BAB 6

19 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.........

10.13 pagi menjelang siang. Matahari muncul dengan sempurna dengan awan putih disekelilingnya. Langit begitu biru terlihat indah untuk dipandang.

Tidak seperti biasanya gadis dengan rambut hitam legamnya bangun dini hari, sudah menjadi kebiasaan untuknya bangun pukul 05.10 namun karna pulang larut malam setelah acara kemarin malam Verlin akhirnya bangun kesiangan. Untungnya ini weekend jadi tidak masalah untuknya bangun pagi ataupun siang.

Matanya masih terasa berat dan kepalanya sedikit pusing. Mungkin karena lelah setelah pesta dansa kemarin. Tak dipungkiri jika pesta itu benar sangat Verlin nikmati.

Dengan mata sembabnya khas bangun tidur Verlin pergi menuju dapur yang terletak tak jauh dari kamarnya. Mengambil gelas dan menuangkan air putih lalu meminumnya dengan rakus. Sebelum meletakan gelas itu kembali Verlin sedikit teringat tentang bluelies kemarin.

"Aneh"senyum mengembang dibibirnya disertai gosokan ringan ditengkuknya.

"Tunggu....."Verlin melihat sekeliling rumahnya yang nampak tak seperti biasanya."Diaman semua orang?" Biasanya rumahnya akan ramai jika sedang weekend namun ini aneh karena rumahnya sangat sepi seperti tak berpenghuni.

Verlin berkeliling mulai dari kamar orangtuanya lalu kamar sikembar dan terakhir ruang tamu. Sama sekali tidak ada, bahkan diluarpun sepi.

"Kemana semua orang?....apa mereka meninggalkanku sendirian?...apa mereka bosan merawatku?....apa mereka pergi untuk menjauh dariku?...."pikiran random Verlin muncul begitu saja di kepalanya.

"Kak Verlin bangun!!!!!" Teriakan sikembar yang biasanya membuat kesal Verlin untuk pertama kalinya suara teriakan mereka membuat lega hati Verlin. Suara yang berasal dari luar, tepatnya dilantai bawah segera Verlin mencari asal suara itu dan benar jika mereka semua sedang ada dilantai paling bawah.

Verlin tidak habis pikir kenapa si kembar teriak begitu kencang padahal banyak penghuni digedung ini. Jangan lupa jika Verlin tinggal di lantai tiga rumah susun.

Verlin turun masih dengan berantakan, rambut yang biasanya dikuncir kuda dibiarkan tergerai namun lebih terlihat seperti bulu singa. Bahkan piyama birunya masih melekat tak ketinggalan sandal kucing lucunya.

"Kenapa kalian disini?"

"Apa kau lupa jika ada kegiatan gotong royong hari ini?"sumpah demi apapun Verlin benar benar lupa jika ibunya tidak bertanya.

"Astaga....apa itu hari ini?"

"Kakak kau benar benar pikun...bukankah kau yang mengusulkan kegiatan ini kepada seluruh penghuni disini"

"Ah ..maaf aku benar benar terlambat....kalau begitu aku akan bersiap siap kalian lanjutkan saja"
Ucap Verlin dan pergi dengan buru buru kembali kedalam rumah untuk bersiap.

Bloody Month (black calendar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang