BAB 12

14 4 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...............

Desiran air sungai terdengar nyaring ditelinga Sean. Menatap pantulan dirinya di kubangan air jernih, baju yang awalnya terlihat rapi dan bersih kini hanya terlihat seperti guyuran darah segar.

Sean ingat jika dirinya akan menghadiri suatu acara yang diadakan oleh ayahnya namun ditengah jalan hawa panas menyeruak sangat dalam pada tubuhnya. Tak tertahankan, rasanya ingin mati saja saat panas dan sakit menggerogotinya pelan pelan.

Dan disinilah Sean berakhir, dihutan yang dalam. Sangat dalam bahkan dirinya tak tau jalan untuk pulang. Frustasi, marah,takut dan sedih menjadi satu, ia tak mengingat semuanya namun sangat jelas saat ia tersadar dua wanita didepannya tewas mengenaskan dengan luka di sekujur tubuh. Bahkan salah satu dari mereka harus kehilangan tangan dan juga kaki.

Sean berharap jika dia hanya menemukan dua mayat wanita itu, namun kondisi dan keadaan dirinya saat ini sudah sangat jelas bahwa dirinyalah penyebab kematian itu.

"Aku bukan pembunuh"

"Mereka mati bukan karena aku"

"Aku baik baik saja"

"Aku hanya tersesat"

Senyum kecut muncul di bibirnya, mau ia berkata apapun namun kenyataan adalah kenyataan. Bahkan jika dia berkata jujur bahwa buka dia yang membunuh, namun siapa yang akan percaya.

"Aku ingin hidup normal"

"Dan jika iya aku membunuh, aku ingin membunuh dalam keadaan sadar"

"Kenapa aku?"

"Kenapa harus aku!!"

"YANG AGUNG!!!!!"

"PENGECUT!!!...BIADAB!!!...DIMANA KAU HAH!!!..."

Teriakannya terdengar oleh telinga Adams dan Carlo. Dengan segera mereka mencari sumber suara tersebut dan mendapati Sean dalam keadaan yang tidak baik baik saja.

"Sean!"

"Adams?"

"Apa kau baik baik saja?" Tanya Adams terlihat khawatir jelas dari raut wajahnya.

"Aku membunuh dua pendaki digunung ini" suara Sean lirih dan tak bertenaga.

"Bukan kau....tapi yang Agung"

"Adams...jika dia yang membunuh lalu dimana dia? Kenapa aku yang ada didepan mayat itu?"

"Tenangkan pikiranmu dulu...ayo kembali sebelum polisi memeriksa seluruh hutan ini"

Adams membawa Sean pergi sedangkan Carlo tidak mengikuti mereka.

"Jika aku bisa menyimpulkan bahwa memang bukan Sean yang melakukannya tapi yang Agung....."

"Apa Sean kerasukan?"

"Apa yang merasuki Sean itu yang Agung?"

"Atau.......Sean itu yang Agung?"

Bloody Month (black calendar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang