Ketika makhluk mitologi muncul dihadapan yang tidak percaya,apakah yang akan terjadi?
Waktu terus berjalan,air laut pun pasang surut terus berlanjut,lorong waktu tak pernah ada,tak ada yang bisa kembali ke masa lalu mereka.
Siapa dia?siapa yang bisa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
..........
Angin bersenda gurau ingin mematahkan ranting pohon beringin.namun beringin itu tak menanggapi candaannya .masih dengan kokoh bertahan,bahkan hanya untuk melambaikan daunnya pada angin ia segan.
-bloodymonth-
.........
Antara ragu dan siap Verlin menguatkan hatinya untuk bicara langsung dengan Sean dan menuangkan semua hal yang ada dipikirannya. Ia tak perduli jika Sean tidak akan berkata jujur padanya, namun semua hal yang menyangkut tentang Sean sebentar lagi akan meledak dari otaknya.
Sudah hampir 1 jam Verlin duduk di bangku panjang taman belakang universitas, ia bertemu Carlo beberapa saat lalu dan memberitahunya bahwa Sean akan menemuinya di taman belakang.
Dadanya naik turun akibat nafas tak beraturan, keringat dingin mulai membanjiri pelipisnya dengan deras. Semakin lama Verlin menunggu Sean maka semakin kacau juga pikirannya.
Krek...
Suara langkah kaki muncul ditelinga Verlin, jantungnya kian berdebar dan tak terkontrol. Suara itu entah kenapa selalu muncul saat jarak antara Sean dan Verlin dekat,jadi sudah bisa dipastikan jika suara langkah kaki itu adalah milik Sean.
Verlin.... pergi......Sean.....
Untuk pertama kalinya Verlin dengan segenap hati akan mengabaikan suara itu, tidak perduli dengan konsekuensinya nanti.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Verlin membuka suara tanpa menoleh ke belakang.
"Kau bahkan tak memintaku untuk duduk?"
"Aku banyak pekerjaan jadi jangan banyak basa basi dan cepat katakan"
"Bukankah kau yang ingin membicarakan sesuatu padaku?....atau hanya perasaanku saja?"
Sungguh dalam hati Verlin merutuki dirinya sendiri, memang benar jika Verlin ingin sekali membicarakan banyak hal dengannya namun apa ini? Bahkan hanya untuk berkata pendek saja nafasnya sudah sangat tercekat.
"Aku ingin mengatakan banyak hal padamu tapi....ini benar benar menggangguku" ucap Verlin setelah berdiri dari tempat duduknya.
Sean yang seakan mengerti maksud dari gadis didepannya mulai mendekat dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh pundak Verlin. Entah apa yang dikatakan Sean namun Verlin yakin jika laki laki itu seperti mengucapkan kata kata yang tidak bisa didengar.