Part 4: Pertemuan Pertama

231 36 1
                                    

Tanpa menyapa Yola yang baru saja tiba di toko, Wiwid langsung membahas kejadian kemarin. Pasalnya, di grup Whatsapp FA sedang ramai dibicarakan bahkan sudah ada video yang beredar ketika Si customer jatuh. Yola cukup takjub dengan kecepatan informasi yang beredar. Sayangnya, ia belum sempat melihat itu semua, karena kuotanya habis.

"La, ceritanya gimana sih, bisa sampai copot gitu gagang pintu toko?"

"Gue tanya ya, sama lo. Waktu itu kan, gue pernah minta tolong lo buat hubungi bagian teknisi? Itu udah lo kerjain belum sih?"

"Perasaan lo belum minta tolong gue deh, La."

Pagi ini benar-benar banyak sekali hal yang membuat Yola emosional. Sudah bangun kesiangan. Tidak sarapan. Motornya dipinjam sang adik. Nunggu ojek online lama banget. Berita kurang baik tentang tokonya yang pasti akan berakhir dengan rating bintang jelek di mata audit. Sekarang, ditambah polah Wiwid. Otaknya makin mendidih saja kalau terus begini.

"Udah Wiwid, terus besoknya lo enggak masuk entah izin ke mana. Gue kira lo udah bilangin ke teknisi. Itu pintu memang kenopnya udah rusak, sayangnya gue juga lupa nempel tulisan. Udah lah, siap-siap aja kita kena beban tambahan akhir bulan ini."

"Loh kok begitu? Kan, bukan gue yang ngerusakin pintunya."

"Terus gue yang ngerusakin? Lagian kemarin sore lo ke mana? Izin ke apotek masa enggak balik-balik sih!"

"Anu, La—"

"Permisi Mbak-Mbak! Maaf mengganggu waktunya." Seorang lelaki masuk ke toko dan menginterupsi perdebatan keduanya.

"Ada apa, Bang?" tanya Yola sembari berusaha mengingat wajah lelaki di depannya. "Loh, Abang yang tadi kan, mau belanja, Bang?"

"Itu, Mbak. Helm saya masih nyantol di kepala Mbaknya," ujar lelaki berperawakan tinggi yang masih mengenakan helm tersebut.

"Astagfirullah. Maaf, Bang." Yola langsung melepas helm di kepalanya. "Makasih ya, Bang, udah diingetin."

"Sama-sama, Mbak. Kalau begitu saya permisi." Namun detik berikutnya, lelaki itu kembali menghampiri mereka berdua dan berkata kepada Yola, "Jangan lupa bintang limanya, ya, Mbak. Silakan dilanjut lagi berdebatnya!"

Yola dan Wiwid baru sampai di kafe bergaya kekinian dengan hidangan yang didominasi western food

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yola dan Wiwid baru sampai di kafe bergaya kekinian dengan hidangan yang didominasi western food. Keduanya mencari tim mereka sambil memperhatikan interior kafe yang penuh dengan lampu-lampu estetik. Saat menemukan sosok Pak Adam dan teman-temannya, Yola menarik tangan Wiwid yang masih sibuk memandang ke arah lain. Mereka berdua lalu menyapa beberapa karyawan Best Mart yang sudah datang.

Keduanya lalu duduk di tempat masing-masing. Yola dan Wiwid memesan minuman usai Pak Adam meminta mereka memiih menu sambil menunggu karyawan lainnya datang. Yola memulai obrolan dengan Fany, FA di toko area Serpong. Ia sudah lumayan kenal baik lewat telepon maupun bertemu secara langsung dengan perempuan itu demi membahas pekerjaan. Fany juga kebetulan seumuran dengannya, jadi tidak terlalu sulit bagi Yola untuk berkomunikasi pada awalnya.

Thursday I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang