9

1.6K 212 12
                                    

Sekarang Jaehyuk ada didepan rumah bak istana.

Jaehyuk sudah berada disini sekarang. Lalu apa?

Apa yang selanjutnya harus Jaehyuk lakukan?

Jaehyuk meremat rambutnya kasar. Berpikir.

Dan,

"Permisi, apa ini benar rumah Park Jeongwoo? Bisakah aku bertemu dengannya?" Jaehyuk memilih bertanya pada penjaga gerbang yang berbadan besar itu.

"Tuan muda? Dia sedang tidak bisa diganggu"

Tuan muda?

Ahh harusnya Jaehyuk tidak heran. Rumah Jeongwoo bahkan mungkin lebih besar dari sekolahnya. Mungkin.

"Tapi ini penting, bisakah paman mengatakan pada Jeongwoo bahwa Jaehyuk datang?" Jaehyuk tidak yakin bagaimana harus memanggil penjaga gerbang itu.

Tapi bukan jawaban yang Jaehyuk dapat, tubuhnya didorong menjauh.

"Paman, aku mohon. Tolong sekali ini saja"

"Tidak. Pergi"

Jaehyuk terus di dorong pergi.

Jaehyuk kesal. Dia ingin marah tapi ia juga sadar diri bahwa tubuhnya tidak lebih tinggi dari dada penjaga gerbang itu.

Jaehyuk terpaksa pergi. Bukan pergi untuk pulang. Tapi pergi sedikit menjauh.

Jaehyuk akan menunggu Jeongwoo sampai ia keluar dari rumah itu.

Langit mendung dan menjelang malam.

Jaehyuk masih dengan seragam sekolahnya memilih duduk dibangku seberang jalan rumah Jeongwoo.

Satu jam, dua jam, sampai entah berapa jam Jaehyuk menunggu. Ia sendiri sudah tidak sadar berapa lama dia duduk disini.

Hari semakin larut.

'Lelah' batin Jaehyuk. Ia akan menutup matanya dan bisa saja tertidur dipinggir jalan tapi suara berisik dari pintu gerbang membuat Jaehyuk langsung bangkit.

Mobil. Mobil hitam keluar dari rumah itu.

Jaehyuk memyipitkan matanya.

Terlihat didalam mobil itu ada Park Jeongwoo yang tengah mengemudi. Dan seorang perempuan yang duduk disampingnya.

Jeongwoo menurunkan kaca mobilnya sekedar untuk berbicara dengan penjaga gerbang.

Kaca mobil kembali dinaikkan. Mobil berjalan.

Jaehyuk berlari tergesa dan langsung berdiri menghalangi jalan mobil.

Ckit!

Jeongwoo mengerem mobilnya mendadak. Dia kaget. Sangat kaget.

Jaehyuk tiba-tiba datang dan hampir ia tabrak.

Dengan nafas memburu, Jaehyuk masih berdiri didepan mobil.

"Jeongwoo-ya" panggilnya.

"Hei kamu!" Lagi-lagi penjaga gerbang itu seolah menjadi musuh bagi Jaehyuk.

Penjaga gerbang itu berlari dan akan menyeret Jaehyuk menjauh. Tapi sebelum itu terjadi,

"Jangan menyentuhnya" Jeongwoo lebih dulu berdiri didepan Jaehyuk.

"Tapi tuan muda-"

"Pergi" katanya.

Jaehyuk membasahi bibir bawahnya. Jaehyuk baru pertama kali mendengar suara Jeongwoo serendah ini.

Itu menakutkan.

Penjaga gerbang itu akhirnya pergi.

Jeongwoo menghela nafas pelan. Ia kemudian membalikan tubuhnya untuk menatap Jaehyuk.

Belong to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang