BAB 3

44 6 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

......

Verlin mencuci tangannya di toilet yang jaraknya cukup jauh dari kantin.
Iya merasa menyesal karena tidak bisa menghabiskan daging tumis dipiringnya tadi. Namun ada perasaan lega setelah pergi dari sana.

Iya tahu bahwa Sean tadi berbisik padanya. Verlin bukan tipekal orang yang percaya akan takhayul tapi kejadian dikantin tadi mengingatkan pada novel yang sering dibaca adik kembarnya.

Untuk pertama kali dalam hidup Verlin ia bisa mengikuti kata hatinya untuk pergi menjauh dari Sean tadi.

"Verlin....."suara bisikan entah dari mana muncul tiba tiba ditelinga Verlin.

"Verlin....pergi...."dan lagi suara itu muncul kembali.

"Verlin....Sean....."kata terakhir yang muncul adalah Sean. Verlin tak begitu yakin dan ia mencoba untuk percay bahwa itu hanya halusinasinya saja karna saking tak menyukai Sean.

Verlin segera pergi dari toilet untuk mencerahkan pikirannya kembali agar tak terusik dengan yang katanya halusinasinya.

                         🍄🍄🍄

Pertandingan basket dimulai antara DARLEN UNIVERSITY VS HUBAQ UNIVERSITY. Sean selaku kapten tim mulai mengumpulkan anggotanya dan mulai menyusun strategi.

Penoton baik dari universitas maupun orang luar turut hadir disana tak terkecuali Verlin dengan bendera bertulis nama universitasnya ditangan.

Sebenarnya Verlin sangat malas untuk datang ketempat ramai seperti ini,namun karna paksaan dari para mahasiswi ia pun terpaksa hadir.

Mata Verlin terus menatap aneh kearah Sean padahal tak ada hal yang dilakukan Sean yang terlihat aneh Dimata orang lain.

"Apa itu?..."tanya Verlin pada orang disampinya.

"Apa?..yang mana?.."tanya orang itu balik.

"Yang ada diatas kepala Sean" jawab Verlin sedikit menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas apa itu.

"Apa kau sakit mata?...tak ada apapun disana...jangan mencoba menggangguku lagi"sewot orang itu karena kesal merasa ditipu oleh Verlin.

Apa yang ada di atas kepala Sean memang benar adanya Dimata Verlin. Ia bahkan beberapa kali mengucek matanya kalau kalau ia salah melihat.

Namun tetap saja ada bayangan hitam ada pada Sean, bukan hanya diatas kepala bahkan sekarang disekujur tubuhnya.

"Apa yang kau lihat?" Tanya seseorang tiba tiba dari belakang Verlin dengan berbisik membuat gadis itu terperanjat kaget.

"Ahhh...itu...bukan apa apa....aku hanya salah lihat saja tadi....hehe"
Verlin berkata dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Pria dibelakang Verlin mulai duduk tegak kembali dan mulai melihat gelagat aneh pada gadis yang duduk didepannya.

Adams Dempster,itu dia pria yang ada dibelakang Verlin yang semenjak kedatangannya sudah menjadi pusat perhatian beberapa mahasiswi. Selain tampangnya yang tampan ia juga adalah adik dari sang idola kampus Sean.

Bloody Month (black calendar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang