10

1.8K 175 13
                                    

"Jae-ah? Kamu menangis?"
.

.

.

Jeongwoo melepas pelukannya. Dan benar saja, Jaehyuk sekarang menangis.

Tidak bersuara namun air matanya terus turun.

"Hei, Yoon Jaehyuk ada apa? Apa yang salah? Kenapa menangis?" khawatir Jeongwoo dengan menangkup wajah Jaehyuk.

Jaehyuk menatap Jeongwoo dengan matanya yang buram karena air matanya sendiri.

"Kamu, kenapa kamu tidak mengatakan padaku jika kamu akan bertunangan?"

"Kamu mengatakan mencintaiku, tapi kamu akan meninggalkanku. Kenapa kamu berlaku seperti itu?"

"Apa aku memang hanya pelipur dikala sepimu, Jeongwoo-ya?" Kata Jaehyuk dengan menahan isakannya.

Jeongwoo semakin khawatir. Ia baru pertama kali melihat Jaehyuk seberantakan ini.

Selama ini, Jaehyuk selalu terlihat seperti anak yang bahkan tidak akan bisa mengeluarkan air mata.

"Kenapa kamu berpikir seperti itu? Aku mencintaimu dan tidak akan meninggalkanmu"

"Lalu bagaimana dengan pertunanganmu?"

Jeongwoo kembali membawa Jaehyuk ke dalam pelukannya, ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa.

"Pertunangan itu akan batal" katanya dengan mengusap punggung Jaehyuk.

Mencoba menenangkannya.

"Aku minta maaf karena tidak memberitahumu. Karena aku pikir kamu tidak perlu tau masalah pertunangan itu, toh itu tidak akan terjadi"

Jaehyuk diam mendengarkan dan dengan mencoba menghentikan tangisannya.

"Aku pernah mengatakan untuk menerapkan pada pikiran dan hatimu bahwa Park Jeongwoo mencintaimu Yoon Jaehyuk"

"Apapun yang akan terjadi tidak akan mengubah fakta itu, Jae-ah"

"Jadi jangan khawatir"

"Kamu tidak akan meninggalkanku?" tanya Jaehyuk.

Jeongwoo menggeleng dan mengecup kepala Jaehyuk, "Tidak akan"

"Meskipun aku masih terus tidak mau melakukan sex denganmu?"

Jeongwoo lantas sedikit meregangkan pelukannya. Sekedar untuk melihat wajah Jaehyuk.

"Astaga. Kenapa kamu sampai berpikir seperti itu?" tanya Jeongwoo yang tidak percaya dengan apa yang baru saja Jaehyuk katakan.

"Waktu itu kamu marah padaku saat aku menolakmu untuk ajakan berhubungan sex" kata Jaehyuk.

Jeongwoo menghela nafas dan menggeleng, "Aku hanya kesal. Lagipula itu hanya sex, yah meskipun aku memang berharap kita bisa melakukannya. Kamu tau sendiri bagaimana nafsu laki-laki, bukan?"

"Tapi bukan berarti saat kamu belum siap, aku menjadi marah dan meninggalkanmu. Itu alasan yang bodoh dan kenapa pula itu terlintas di otak pintarmu?" tanpa sadar suara Jeongwoo terdengar kesal.

Membuat Jaehyuk kembali menundukan pandangannya, "Maaf"

Jeongwoo langsung menyesal saat melihat raut wajah bersalah dan takut Jaehyuk.

"Jangan meminta maaf saat kamu tidak salah" kata Jeongwoo dengan menarik Jaehyuk kembali ke dalam pelukannya.

Jaehyuk mengeratkan pelukannya, menyandarkan kepalanya pada dada Jeongwoo.

Keadaan menjadi sunyi.

Keduanya tidak ada yang membuka mulutnya sampai,

"Yoon Jaehyuk mencintaimu, Park Jeongwoo"

Belong to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang