Sejak bertemu dengan Satrya tempo hari, Yola merasa lebih bersemangat. Ia juga tidak mengerti padahal hari-harinya masih sama saja. Yola masih membuat roti dan kue di pantry kafenya setiap hari. Ia masih rutin memperhatikan kepuasan pelanggan kafenya setiap mendengar adanya keluhan. Yola bahkan masih diteror Mama Mia perihal uang. Namun, ia juga merasa bingung sekaligus takjub karena faktanya kehadiran lelaki itu mampu membuat perasaannya lebih ... ya, sedikit tenang.
Kendati demikian, obrolan terakhir mereka membuat Yola sedikit kesal terhadap lelaki itu. Kalau tidak salah ingat, Satrya mengatakan bahwa dirinya menyesal. Apa yang harus lelaki itu sesali sekarang?
Sayang sekali, Yola tidak bisa mendengar jawaban dari Satrya karena dirinya sudah terbawa perasaan. Ia merutuki dirinya yang masih sering bersikap seenaknya tanpa dipikir lebih dulu. Bagaimana kalau Satrya masih menganggapnya sebagai anak kecil seperti dulu?!
"La, eclair Bu Rita udah siap? Orangnya mau datang 30 menit lagi tuh."
"Udah nih, tinggal di-packing."
"Coba gue cek lagi." Yola melihat Lova menghampirinya sambil meraih beberapa eclair yang berada di atas meja. "Oke, udah pas semua. Keren lho bisa kelarin pesanan dengan cepat. Mood lo lagi bagus nih, kayaknya." Senyum Lova membuat Yola ingin menjitak perempuan itu. Kenapa juga Lova senang sekali menggodanya sih?!
"Ingat ya, Va, gue selalu mengutamakan kepuasan pelanggan. Salah satunya menyelesaikan pesanan in time. Paham, Darling?"
"Iya, deh, percaya gue." Yola memperhatikan tangan Lova yang satu per satu memasukkan eclair ke dalam dus kue dengan hati-hati. "Oh iya, La. Mbak Friska sama Satrya itu temen lama atau bukan sih?"
"Enggak tau, kenapa memangnya?"
"Mereka kayak udah akrab banget gitu. Gue baru kali itu lihat Mbak Friska ngobrol santai sambil ketawa lebar. Biasanya kan, suka jaim nan elegan aja orangnya."
Yola berusaha mengingat kembali interaksi Satrya dengan Friska terakhir kali. Kalau dipikir-pikir memang mereka terlihat lebih dekat dari sekadar rekan bisnis.
Yola mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan ketika sampai di kantor Satrya. Ini kedua kalinya ia menginjakkan kaki di IN TV. Kali ini pihak perusahaan televisi ingin membahas proses syuting dan beberapa hal penting yang akan mereka lakukan demi kelancaran program ini. Yola dan beberapa chef lainnya kemudian diarahkan ke satu ruangan besar. Mereka kemudian menduduki tempat masing-masing sambil menunggu dimulainya pertemuan siang ini.
Selang beberapa waktu kemudian, Satrya memasuki ruang rapat diikuti beberapa timnya di bekalang. Lelaki itu lalu mempersilakan beberapa orang yang masih berdiri untuk menempati kursi yang tersedia.
"Selamat siang, Semua! Nama saya, Satrya. Saya di sini sebagai produser yang akan bertanggung jawab terhadap acara kita, yaitu Story of My Cake. Di sebelah saya ada Bapak Rafli. Beliau merupakan sutradara untuk acara kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thursday I'm In Love
Romance[On Going] Silakan follow untuk membaca! Tidak seperti kebanyakan karyawan yang memiliki waktu istirahat di akhir pekan, Yola hanya bisa tidur menghabiskan jatah liburnya di hari Kamis. Dalam satu minggu, ia hanya punya jatah libur satu hari. Bekerj...