.
Dua hari telah berlalu, kini keadaan Ellys sudah berangsur-angsur membaik, tanda hitam di pundak Ellys pun perlahan telah memudar.
Mereka masih di kediaman Clyde, agaknya mereka betah untuk berlama-lama di sana. Di kamar pemimpin Clyde, Duke Charles Bonnie Clyde. Mereka : Trixie, Evelyn, Eugene, Kaemal, Anat, Ellys dan Bonnie duduk di sofa. Ruangan pemimpin Clyde itu sangat sangatlah luas.
Posisi duduk mereka, Eugene Ellys dan Anet duduk di salah satu sofa, di sebrang mereka ada Trixie, Bonnie, Kaemal dan Evelyn. Ellys telah berganti pakaian, ia menggunakan pakaian Anat.
Aku semakin terlihat kecil disini.. Bagaimana tidak, gaun yang kekecilan di tubuh putri Anastashia, terlihat agak kebesaran di tubuhku, panjangnya sudah kelebihan menyentuh lantai. Memalukan sekali hiks.. Batin Ellys meronta, sesekali menunduk menatap gaun yang digunakannya serta mengayunkan kecil kakinya karena tertutup gaun.
"Sejam lagi duke Claudion akan datang" ucap Bonnie menatap Eugene yang sibuk menyuapi mulutnya makanan penutup.
"Kakak apa kita akan pulang?" tanya Ellys tangannya tak sengaja bersentuhan dengan tangan Eugene membuat Eugene membeku, kemudian menatap Bonnie panik.
Bonnie yang melihat itu tertawa sambil bertepuk tangan
Trixie pun ikut tersenyum, pasalnya ia yang pintar langsung mengerti dengan tertawanya Bonnie.
Sambil memegang perutnya, ia berusaha menghentikan tawanya. "Tidak apa" jawan Bonnie
"Secepat itu.?" balas Eugene
"Sebenarnya dua hari yang lalu sudah tidak apa kalian bersentuhan, karena sudah ku netralisir mantranya" ucap Bonnie santai, tanpa merasa bersalah.
tanpa ku mantaripun memang akan membaik dengan sendirinya, karena aku matenya batin Bonnie
Sontak membuat keempat manusia di dalam ruangan itu tertawa, mereka Evelyn, Kaemal, Trixie, dan Anat. Sedangkan Ellys hanya menatap mereka yang tertawa bingung. Mencoba memahami apa yang telah terjadi, dan Bonnie yang selalu memperhatikan Ellys. Menurutnya Adik dari Eugene itu sangat lucu dan menggemaskan, dengan tubuh yang kecil dan pipi yang chubby memberikan kesan imut.
Ellys sedikit mendekatkan dirinya pada Eugene "kakak apa kita akan pulang setiba Ayah nanti?" bisik Ellys mengulang pertanyaannya pada Eugene.
"Mungkin saja" ucap Eugene yang juga berbisik.
"Ehkem! Kalian memang di Clyde, tapi jangan lupakan latihan fisik kalian" Bonnie mengingatkan
"Ah betul, ayo kita latihan bersama" ucap Evelyn
"Ayo" ajak Trixie pada Kaemal. Mereka bertiga berlalu dari kamar Bonnie.
"Apa" ucap Bonnie saat mendapati Eugene melihat kearahnya.
"Kenapa mengusulkan begitu? Sebentar lagikan Ayah ku sampai" protes Eugene
"Memangnya Clyde orang lain?" balas Bonnie, ia ikut beranjak dari tempatnya. Sebenarnya Eugene ingin membalas ucapan Bonnie, namun ia terlalu malas. Karena bakal tidak ada habisnya ia berdebat dengan Bonnie. Eugene lalu menyusul Bonnie.
Tertinggal Anat dan Ellys, keduanya terlihat canggung saat berdua.
"Putri.." ucap keduanya bersamaan.
"Duluan–" lagi keduanya bersamaan berucap, hingga keduanya tertawa bersama.
"Putri Anat sangat cantik" puji Ellys, yang di puji tersenyum. "Putri Ellys juga.. Imut" balas Anat.
Keduanya lalu berbincang ringan, sesekali tertawa saat ada yang lucu. Mereka seketika menghilangkan kecanggungan yang sempat ada.
.
.
.
Di tempat latihan, Eugene berlatih pedang melawan Evelyn. Dan Trixie bersama Kaemal. Bonnie hanya duduk memperhatikan keempat calon pemimpin di keluarga masing-masing.
Terdengar suara tongkat kayu yang saling berdentingan.
"Katakan kepadaku, di antara kalian.. siapa yang akan lebih dulu mengakui perasaannya pada Anat" tanya Bonnie penasaran.
Dalam posisi tongkat kayu menyatu membentuk silang, keempat laki-laki itu menolehkan kepalanya menatap Bonnie yang duduk di sisi lapangan.
"Kenapa?" lanjut Bonnie menatap balik keempatnya.
Mereka hanya terdiam menatap Bonnie
"Eing? Bukankah kalian tertarik dengan Anat?" tanya Bonnie heran.
"Heh! Bukankah kau juga tertarik" tanya balik Eugene, yang di angguki ketiga laki-laki itu.
"Haha.. Aku.. Tidak! Aku suka orang lain"
"Siapa?" tanya Kaemal
"Dia..."
"Bonnie~!" teriak Anat, berjalan mendekati yang di panggilnya.
"Apa" balas Bonnie
Eugene, Trixie, Evelyn dan Kaemal saling memisahkan diri. Mereka memilih menyelesaikan latihannya, dengan terfokus pada Bonnie dan Anat.
"Aku mau ikut berlatih" jawab Anat, membuat Bonnie menaikan salah satu alisnya.
"Okey, ikutlah berlatih dengan mereka" ucap Bonnie lalu berdiri dari duduknya.
"Aku mau berlatih denganmu" ucap Anat sambil menyentuh tangan Bonnie.
"Aku masih banyak urusan Anat!" ucap Bonnie menyingkirkan tangan Anat, lalu meninggalkan tempat latihan.
Anat terus menatap punggung Bonnie yang berlalu. Trixie dan Kaemal memilih melanjutkan latihannya, Eugene melemparkan tongkatnya pada Anat, beruntung karena kereplekan Anat bagus ia dengan sigap menangkap tongkat kayu yang sempat di tangan Eugene. Evelyn yang berdiri tak jauh di samping Eugene hanya memerhatikan.
"Berlatihlah dengan Evelyn" ucap Eugene berjalan duduk di tempat Bonnie sebelumnya, tepat di sisi Anat berdiri.
"Ayo" ajak Evelyn, Anat dengan terpaksa ikut.
Eugene melihat keduanya Evelyn dan Anat lalu melirik arah pintu keluar tempat latihan, jalan yang di lalui Bonnie beberapa menit yang lalu dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
survive [END]
FanfictionBagaimana jadinya jika kamu terbangun dari tidur mu, berada di tempat yang asing tapi serasa pernah melihatnya 'Dejavu' Terlebih berada, masuk kedalam buku novel yang semalam di baca? Dan parahnya lagi mendaptkan peran figuran? Mampuhkah bertahan...