Flora dan Kegelapannya - Nabila Az Zahrah

15 2 0
                                    

Di sebuah kota kecil, terdapat seorang gadis perempuan yang tinggal sendirian. Ia terlahir dari sebuah keluarga yang sudah terpisah sejak ia kecil. Kedua orang tuanya sudah memiliki kehidupan masing-masing. Anak ini lebih memilih untuk tinggal sendirian karena ia merasa tidak nyaman apabila harus tinggal di keluarga barunya. Serasa tidak terima oleh takdir tapi ia harus menjalaninya, dan ia memilih untuk sendiri. Orang tuanya menerima keputusan anak gadisnya itu dan tetap membiayai kehidupan anak itu meskipun pisah atap. Panggil saja anak itu, Flora Carlina.

Di suatu pagi yang cerah, Flora terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam yang berada di samping tempat tidurnya dan ia kaget karna telah menunjukkan pukul 07.05 dimana ia tidak lama lagi akan telat untuk pergi ke sekolah.

"Oh, shit.... Kenapa aku selalu terlambat!" ucap Flora sambil mengucek kedua matanya.

Ia bergegas mengambil handuk dan mandi, ia pergi tanpa sarapan karena dia hanya hidup seorang diri. Tidak ada yang menyiapkan sarapan untuk pergi ke sekolah. Namun, Flora telah terbiasa dengan hidupnya dan membawa santai segala apa pun masalah yang menimpanya. Tiba di sekolah, ternyata ia memang terlambat dan harus membersihkan toilet terlebih dahulu.

Ketika ia mengepel lantai, ia melihat teman baiknya sedang main basket di lapangan. Flora jarang jatuh cinta, first time ia tertarik dengan seorang pria yang sangat tampan dan berbakat, namanya adalah Agra Alfarezi. Tetapi, ia tak berharap lebih sebab di sisi lain, ia tak siap untuk patah hati, dan masih trauma dengan kisah percintaannya saat masih kecil.

Setelah membersihkan toilet, ia berjalan menuju lorong kelas. Tiba-tiba, ia melihat ke arah lapangan. Seorang gadis datang menghampari Agra dan memberikan ia sebotol air. Agra pun menerimanya dengan senang hati. Flora yang saat itu sedikit kesal segera bergegas pergi. Ia tiba di kelas dalam keadaan sangat kesal, dengan sedikit cemberut. Namun, saat bertemu dengan sahabat sebangkunya, mood Flora kembali berubah menjadi lebih baik. Saat jam istirahat, ia pergi bersama sahabatnya ke kantin dan bertabrakan dengan Agra.

"Eh Flora, sorry ya sengaja" ucap Agra sambil tertawa menggoda, yang sebenarnya tak sengaja menabrak Flora.

"Agra, kenapa sih kamu selalu gangguin aku mulu?" ketus Flora kepada Agra. Tapi dalam hatinya, ia sangat senang oleh kelakuan laki-laki yang ia kagumi itu.

"Agra, kayaknya kamu lagi banyak duit nih. Traktir aku sama Flora, dong" ucap Cinta sahabat Flora.

"Ya udah, ambil aja biar aku nanti yang bayarin" ucap Agra.

Cinta menarik tangan Flora dengan senang. Namun berbeda dengan Flora yang menahan langkahnya.

"Cinta, ih gak mau, kamu nih ngerepotin orang aja!" ucap flora.

"Santai aja kali, Rra. Cuman pengen bagi-bagi rezeki" ucap Agra.

Akhirnya, mereka bertiga memutuskan untuk makan bersama di meja kantin sambil mengobrol. Tiba-tiba, seorang gadis yang tak asing lagi bagi Flora mendekat ke arah mereka. Seorang gadis yang memberikan air minum ke Agra saat di lapangan itu datang dan duduk di samping Agra.

"Hai Agra, boleh gabung gak" tanya Clara; seorang gadis cantik dan berbakat di bidang seni. Dia adalah anak IPS yang sepertinya juga menyukai Agra. Clara juga cukup populer di sekolah. Tidak heran jika dia terlihat cocok dengan Agra.

"Oh iya, silahkan. Gabung aja sini" jawab Agra dengan ramah.

Terlihat Andrian; Sahabat Agra, yang rupanya duduk di meja samping Agra sedang tertawa kecil. Flora semakin merasa tidak nyaman dengan suasana itu pun berdiri dan memilih pergi.

"Cinta, aku duluan ke kelas ya, kamu lanjutin aja makannya, aku pengen lanjutin catatan" Flora langsung pergi bagai ditelan bumi saat meninggalkan mereka.

Kala Sadajiwa: Antologi Cerpen MAN Kota PalopoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang