15.) Perkara ikan

185 16 7
                                    

"terus senyum ya karena gue suka"
~Alden Maharaja~

"Terkadang seseorang berbuat baik itu karena ada keinginan tersembunyi di baliknya"
~Tamiyem kencana gemintang~

~Selamat membaca~

Setelah beberapa hari absen tidak berangkat sekolah,pagi ini miya terlihat sudah rapi menggunakan seragam barunya yang kemarin di belikan Alden di sekolah.

"Sarapan dulu lagian masih pagi juga"ucap alden memberi sepiring nasi goreng dengan telur dan timun di atasnya kepada miya.

"Iya ini juga gue mau makan"ucap miya menerima nasi goreng itu dengan senang hati.

Setelah itu tak ada pembicaraan di antara mereka karena Alden memiliki prinsip untuk makan dengan tenang tanpa bicara begitu pula dengan miya yang sedari dulu kalau makan selalu diam tak berbicara.

"Gue ada hadiah baju buat lo"ucap Alden setelah menyelesaikan makanya dan beranjak memberikan miya sekantong tas yang berisi kaos.

"Lo terlalu manjain gue kalau gini Al"ucap miya yang membuka kaos tersebut namun saat membukanya ada sebuah kardus jatuh di kaos tersebut yang membuat miya kaget.

"iPhone siapa?"tanya miya mengambil kardus ponsel baru dengan logo Apple itu.

"Lo lah siapa lagi"jawab Alden santai yang membuat miya menoleh kearahnya.

"Ini ceritanya tuh baju gratis iPhone apa iPhone gratis baju sih"ucap miya yang membuka ponsel barunya dengan tersenyum sumringah.

"Dua duanya"jawab Alden dengan menatap miya lekat lekat.

"Harus senyum terus kayak gini ya gue suka"ucap alden tersenyum menatap miya yang sedang tersenyum sumringah melihat ponsel baru untuknya.

"Kalau gue senyum terus ya kering lah gigi gue"ucap miya menunjukkan deretan gigi rapi nya yang membuat alden mengacak rambut miya gemas.

"Bisa ae lo kalau ngomong"ucap Alden  mengacak rambut miya yang membuat miya merenggut kesal.

"Dah lah gue mau berangkat kalau masih disini mulu lama lama rambut gue udah jadi kayak gelandangan"ucap miya yang beranjak dari duduknya yang kemudian diikuti oleh Alden.

"Nih pakek mobil gue"ucap Alden dengan menyerahkan kunci mobil Alphard Vellfire miliknya.

"Thanks bang"ucap miya tersenyum sumringah kemudian ia berjalan pergi meninggalkan Alden yang sedang berdiri dengan tersenyum tipis.

Dret dret

"Kenapa bro?"tanya Alden setelah mengangkat panggilan telepon dari teman baiknya.

"Oke gue beraksi sekarang"ucap alden yang kemudian berjalan memasuki mobil Lamborghini Gallardo miliknya dengan kecepatan tinggi.

"Saatnya balas dendam atas kematian lo dek"gumam Alden dengan menatap kaca mobil miliknya yang melihat seseorang yang kali ini menjadi sasarannya.

"Perlahan tapi pasti,itulah yang gue lakuin buat bikin pak tua menderita"gumam alden dengan tersenyum smirk.

Dret dret

"Bro sekarang posisi gue udah di belakang mobil pak tua itu dan sekarang apa rencana lo?"ucap Alden kepada seseorang yang berada di sambungan teleponnya.

"Buat dia kecelakaan tapi jangan sampek dia mati karena gue akan bikin dia menderita perlahan" ucap pria di seberang sana dengan senyum liciknya.

"Kita sepemikiran ternyata"jawab alden tersenyum smirk saat ia sudah sangat dekat dengan pria paruh baya yang saat ini tengah menjadi sasarannya.

"Semoga berhasil"ucap pria itu yang kemudian memutuskan panggilan teleponnya.

Four crazy girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang