Teman Selamanya - Muh. Fakhridzal Fauzi Fuad

22 1 0
                                    

Perkenalkan, namaku, Tom Haland Sukuma, orang-orang biasa memanggilku dengan panggilan 'Haland'. Usiaku baru saja menginjak 16 tahun. Bermain basket dan bola adalah hobi yang aku tekuni saat ini. Aku mengagumi Spiderman sebagai karakter Marvel favoritku. Hingga aku membayangkan bisa menjadi sosok Spiderman. Tidak sampai situ, aku sadar bahwa itu hanyalah animasi belaka, tentu saja itu tidak akan mungkin terjadi.

Aku duduk di bangku SMA kelas XI. Seperti kebanyakan orang, kehidupanku selama SMA cukup baik. Memulai hari-hariku dengan bangun pagi, dilanjut dengan berangkat ke sekolah, belajar, kerja kelompok, bermain bersama teman-teman, mengerjakan pekerjaan rumah, dan masih banyak lagi.

Aku teringat kenangan awal masuk SMA. Saat aku merasa kurang bersahabat dengan sekolah baruku. Di kelas, aku mempunyai dua orang teman yang kebetulan alumni di SMP yang sama sepertiku. Mereka adalah Flower dan Buterfly. Aku tidak terlalu akrab dengan mereka. Namun seiring berjalannya waktu, pertemanan kami semakin akrab dan menyenangkan. Hingga berada di suatu titik, ketika aku telah menemukan kenyamanan dengan sekolah baruku. Ya, tentu saja karena aku semakin bertemu dengan banyak teman baru. Yang dari mereka, kutemukan kebahagiaan dengan segala karakter yang berbeda-beda. Kudapati beberapa dari mereka yang brutal, pendiam, suka bercanda, suka tidur, suka banyak makan, dan masih banyak lagi.

Kupandangi setiap teman-temanku di kelas yang tengah sibuk dengan tugas mereka. Beberapa ada yang membaca buku, mengerjakan tugas kelompok, dan... tunggu, seperti ada suatu kejanggalan yang baru kusadari saat itu. Ya, aku merasa sepi. Kesepian sebab tak kutemukan lagi tawa lebar dari sahabat-sahabatku sewaktu SMP. Sebab bersama mereka, kutemukan chemistry bagai saudara kandung sendiri.

Perkenalkan, mereka adalah Robert, Chris, Mark, Jeremy, Benedict, Josh, Chadwick, dan Paul. Dulu, kami sering bermain dan menghabiskan waktu bersama. Kami sering membantu satu sama lain jika ada masalah, bertukar cerita bersama, menyemangati dan mendukung satu sama lain, hingga aku bersyukur memiliki persahabatan seperti itu. Persahabatan kami begitu indah. Hingga pada akhirnya, insiden lock down karena pandemi COVID-19 yang menciptakan jarak diantara kami.

Sejenis virus yang menyebabkan gangguan pada pernapasan, bahkan sampai menyebabkan kematian. Adanya pandemi yang mengharuskan sistem lock down bagi masyarakat memakai masker saat keluar rumah, dan tetap menjaga jarak satu sama lain.

Alhasil, SMP ku waktu itu harus di liburkan hingga batas waktu yang tak ditentukan. Aku dan sahabat-sahabatku pun tak bisa bertemu, sekadar melakukan hal yang menyenangkan seperti biasanya. Kami hanya bisa berkomunikasi lewat telefon, maupun tatap maya lewat media sosial.

Virus corona mulai mereda saat kami semua akan tamat SMP. Kami memutuskan untuk pergi rekreasi bersama, sebab kita tahu, bahwa kita tak akan bersekolah di SMA yang sama sama. Rekreasi memang keputusan yang baik untuk menciptakan kenangan indah bersama sahabat. 

Meskipun pada akhirnya kami bersekolah di SMA yang berbeda, namun silaturrahim masih tetap kami jaga. Mulai saat itu, aku berjanji pada diriku sendiri untuk tetap mengingat kebaikan sahabat-sahabat baikku sampai kapan pun. Hingga sampai saat kami dewasa nanti, akan kami ceritakan kembali kenangan indah sewaktu SMP dengan cerita-cerita seru lainnya.

Writer: Muh. Fakhridzal Fauzi Fuad

Kala Sadajiwa: Antologi Cerpen MAN Kota PalopoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang