"Permisi, tempat ini sudah di karantina dari tungau debu apa belum?" tanya Win
Semua staff diam sambil saling menatap satu sama lain.
"Hello, apakah pertanyaan saya kurang jelas? Tempat ini sudah di karantina dari tungau debu apa belum? Tolong dijawab. Kalian tidak lupa kan ada salah satu peserta olimpiade ada yang alergi dengan tungau debu?" tanya Win lagi dengan lebih keras
"Maaf nong, kami belum selesai karantina gedung ini karna dadakan" jawab salah seorang staff
"Hah?? Shit!" gerutu Win
Win dengan segera pergi menuju tempat olimpiade, namun langkahnya terhenti saat melihat Noe mengambil tas Sea dan membawanya membuat Win menghentikan langkah Noe.
"Lo ngapain bawa tas, Sea?" tanya Win
"Sea minta diambilin injektor adrenalin dia. Tapi gue nggak tau injektor adrenalin tuh gimana, jadi gue bawa aja tasnya" jawab Noe
"Shit" gerutu Win lagi
Win mengambil tas Sea lalu mencari injektor adrenalin Sea. Saat dia menemukannya, Win dengan segera membawanya termasuk tas Sea. Sementara Noe hanya mengikuti. Sea hampir pingsan, pandangannya mulai kabur. Namun sebelum dia benar benar pingsan, Win dengan segera menancapkan injektor adrenalin itu ke paha Sea dan meminta MC untuk menghentikan acara.
Jimmy langsung berlari menghampiri Sea dan acara diberhentikan oleh Jimmy selaku anak dari pemilik kampus penyelengara olimpiade ini. Habislah kali ini, semua staff pasti akan terkena teguran dari tuan Potiwihok karna kondisi menantu kesayangannya ini menjadi kacau.
Sea perlahan kehilangan kesadarannya, Jimmy menggendong Sea dengan ala bridal style dan pergi dari gedung itu. Mobil disiapkan didepan gedung dan Jimmy membawa Sea masuk kedalamnya dan mobil dijalankan, sementara yang lain menyusul. Win membawa mobil Jimmy dan Ciize membawa mobilnya.
Jika kalian bertanya Jimmy menggunakan mobil siapa, tentu mobil istrinya. Saat ini yang menyetir adalah Muy, selaku supir pribadi Sea.
"Kita ke rumah sakit terdekat saja kan, pak boss?" tanya Muy
"Jangan. Rumah sakit saya saja. Tidak terlalu jauh dari sini, masih keburu" tolak Jimmy
"Baik pak" turut Muy
Mobil dijalankan dengan kecepatan cukup tinggi. 15 menit perjalan akhirnya mereka sampai, pintu dibuka. Bangsal rumah sakit disediakan dan Jimmy membaringkan Sea, lalu membawa Sea ke UGD.
Puimek selaku dokter UGD langsung menghampiri dan mengambil alih Sea karna dia masih shift, namun Jimmy menolaknya.
"Biar gue. Ini masih jam shift gue" ucap Puimek
"Gue aja. Gue bisa" tolak Jimmy
"Jim. Gue tau lo khawatir, tapi ini masih jam tugas gue. Jam kerja lo juga kan belum kelar, jadi please Jim. Percaya sama gue, istri lo bakal baik baik aja. Tenang, gue yang handle" jelas Puimek
Sea dibawa masuk dan Puimek juga masuk untuk menangani Sea. Sementara Jimmy terduduk lemas bersandar di dinding rumah sakit dan mengusap rambut kepalanya.
Tak lama Win dan Ciize datang. Ciize membawa Jimmy untuk duduk di kursi sementara itu Win menghubungi Louis, Off, dan nyonya Potiwihok untuk mengabari bahwa Sea masuk rumah sakit.
Detik demi detik dan menit demi menit menunggu, akhirnya Puimek keluar dan Sea dipindahkan ke ruang rawat VVIP. Sementara ketiga manusia yang menunggu itu langsung menghampiri Puimek, beserta datangnya Off bersama Gun juga tuan dan nyonya Potiwihok.
"Gimana keadaan istri gue, Pui?" tanya Jimmy
"Keadaan dia udah mulai stabil, untung lo nggak telat bawa Sea ke rumah sakit dan ngasih injektor adrenalin dia di waktu yang tepat sebelum kesini. Sekarang, Sea masih belum sadar. Pernafasannya masih belum stabil, tapi gue udah ngasih penanganan untuk alerginya. Mungkin nanti malam Sea baru sadar, jadi gue ngasih oksigen sebagai bantuan pernafasan dia. Nanti lo bisa lepas oksigennya waktu dia bangun" jelas Puimek
"Dimana menantu tante sekarang, nak?" tanya nyonya Potiwihok
"Sea udah dibawa ke ruangan VVIP lantai 29, tante Henna" jawab Puimek
"Kalau gitu, saya lanjut bekerja. Sea ada di ruangan 2993" ucap Puimek
Jimmy dengan segera pergi menuju lift, diikuti oleh yang lain.
Saat didalam ruangan, Jimmy duduk dikursi tepat disebelah ranjang bangsal. Off mengusap lembut kepala Sea, Gun dan Win membawa nyonya Potiwihok duduk agar tenang. Jimmy menggengam tangan Sea dan melihat wajah istri tercintanya itu yang menggunakan oksigen dan bibir nya masih terlihat bengkak.
"Kenapa bisa jadi kayak gini, Jim?" tanya tuan Potiwihok
"Win yang tau kenapa, dad" jawab Jimmy
"Jadi gini, om. Seharusnya olimpiade antar universitas hari ini diadain di aula kampus, cuman. Tadi pagi staff ngabarin kalo mereka lupa untuk karantina aula dari tungau debu. Akhirnya olimpiade dipindahkan ke gedung sebelah kampus, gedung punya tante Henna" ungkap Win
"Tapi. Ternyata, gedung itu juga belum selesai di karantina karna dadakan. Disini staff nya salah banget om kalo menurut aku. Karna at least mereka masih sempat karantina aula kampus dari tadi pagi, tapi mereka milih pindahin lokasi olimpiade yang bahkan tungau debu digedung itu masih banyak daripada aula kampus" jelas Win
"Oke. Terimakasih informasinya, Metawin" ucap tuan Potiwihok
"Off, kamu tau kan apa yang daddy perlukan?" tanya tuan Potiwihok pada putra sulungnya itu
"List semua yang terlibat apa list staff inti aja, dad?" tanya Off
"Semua yang terlibat. Kalo udah kabarin daddy" jawan tuan Potiwihok
"Oke dad" turut Off
Off dengan segera pergi dari ruangan. Ciize pamit pergi lebih dulu karna dia perlu memberi informasi mengenai keadaan Sea. Sementara Win masih berada disitu.
"Phi Jim" panggil Win
Jimmy menoleh. Dia mengerti, ini saatnya berbicara mengenai Love pada ayahnya itu.
"Dad. Do you still remember about my ex?" tanya Jimmy
"Which one?" tanya tuan Potiwihok
"Loverukk" jawab Win
"Ada apa dengan anak itu?" tanya tuan Potiwihok
"Pertama tama. Om, tante, phi Jimmy sama phi Gun harus denger ini dulu" ucap Win
Win mengeluarkan ponselnya dan memutar rekaman suara dimana ibu dari Love itu tengah menjelaskan tujuan dan maksudnya menjadikan putrinya sebagai alat agar dia bisa kembali mendapatkan sumber keuangan dari keluarga Jimmy.
Mendengar itu, tuan Potiwihok dan Jimmy benar benar marah. Semua yang dilontarkan oleh ibu Love itu hanya full hinaan terutama pada Sea yang berhasil mengambil hati anak kedua dari keluarga Potiwihok itu.
"Tadi, aku udah kesana. Maaf om dan tante, aku nggak bisa lebih dari gertak. Karna jujur aku nggak punya kekuasaan gede untuk bisa menghancurkan dia, karna yang bisa cuman om sama phi Jimmy" jelas Win
"Ada baiknya, kalo Love harus dipindah paksa dari kampus. Dia anak baik kok, cuman orang tuanya bukan orang baik baik. Jadi lebih baik dijauhkan" lanjut Win
"Win, kamu udah banyak ngebantuin menantu om disini. Terimakasih, nak. Kalo kamu butuh sesuatu, kamu bisa datang ke kami" ucap tuan Potiwihok
"Terimakasih om" ucap Win
"Untuk masalah ibunya Love. Itu menjadi urusan saya" jelas tuan Potiwihok
T.B.C
Makasih untuk yang udah mampir..
Jangan lupa vote sama comment..
Stay healthy and have a nice day!
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenophile Love [JIMMYSEA]
FanfictionMain Cast! Jitaraphol Potiwihok Tawinan Anukoolprasert Thanawin Teeraphosukarn Pakin Kunaanuwit Trai Nimtawat Theme Song! Christina Perri - A Thousand Years Banyak orang yang sangat ingin memiliki pasangan dokter. Selain karna profesinya yang dibut...