END

37 5 0
                                    

.





.




.




.




"Tampaknya kau semakin lancang!" ucap Bonnie dingin saat memasuki ruang kamarnya. Ellys yang memunggung menatap bola kristal bening milik Bonnie, terlonjak kaget saat suara deep itu terdengar.

Sesampai Bonnie di sisi Ellys, ia mengambil paksa miliknya lalu memasukkan bola kristalnya ke kotak dan meletakkannya di bawah meja. Menatap Ellys dengan tatapan mengintimidasi.

"Ta-tadi putri Anat membukanya.." ucap Ellys sambil menunduk, ia sangat takut dengan tatapan menusuk dari Bonnie.

"...mengeluarkan benda bola itu di atas meja, lalu berlalu begitu saja. Aku yang dengan rasa penasaran tinggi menyentuhnya, maaf.." ucap Ellys memberanikan diri menjelaskan sampai tuntas.

"Apa aku di bawah sana" ucap Bonnie

Ellys menggelengkan kepalanya pelan.

"Kau berlatih otot kaki" lanjut Bonnie

"Ye?" bingung Ellys menatap sekilas Bonnie.

"Ck, kau berdiri terus! Tidak capek?"

Dengan memegang sisi gaunnya, Ellys lalu berjalan menuju tempat tidur. Ia berniat untuk duduk di sana saja.

Namun ia seketika di kejutkan dengan Bonnie sudah berdiri tepat di belakangnya. Pasalnya ia tidak menyadari kalau Bonnie ternyata ikut di belakangnya.

"Huwa! kenapa anda mengikutiku!" kesal Ellys sambil mengelus bagian atas dadanya.

Tampaknya aku harus cepat memeriksakan kesehatan jantung ku. Dari tadi di bikin senam jantung terus.. Mana kencang banget lagi batin Ellys

"Ini kamarku" jawab Bonnie

"Memangnya kenapa kalau ini kamar anda?"

"Formal sekali, tapi berani" ucap Bonnie mencondongkan diri mendekati Ellys, karena ingin menghindar Ellys melangkah mundur hingga kakinya menabrak king size membuatnya langsung terduduk di atas kasur. Ellys mendongkak..











CUP~










Benda lembut menempel pada bibir Ellys.

Ellys menutup matanya rapat rapat ia mengira kalau Bonnie akan memukulnya, namun ternyata di luar dugaannya.

Cukup lama bibir keduanya menempel, Bonnie  menarik diri memberi jarak ia menatap Ellys, yang perlahan membuka matanya. Menampilkan bola mata yang berwarna coklat.

"Cerry?" gumam Bonnie

Ellys mematung, ia bingung dengan apa yang terjadi barusan. Ini suatu hal yang baru baginya.

"Aroma mu strawberry tapi rasanya cerry, menarik" ucap Bonnie menatap Ellys.

"First kiss kuu.. Kamu mencurinya! " ucap Ellys tidak terima ia hendak memukul Bonnie, namun Bonnie dengan mudahnya menangkap tangan kecil Ellys.

"Aku tidak mencurinya. Tapi mengambilnya" ucap Bonnie.

"Kenapa begitu?" tanya Ellys berusaha melepaskan tangannya yang masih di pegang oleh Bonnie.

"Karena memang milikku" ucap Bonnie menekan akhir katanya.

"Apa maksudnya"

"Kau mateku" setelah mengatakan itu Bonnie melepaskan tangan Ellys.

"Eyy, bukankah kamu menyukai putri Anastashia!"








PLETAK!









survive [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang