BAB 17

11 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...........

"B...blue... milikku"

Sean melepaskan blue kembali ke kandangnya dan mencoba mendekati Verlin, namun gadis itu mundur sesaat setelahnya. Sean tau Verlin kaget dan mungkin juga tidak percaya dengan yang dilihatnya tapi inilah kenyataan yang harus gadis itu terima.

"Verlin..." Sean masih mencoba mendekati Verlin namu lagi dan lagi Verlin menjauhinya.

"Pergi dari sini Sean"

Sean merubah wujudnya lagi menjadi manusia normal. Bekas luka memudar dan juga taring yang sudah tak terlihat lagi.

"Kita bicara sebentar Verlin"

"Aku tidak ingin bicara denganmu... Pergi sebelum aku berteriak dan memanggil seluruh penghuni datang kesini" ancaman Verlin sepertinya berhasil, Sean ingin pergi namun sebelum ia benar-benar meninggalkan Verlin Sean mengingatkan Verlin sesuatu.

"Aku memang berbeda dengan orang lain.....tapi yang perlu kau ketahui aku tetap Sean dan akan tetap seperti itu". Sean pergi setelah mengatakan hal tersebut dan menghilang hingga punggungnya tak terlihat lagi oleh Verlin.

Verlin mendekati kandang dan mendapatkan blue untuk bisa memeluknya. Blue baik baik saja namun degup jantung binatang itu masih sama cepatnya dengan sang pemilik.

"Aku tau kau Sean....tapi aku juga tau kau ingin melukai milikku"

          
                            *****

Disebuah tempat yang tak pernah terjamah oleh manusia sedikitpun, tempat dimana nantinya akan terjadi penebusan besar-besaran. Tempat persembahan yang letaknya sangat jauh dari pusat kota. Hampir tak terlihat bahkan oleh pengunjung hutan dan tak sembarang makhluk bisa mendatanginya.

Fonix berkunjung dan melihat tempat dimana ayahnya akan dinobatkan sebagai penguasa dunia yang dipenuhi kegelapan. Gadis itu mengamati dengan seksama ukiran yang terpampang jelas di pilar pilar yang terpasang disana. Bukan bangunan mewah melainkan hanya tempat terbuka yang dikelilingi pilar tinggi dengan sebuah susunan batu bertumpuk ditengah tengah. Fonix yakin jika susuan batu itu tempat meletakan tumbal yang akan datang.

Bukan hanya Fonix tapi Jordan juga ada disana, menemani sepupunya untuk melihat lihat apa yang ada ditempat ini. Sekarang mungkin sangat sepi, hanya suara nyamuk yang sesekali terdengar. Tapi nanti saat hari itu tiba tempat ini akan jadi tempat teramai dan penuh dengan sorakan para vampir dan juga iblis.

"Apa tempat ini pernah digunakan sebelumnya?" Tanya Fonix pada Jordan.

"Jika tempat ini pernah digunakan mungkin dipenanggalan hitam tahun ini tidak akan terjadi sesuatu ditempat ini"

"Jangan berbelit itu membuatku pusing" kesal Fonix menanggapi jawaban Jordan yang terkesan membingungkan.

"Maksudku adalah...tempat ini seharusnya sudah pernah digunakan ribuan tahun lalu namun kegagalan yang terjadi membuat tempat sakral ini tidak pernah sekalipun digunakan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bloody Month (black calendar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang