1995
Sepulang dari festival Lembah Baliem, Fielda menjadi tertarik akan ilmu bela diri, dia pun mulai meminta kepada ayahnya yang seorang ABRI, agar diajarkan ilmu bela diri. Ayah dan ibunya pun menyanggupi, Fielda diajarkan cara memanah, dan ilmu bela diri dasar. Saat kakak Drio berkunjung ke rumah mereka, Fielda memamerkan kelihaian nya dalam memanah,
"Bapatua, sa sudah bisa memanah" Ucap Fielda kecil sambil membawa anak panah dan busur dari rotan yang dibuatkan Drio.
"Ah, yang benar?" Ucap Ulwan Liben, kakak Drio.
"Benar bapatua, lihat ini" Fielda mulai meregangkan anak panahnya dan membidik buah mangga didepan rumahnya.
"Sssssetttt," Fielda melepaskan anak panahnya, tapi meleset. Anak panahnya hanya sedikit menggores buah mangga yang setinggi atap rumahnya itu.
Ulwan bertepuk tangan, kagum atas kehebatan Field kecil yang baru berumur jagung, namun sudah pandai memanah.
Merasa tak puas, Fielda berlari menuju ke arah jatuhnya anak panah yang meleset, ia pun mengulanginya lagi dan kali ini sekali bidikkan, panahnya menancap tepat di buah mangga. Ulwan pun semakin kagum, dan memuji keahlian memanah Fielda didepan Drio, dan Roara."Korang punya anak ini berpotensi, kenapa korang tak masukkan Fielda ke sekolah memanah? " Ucap Ulwan.
"Jauh kakak... Sa bingung itu kalo terlalu jauh, bagaimana Fielda pulang? Lagipula tidak ada sodara yang rumahnya dekat dengan sekolah ataupun sekolah memanah"
"Sa pu rumah di Bima, NTT sana, dekat sekali dengan sekolah sama sekolah bela diri. Kalo korang mau mengasah kemampuan Fielda, Sa bisa rawat Fielda macam anak sendiri"
"Fielda mau" Sahut Fielda yang tiba tiba muncul ditengah pembicaraan.
Drio dan Roara sontak langsung bertatap, saling menatap mata satu sama lain. Lalu tangan Roara membelai rambut keriting Fielda dengan lembut, sambil berkata :
"Nanti ya nak, nanti kalo korang su besar, korang bisa belajar diluar pulau. Atau ikut bapatua""Fielda su besar mama, su bisa memanah, su bisa baca, bantu bantu mama" Ucap Fielda
"Tapi belum cukup besar nak, nanti kalo mama sama ayah su ajarkan semuanya baru Fielda bisa ikut bapatua" Ucap Roara
"Janji ya ma Fielda boleh ikut bapatua kalau su besar? " Ucap Fielda
"Janji sayang" Balas Roara,
KAMU SEDANG MEMBACA
Cendrawasih : Cahaya Dari Timur
FantasyPAPUA adalah pulau besar di ujung timur Indonesia, penuh dengan keindahan dan kekayaan alam hingga dijuluki sebagai tanah surga. Namun meski dijuluki tanah surga, Papua tidak selalu damai. Kemunculan PENARA yang meneror warga, menculik para laki lak...