.....
Panas terik hari ini tidak seperti hari hari sebelumnya yang penuh akan guyuran air hujan. Verlin sangat berterima kasih karena tidak harus repot dengan barang yang ia bawa sekarang karena hujan tak turun pagi ini.
Verlin berjalan menyusuri taman gedung universitas untuk mencari tempat ternyaman agar bisa duduk tenang sendirian. Dan tepat di pojok dibawah pohon Pinus tempatnya. Ia merasa aman jika ada disini karena tidak akan menarik dilihat orang.
Gadis itu membuka tasnya dan mengeluarkan buku tebal yang ia bawa dari rumah. Bukan buku biasa terlihat dari sampulnya,sangat kuno dengan ukiran berbentuk taring disana. Untuk apa Verlin membaca buku seperti itu padahal sudah jelas itu buku tentang mitologi dan ia tak percaya akan hal itu.
Diteliti lembaran demi lembaran dengan mulut berkomat kamit membaca isinya. Pandangan Verlin berhenti disalah satu lembaran yang kini hanya tersisa setengahnya, ia tak tahu kemana lagi setengah potongan kertas tepat dihalaman 12.
Yang agung memberikan suka cita dan terimakasihnya kepada dia yang sudah mau berkorban. Dengan bijaksana yang agung akan memberikan penghormatan terakhir dengan cara yang seagung agungnya. Sungguh malam itu akan menjadi malam paling mencekam yang pernah ada,benda berharga akan dipertaruhkan untuk menguasai dunia. Bulan akan meminta darah untuk menghiasi malam terakhir sang matahari.
Dia yang agung dia yang akan meminta haknya kembali dia yang akan meminta jiwanya kembali dan dia yang sudah menjaga jiwanya akan mendapat karunia terbesarnya.
Siapa dia yang menjadikan dirinya sukarela untuk membangun kejayaan yang agung.seorang gadis dengan mata sempurna dan darah suci mengalir dalam dirinya
Dia akan ada saat hari itu tiba.Dia....
Lembaran itu putus dan menyisakan banyak pertanyaan untuk Verlin saat ini. Apa yang membuatnya mencari hal hal seperti ini adalah setelah kejadian dikantin bersama Sean saat itu dan setelahnya ia mendapatkan mimpi tentang penanggalan hitam yang sama sekali tak pernah ia ketahui tujuannya. Awalnya Verlin hanya menganggap jika mimpinya itu hanya bunga tidur semata tapi ia juga ingat buku yang ia temukan di kolong kasur neneknya tentang penanggalan hitam. Itulah yang membuat rasa penasaran yang awalnya tidak ada menjadi ada dan terus saja mengusik pikirannya.
________________
Adams dan Carlo saling bertukar pandang ketika melihat kakaknya fokus dengan buku didepannya. Sean membaca buku itu dengan hati hati dan teliti. Carlo memutuskan untuk memberikan buku itu pada Sean agar bisa dicerna langsung oleh sang kakak.
"Apa kau menemukan sesuatu?"tanya Adams penasaran.
"Aku bisa jadi manusia normal" jawabnya singkat.
"Bagaimana caranya?"sambung Carlo.
"Saat penanggalan hitam aku harus membawa barang berharga untuk ditumbalkan dan dibawa kehadapan yang agung agar aku diberkati dan diberi umur panjang"
"Kau pernah bertemu yang agung? Barang apa yang harus kau bawa? Dan kapan?"pertanyaan bertubi dari Adams dilontarkan kepada Sean.
"Saat waktunya tiba aku akan bertemu dengannya....dan untuk barang yang dimaksud aku akan segera mencari tau". setelah mengatakan hal itu Sean pergi begitu saja dengan meninggalkan banyak pertanyaan bagi dua insan yang masih setia berdiri disana.
"Adams apa kau mengerti?"tanya Carlo.
"Urus urusanmu sendiri dan jangan bertanya padaku"ketus Adams dan pergi meninggalkan Carlo.
![](https://img.wattpad.com/cover/326412123-288-k841044.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Month (black calendar)
VampirosKetika makhluk mitologi muncul dihadapan yang tidak percaya,apakah yang akan terjadi? Waktu terus berjalan,air laut pun pasang surut terus berlanjut,lorong waktu tak pernah ada,tak ada yang bisa kembali ke masa lalu mereka. Siapa dia?siapa yang bisa...