BAB 11

22 3 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..............

Pagi terasa begitu cepat berlalu bagi Verlin yang baru tidur 3 jam lalu. Begadang bukan hal yang asing lagi untuknya namun kali ini begadang karena terus bermimpi buruk adalah hal sangat tabu dan mengganggu untuk gadis itu.

"Aku tidak bisa bangun.....mataku berat sekali". Keluhnya karena mata kanan dan kiri kompak tak mau terbuka lebar.

"Verlin!!"

"Iya Bu"

"Ayo cepat bangun dan tolong ibu antar pesanan!".

"Sebentar!.... kumpulin nyawa sebentar...."

Tak terdengar suara lagi dari luar yang berarti Laila sudah pergi dari sana. Verlin bangkit dengan sempoyongan,kakinya lemas dan juga kepalanya terasa berat. Cobaan apa lagi ini setelah tidak bisa tidur semalaman ia harus segera membantu ibunya mengantar pesanan yang dipastikan jaraknya tidak dekat.

Verlin keluar dengan Hoodie pink dan rambut dicepol alakadarnya. Pesanannya sudah ada ditangan, ingin cepat cepat pergi dan cepat kembali untuk melanjutkan tidurnya tadi.

"Perumahan Adora nomer 4"gumam Verlin yang nampak tak asing dengan nama itu."apa aku pernah kesini?..... Entahlah tapi aku harus cepat sampai".

Dengan mengendarai sepedanya Verlin melaju dengan kecepatan maksimal agar cepat sampai. Bukan hal yang aneh lagi melihat perumahan mewah, meskipun Verlin tinggal di rumah susun namun pemandangan seperti ini sudah menjadi pemandangan sehari hari untuknya.

Sesampainya di gerbang perumahan terdapat dua orang penjaga disana, alhasil Verlin harus meninggalkan KTP untuk berjaga jaga sesuai permintaan penjaga tadi.

Masih dengan mengayuh sepedanya Verlin melihat sekeliling takut kelewatan dengan alamat rumah yang dituju. Sebenarnya rumahnya memang nomer 4 yang berarti jaraknya tak akan jauh dari gerbang tadi namun beda halnya dengan apa yang Verlin lihat saat ini dimana jarak antara rumah ke rumah benar benar jauh. Mungkin saking besar halaman dan bangunannya membuat rumah sebelahnya bahkan tak terlihat.

Dan untuk kesekian kalinya Verlin bersyukur karna bisa menemukan rumah yang dimaksud. Terdapat papan bertulis ADORA, THE DEPMSTERS FAMILY, no 4. Sudah pasti ini rumah yang tertulis dikertas yang Verlin bawa.

"Dempster?...sepertinya tidak asing"

Verlin menekan bel dari luar pagar besar yang membentang dan segera memunculkan pria dengan seragam hitam yang nampak seperti bodyguard atau sebagiannya.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya ramah pria tersebut pada Verlin.

"Ahh.... Ini pesanan makanan untuk rumah Adora nomer 4" jawab Verlin segera.

Bloody Month (black calendar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang