3

1.5K 198 20
                                    

"Ketua kelas!" 

Jeongwoo berlari saat melihat Jaehyuk yang berjalan dilorong sekolah didepannya. Tidak begitu jauh.

Jaehyuk mendengar. Tapi untuk apa menoleh? Atau memelankan langkahnya?

"Dasar sombong" kata Jeongwoo dengan mensejajari langkah Jaehyuk.

Jeongwoo menoleh dan menyenggol lengan Jaehyuk, "Bisakah kita saling menyapa? Kemarin kita cukup akrab"

"Tidak"

Jeongwoo mendecih.

"Bagaimana tidurmu semalam? Apakah nyenyak?"

Jaehyuk mengangguk acuh. Pada kenyataannya ia tidak tidur.

Ia bekerja disalah satu kafe 24 jam. Jaehyuk merasa lelah dan mengantuk tapi ia lebih memilih bersyukur karena bisa mendapatkan pekerjaan lain setelah dipecat dari bar itu.

"Oh?" Jeongwoo menahan lengan Jaehyuk. Membuatnya berhadapan.

"Tidurmu nyenyak atau tidak?" Ulang Jeongwoo.

Jaehyuk menepis tangan Jeongwoo, "Bukan urusanmu"

Jaehyuk akan kembali berjalan tapi Jeongwoo juga kembali menahannya, "Aku bertanya. Bisakah kamu menjawab dengan benar? Kurangilah keangkuhanmu, Yoon Jaehyuk"

Pada dasarnya Jeongwoo tidak jauh berbeda dengan Haruto maupun Junhwan.

Bagaimana mungkin Haruto dan Junhwan memiliki namun Jeongwoo berbeda?

Tidak mungkin.

Mereka bertiga bersahabat karena memiliki kesamaan.

Temperamen yang buruk.

Hanya saja Jeongwoo lebih tenang.

Jaehyuk tertegun dengan suara tegas Jeongwoo. Bahkan raut wajahnya juga mendingin.

"Aku tidak tidur" Jaehyuk akhirnya menjawab.

Jeongwoo perlahan mengendurkan cengkeramannya.

"Kenapa?"

"Aku bekerja di kafe semalam hingga pagi"

"Bagaimana bisa? Kamu harus tetap tidur"

Jaehyuk mendecih, "Bekerja dan uang lebih penting daripada tidur"

Jeongwoo diam. Berpikir.

"Kamu sangat pekerja keras ternyata. Pantas saja selalu juara umum" balas Jeongwoo.

Jaehyuk menatap Jeongwoo datar.

"Tidak ada hubungannya" kemudian Jaehyuk berlalu pergi.

Meninggalkan Jeongwoo.

Sampai,

"Aku bisa memberimu pekerjaan"

Perkataan Jeongwoo membuat langkah Jaehyuk terhenti. Meskipun dia belum menoleh.

Jeongwoo tersenyum.

Ia memasukkan kedua tangannya.

Berjalan mendekat.

Dengan percaya diri, "Jadi kekasihku"

Speechless.

Jaehyuk speechless.

"Sinting" kata Jaehyuk kemudian akan berlalu tapi Jeongwoo kembali menahan tangannya.

Menariknya.

Membawanya ke sebuah ruang kelas yang masih kosong.

Jeongwoo menyandarkan tubuhnya pada pintu agar tidak ada orang lain bisa masuk.

"Yoon Jaehyuk, kamu tau sudah berapa lama aku memperhatikanmu?"

Belong to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang