!"

.

.

.


Eugene terlebih dahulu ke kamar Ellys, memastikan jikalau di sana sudah ada pemiliknya. Namun hasilnya nihil.

"Ck" sambil mengeraskan rahangnya, melangkah menjauh dari tempatnya.

Langkahnya yang cepat, membuatnya dengan sampai di Koridor. Yang semakin membuatnya mengeraskan rahangnya, serta mengepalkan tangannya. Ia melihat orang yang sedari tadi menganggu pikirannya berada di gendongan rival sekaligus temannya itu.

"Bonnie..? "

FLASHBACK OFF

Kembali, Eugene menghela nafasnya berat.
"Aku bahkan belum menemukan obat penawarnya. Dia sudah berani menempel pada pria lain, menyebalkan"




✖ ✖ ✖






Seminggu telah berlalu, kini tibalah hari yang di nantikan oleh semua para bangsawan. Pasalnya pertemuan ini adalah pertemuan bertemunya empat kekuasaan terkuat.

Ellys berjalan mendekati keretanya, terlihat pula beberapa kereta di sana. Ia yakin kalau kedua dari kereta yang ada di sana milik kakak dan Ayahnya.

ia sendirian karena Diana masih banyak perkerjaan di kediaman Marioland. Di sana sudah terlihat seorang pengawal berdiri di samping mulut kereta. Saat jarak kereta dan dirinya semeter, tiba-tiba tangan terulur. Membuat Ellys sempat tersentak.

Ellys memasang muka sinis pada pelaku yang membuatnya hampir mengumpat.

"Apa ini, berani sekali kau" protes pelaku yang mengulurkan tangan, Ellys menghela nafasnya.

"Setidaknya kakak bersuara, ataupun memberikan aba-aba dulu" kesal Ellys.

"Ck, sambut dulu tangan ku. Ellys"

Ellys lalu menyambut tangan Eugene yang mengambang di udara. Mempersilahkan adiknya masuk lebih dulu ke dalam kereta.

"Eh? Kenapa kakak ikut masuk?"

"Apa maksudmu" tanya Eugene santai

"Bukankah kakak ada kereta juga, kenapa ikut masuk ke kereta ku?"

"Sudah ku singkirkan"

Ellys hanya bisa cengo saat mendengar perkataan Eugene. Tak lama keretapun berjalan meninggalkan kediaman Marioland.
























TBC

survive [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang