9.) Mabuk?

272 27 3
                                    

"Terkadang terlihat bahagia belum tentu kehidupan realnya bahagia"

~Tamiyem kencana gemintang~


WARNING

1.) Vote dulu sebelum membaca.

2.) Diharap komen.

3.) Bantu share cerita ini yah gais.

4.) Follow akun aku jika belum memfollow.

Terimakasih atas perhatiannya.

SELAMAT MEMBACA

Di dapur sebuah rumah mewah terdapat seorang gadis yang saat ini memasak berdua dengan wanita paruh baya yang di ketahui adalah ibunya,mereka memasak dengan tenang hingga seorang pria paruh baya berjalan mendekati keduanya.

Brak

Mendengar suara itu,kedua wanita beda generasi itu menoleh kearah sumber suara hingga terlihatlah seorang pria paruh baya yang berdiri dengan wajah datarnya.

"Ngapain sih lo pulang"ucap gadis itu dengan wajah tak suka.

"Kenapa?ini rumah saya kalau kamu tidak suka bisa pergi dari rumah ini lagipula saya tidak butuh anak pembangkang seperti kamu"ucap pria paruh baya itu.

"Saya juga nggak sudi tinggal disini kalau bukan permintaan mama gue"jawab gadis itu.

"Dasar anak nggak tau diri,saya udah banyak ngabisin duit buat biayain kamu tapi ini balasan kamu?"ucap pria paruh baya itu dengan emosi.

"Tenang aja kalau gue udah kerja bakal gue balikin semua uang yang lo pakek buat biayain gue"ucap gadis itu yang membuat pria paruh baya itu ingin sekali menampar pipi mulus milik sang gadis.

"Saya nyesel punya anak kayak kamu,dasar anak nggak punya adab"ucap pria paruh baya itu.

"Kenapa kamu nyalahin saya nggak punya adab?lo aja nggak punya adab"ucap gadis itu dengan tertawa remeh.

Plak

"Anak gak berguna"ucap pria paruh baya itu dengan menampar sang gadis.

Sedangkan sang gadis yang di tampar pun memegang pipinya yang terasa perih namun masih bisa tertawa.

"Tamparan ini nggak sebanding dengan sakit hati mama atas perlakuan lo ke mama"ucap gadis itu dengan menatap wajah mamanya yang saat ini sudah bercucuran air mata.

"Miya udah nak jangan bicara lagi"ucap wanita paruh baya itu dengan memegang tangan putri semata wayangnya.

"Nggak ma,aku nggak mau diem mulu ngeliat dia semena mena sama kita"ucap miya menatap lekat wajah mamanya.

"Punya apa kamu sok sokan bela istri saya?"tanya pria paruh baya itu menatap remeh anak gadisnya yang ia anggap beban hidupnya itu.

"Gue emang enggak punya apa apa tapi seenggaknya gue punya hati nurani bukan kayak lo yang enggak punya hati"ucap miya.

"DIEM KAMU!ANAK NGGAK GUNA" bentak pria paruh baya itu.

Four crazy girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang